tag:blogger.com,1999:blog-65446304383286981752024-03-14T02:43:01.588-07:00Mommy's WorldMy world about breastfeeding and parentingOlinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.comBlogger148125tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-85277160420812372022-04-03T08:50:00.002-07:002022-04-03T08:50:14.635-07:00Ceritaku di Hari Puasa Pertama<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb47P0vbdXBqYyNlpNvs4NdcZ2BRQGlFgkucn9PjpC7V76Vcy7eud3MzCeoa4weIbkpxabQ8wd4nMSXnt7AjVz6Nw5mzdRWBRbQIlizf5zHFbW67wDV0M0rcxls57azhGoKn4IIo8lTXaVkRC_6uMS8x62MS_VR8kja2_Gg67TuKWkF_Y7HfaN-bwDOw/s1080/20220403_222219_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb47P0vbdXBqYyNlpNvs4NdcZ2BRQGlFgkucn9PjpC7V76Vcy7eud3MzCeoa4weIbkpxabQ8wd4nMSXnt7AjVz6Nw5mzdRWBRbQIlizf5zHFbW67wDV0M0rcxls57azhGoKn4IIo8lTXaVkRC_6uMS8x62MS_VR8kja2_Gg67TuKWkF_Y7HfaN-bwDOw/w400-h400/20220403_222219_0000.png" width="400" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Hello, I'm back! ☺️ Rasanya udah lama banget saya gak update blog ini, sudah sekian lama ya, maafkan, karena selama 2 tahun terakhir ini saya disibukkan dengan aktivitas baru saya di rumah. Jadinya agak sedikit terbengkalai deh urusan update blog. But aniway, saya ucapkan beribu terima kasih buat para pembaca setia blog happyyummymommy ini ya ☺️</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan kali ini saya mau bercerita tentang hari pertama puasa di tahun 2022. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hari pertama puasa tahun 2022 ini jatuh di tanggal 3 April 2022. Dan sepertinya tanggal rawan saya puasa, karena bertepatan dengan jadwal mens period saya ☺️ dan ya benar seperti perkiraan saya, di hari pertama saya masih gak bisa puasa, but thats okey, masih ada cerita lain seputar hari pertama puasaku ini ☺️</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Hari pertama</b> gak ada kata telat bangun sahur, alhamdulillah anak-anak bisa bangun on time. Saya bangun lebih dulu jam 03.05 am, karena saya harus menyiapkan makanan sahur dulu untuk keluarga. Baru setelah makanan sudah ready, saya membangunkan anak-anak dan suami. Menyiapkan makanan juga gak pakai lama, saya sudah menyiapkan semuanya di malam hari sebelumnya, seperti ayam yang sudah di-<i>marinate</i>, jadi pagi hari saat sahur tinggal digoreng saja. Sayur juga sudah ready, sudah disiangi, dipetiki, jadi tinggal tumis aja dadakan 10 menit juga selesai.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lanjut ke moment mencari takjil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Walaupun saya sedang tidak berpuasa, saya tetap mencari takjil dong, memanfaatkan moment setahun sekali ☺️ dan menemani suami cari jajanan hehe.. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami berkeliling sekitar 2-3 km dari rumah, sekalian ingin jalan-jalan sore aja, melibat keadaan saat bulan puasa seperti apa. Tapi sangat disayangkan di hari pertama puasa, hujan. Jadi para penjual takjil, harus nerelakan dagangannya diguyur air hujan. Kalau tidak mau, mereka harus menyediakan kanopi saat berjualan. Kalau tidak, ya dagangan mereka bercampur dengan air hujan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur saja, saya melihatnya kasihan. Dan melihat dagangannya seperti itu, saya jadi gak ada niat juga untuk membeli. Sudah dipastikan tidak sehat lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suasana pasar kaget jualan takjil juga tidak seramai biasanya, mungkin karena faktor cuaca juga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untunglah saya sudah menyiapkan cemilan sejak pagi, saya membelinya waktu belanja ke pasar, karena saya tahu, prediksi cuaca dari Google, katanya akan turun hujan sekitar jam 3 sore. Dan ternyata benar ☺️ </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Paling tidak hujan telah menyelamatkan budget saya sekian puluh ribu untuk membeli takjil ☺️ </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian setelah berkeliling, kamipun pulang ke rumah dan lanjut untuk bernuka puasa di rumah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memang buka puasa di rumah, paling nikmat ya ☺️</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau moms punya cerita apa nih di hari pertama puasa? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-1491522792858861732021-04-30T14:24:00.001-07:002021-04-30T14:24:22.023-07:005 Hal Yang Kurindukan Saat Bulan Ramadan<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGpdIPk71UldecyBhyphenhyphenTon9NK2z9q_1mqK2XSE5iOYuUUqiwWZUuXl8t2NKEtwOLzg49nbSc-toP5orbXFZ3_XTY9poW_w-btJmpW3yi5ounOHR4qkZLJ_kx6X7LC_nAoK4_6NTM_DGGUBp/s1080/20210501_033815_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGpdIPk71UldecyBhyphenhyphenTon9NK2z9q_1mqK2XSE5iOYuUUqiwWZUuXl8t2NKEtwOLzg49nbSc-toP5orbXFZ3_XTY9poW_w-btJmpW3yi5ounOHR4qkZLJ_kx6X7LC_nAoK4_6NTM_DGGUBp/w640-h640/20210501_033815_0000.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa, selain bulan membawa berkah, bulan Ramadan juga datangnya hanya 1 tahun sekali. Jadi pastinya ada hal-hal yang dirindukan dari datangnya bulan Ramadan.</p><h4 style="text-align: justify;">5 Hal Yang Kurindukan Saat Bulan Ramadan</h4><p style="text-align: justify;">1. Sahur Bersama</p><p style="text-align: justify;">Buat saya makan bersama itu </p><p style="text-align: justify;">2. Berburu Takjil</p><p style="text-align: justify;">Takjil atau biasa disebut makanan berbuka puasa, yaitu adanya hanya bulan Ramadan saja. Apa aja sih takjilnya? Bisa lontong, es buah, kolak biji salak, jajanan pasar, dsb. Daaan berburu takjil itu tiap tahun saya dan keluarga lakukan. Dan biasanya saya ikutan berburu karena suami dan anak-anak suka banget sama yang namanya lontong dkk, saya mah cuma nemenin aja 😁 karena buat saya takjil versi saya hanya air putih, teh dan kurma.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">3. Sholat Taraweh dan Tadarusan bersama</p><p style="text-align: justify;">Sholat bersama itu sudah biasa. Tapi sholat taraweh itu yang menjadi istimewa. Karena momentnya beda aja sih, apalagi 2 tahun terakhir ini si Narend audah mulai berpuasa penuh nih, jadi saya makin semangat buat mengajarkannya hal ini.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">4. Dapat THR (Tunjangan Hari Raya)</p><p style="text-align: justify;">Bulan Ramadan itu identik banget dengan yang namanya Idul Fitri. Nah, idul fitri itu identik banget dengan yang namanya THR. Nah, bohong banget deh kalau setiap orang gak menanti-nantikan yang namanya THR kaaan? Ya ya ya, saya tahu, gak semua orang memang bisa merasakan dapat THR, khususnya buat yang pekerja freelancer atau wiraswasta ya. Yang saya maksudkan disini buat para pekerja kantoran kebanyakan ya. Karena saya merasakan dampaknya sebagai istri seorang karyawan kantoran (suami) 😁 Dan THR itu dibagikan hanya pada saat bulan Ramadan, yaitu H-7 dari Idul Fitri. </p><p style="text-align: justify;">5. Berbagi ke sesama</p><p style="text-align: justify;">Setiap tahun saya dan keluarga punya ritual decluttering, yaitu memilah-milah baju dan buku mana yang sudah tidak terpakai. Dan bulan Ramadan adalah moment yang paling tepat untuk menyisihkan barang-barang yang seharusnya menjadi milik orang lain.</p><p style="text-align: justify;">Gak hanya itu, berbagi makanan juga menjadi moment yang menyenangkan. Khususnya berbagi makanan membayar fidyah, saya langsung membagi makanan ke mereka yang kurang beruntung. Rasanya itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Saya bahagia, orang yang mendapatkannya juga bahagia. Semoga menjadi berkah ya, amiin.</p><p style="text-align: justify;">Nah, itulah ke-5 hal yang saya rindukan saat bulan Ramadan tiba.</p><p style="text-align: justify;">Kalau moms and dads sendiri, punya kebiasaan apa yang dirindukan saat bulan Ramadan? Boleh dong cerita di komentar 😉</p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-26887748227814621932021-04-25T01:35:00.000-07:002021-04-26T01:35:59.485-07:005 Tips Sumber Inspirasiku Saat Pikiran Jenuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEVzKRFiBgSgHP-h0pmeK4YSD7J3-N5HE6EERzFIp3LRpMbcPo4_T_a3VlLP0_Rr3DBFjoDP2D1lCyi2UE1xAVEQs5nvxjna2eKzrsTqtOvxb940xmRlKHojlNUKBteQcI5T_C55VV5OoA/s1080/5+SUMBER+INSPIRASIKU+SAAT+JENUH.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEVzKRFiBgSgHP-h0pmeK4YSD7J3-N5HE6EERzFIp3LRpMbcPo4_T_a3VlLP0_Rr3DBFjoDP2D1lCyi2UE1xAVEQs5nvxjna2eKzrsTqtOvxb940xmRlKHojlNUKBteQcI5T_C55VV5OoA/w400-h400/5+SUMBER+INSPIRASIKU+SAAT+JENUH.png" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Hi moms. saya yakin setiap orang pasti pernah merasa bosan, jenuh. Melakukan hal yang sama berulang-ulang terus setiap hari, pasti pernah merasa jenuh. Sayapun juga ngerasa banget, apalagi pekerjaan saya sebagai penulis, blogger, content creator, ibu rumah tangga juga, yang notabene lokasi pekerjaan saya ya banyak di rumah, gak pernah ada pemandangan yang menarik, gak ada teman yang bisa diajak chit-chat, sehari-harinya ya dihadapkan dengan laptop, pekerjaan rumah nyuci-gosok-masak, anak-anak dan juga suami. Gimana gak bosan kan? Beda sama seperti di kantor yang bisa jalan-jalan keluar kantor buat sekedar cuci mata. Ini pengalaman pribadi saya waktu saya kerja kantoran dulu. Tapi kan ini semua pilihan ya. Pilihan hidup yang saya jalani, saya memilih bekerja dari rumah daripada kerja kantoran.</p><p style="text-align: justify;">Manfaat refreshing yang kita lakukan ini bener-bener ngebantu banget pikiran kita untuk bisa fresh kembali. Khususnya buat saya nih sebagai penulis, suka kadang kena writers blocked, nah, kalau udah kayak gitu, tutup laptopnya, segera deh lakukan ke-5 hal-hal di bawah ini supaya pikiran fresh lagi.</p><p style="text-align: justify;">Nah, sekarang, atas konsekuensi hidup yang saya pilih, bagaimana saya menyikapi rasa bosan saya menjalani hari-hari saya?<span></span></p><a name='more'></a><p></p><h2 style="text-align: justify;">5 Tips Sumber Insipiraskuku Saat Pikiran Jenuh</h2><h4 style="text-align: justify;">1. Membaca buku</h4><p style="text-align: justify;">Karena hobby saya membaca buku, terkadang kalau saya lagi jenuh, yaudah saya memilih baca buku aja. Buku yang saya baca juga apa aja di rumah. Kadnag e-book atau buku fisik, tergantung minatnya aja apa.</p><h4 style="text-align: justify;">2. Nonton (Youtube, Netflix, dsb)</h4><p style="text-align: justify;">Nonton disini juga saya sambil multitasking, seringnya sambil menyetrika, supaya betenya hilang, pekerjaan tertunda juga selesai 😉</p><h4 style="text-align: justify;">3. Browsing</h4><p style="text-align: justify;">Browsing ini apa aja sih yang saya browing, bisa buka portal news, atau browsing tentang beauty and make up, dsb. Pokoknya apa saja yang bikin hati happy, buka beritanya juga yang happy-happy, yang menambah ilmu dan berita pokoknya.</p><h4 style="text-align: justify;">4. Window Shopping</h4><p style="text-align: justify;">Diantara kalian ada yang tidak suka belanja? Wah, saya jamin semua orang pasti suka belanja kan? Nah, karena sekarang jamannya semua serba online, belanjapun online, jadi window shopping ini menolong saya banget saat saya sedang jenuh. Buka-buka e-commerce kesayangan, scroll-scroll, lihat promonya apa aja, dan it works setelah itu bikin saya happy! Tapi terkadang suka bikin saya sedih juga, window shoppingnya suka berlanjut ke proses check out and belanja beneran hahaa... ya gapapa, belanjanya juga yang saya butuhkan, bukan impulsive.</p><h4 style="text-align: justify;">5. Memasak</h4><p style="text-align: justify;">Salah satu cara supaya saya gak bosan, saya juga sering memasak di rumah. Makanya kegiatan memasak saya dan menu masakan saya, suka saya share di social media, salah satunya snack video dan tiktok 😊 lumayan semua menjadi sumber income buat saya. Yang penting dapur tetap ngebul ya moms 😃 atau ada yang aktif di snack video dan tiktok juga seperti saya? Hihii...</p><p style="text-align: justify;">Nah, itulah ke-5 tips ala saya, cara saya menghilangkan kejenuhan saya di rumah. </p><p style="text-align: justify;">Kalau kalian jenuh, biasanya ngapain? Boleh dong cerita ke saya 😀 di kolom komentar</p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-4169473177451067442021-04-24T07:48:00.001-07:002021-04-28T08:11:06.073-07:00Lagu Yang Bisa Bikin Mood Booster<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTwzkBttTfWxceG7lhZpVMTKfIxV8CYntKd48U06fgWwiD4GTQ1JaWJW-5ScRE_ikzhB8cWtbH65NzB1HDqQ6vtw0BHGaFcp4Q7gAx_2bBj3EJG-GlZjtP2NszKYRDzYiHtzabskq94tfN/s1080/0001-499579850_20210428_214742_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTwzkBttTfWxceG7lhZpVMTKfIxV8CYntKd48U06fgWwiD4GTQ1JaWJW-5ScRE_ikzhB8cWtbH65NzB1HDqQ6vtw0BHGaFcp4Q7gAx_2bBj3EJG-GlZjtP2NszKYRDzYiHtzabskq94tfN/w640-h640/0001-499579850_20210428_214742_0000.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Halo moms, diantara moms suka ada yang dengerin musik atau lagu gak? Misalnya di smartphone atau laptop gitu? Kalau iya, suka dengar lagunya dimana moms? Kalau saya sih iya banget. Karena musik bisa bikin booster mood saya meningkat 200% 😁✌🏻 walaupun sebenarnya mendengar musik bisa memecah konsentrasi saya sih dalam hal menulis. Tapi yang saya butuhkan bujan konsentrasinya aja, tapi juga sesuatu hal yang bisa bikin mood saya langsung naik. Contohnya musik ini. Dan tempat favorit saya daalah Spotify.</p><p style="text-align: justify;">Disclaimer dulu, karena saya lagi suka sama drakor, jadi lagu-lagu yang ada di playlist saya ya yang berbau-bau Korea semua kebanyakan 😁 <span></span></p><a name='more'></a><p></p><h4 style="text-align: justify;"><b>So, lagu apa aja sih yang jadi favorit saya?</b></h4><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Say Yes by Loco, Punch</li><li>I wanna say To You by Suzy</li><li>Love by Lyn, Hanhae</li><li>Beautiful by Crush</li><li>Everytime by Chen</li><li>This Love by Davichi</li><li>Stay With Me by Chanyeol, Punch</li><li>A Lot Like Love by Baek A Yeon</li><li>Fall in You by Ha Sung Woon</li><li>I'm missing You by Sunjae</li><li>I think I by BYUL</li><li>The Day We Met by Cheeze</li><li>Talk love by K.will.</li><li>Love, ing by Ben</li><li>Because I Only See You by Kim Na Young</li><li>I love you Boy By Suzy</li><li>It's You Jeong Seowoon</li></ul><div>Dan playlist ini kumpulan dari backsound film-film What's Wrong The Secretary Kim, Her Private Life, Descendants Of The Sun, True Beauty, dsb. Jadi kalau ada diantara moms yang mau ikutan searching and masukkan ke playlist, sok monggo aja yaaa 😁</div><div><br /></div><div>Nah itulah kumpulan lagu yang bikin saya mood booster. Kalau moms sendiri apa? Boleh dong share di kolom komentar 😁</div><p></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-32084317618638647692021-04-23T15:03:00.000-07:002021-04-23T15:03:24.833-07:005 Buku Favorit Aku Di Tahun 2020<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAmtgoGE8DYhI28l5rL7h9eFsHbmb8JPc4QN6mquGMD1xpMYXb05oK_PDHOXZix-zZUeaXQYoNfFJzoXYadpilgqFjRZ6TpXiw5fdvgi58Fg9Vumj1GGxIpY_WyPDH06L9rLdWwVSHoRB/s1080/Top+5+Buku+Favorit.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAmtgoGE8DYhI28l5rL7h9eFsHbmb8JPc4QN6mquGMD1xpMYXb05oK_PDHOXZix-zZUeaXQYoNfFJzoXYadpilgqFjRZ6TpXiw5fdvgi58Fg9Vumj1GGxIpY_WyPDH06L9rLdWwVSHoRB/w640-h640/Top+5+Buku+Favorit.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Hello moms, siapa disini yang hobbynya membaca? Membaca buku memang menyenangkan, bagi saya membaca buku itu semacam me time ala saya. Waktu terbaik membaca saya adalah saat selepas subuh, saat anak-anak belum bangun dan beraktivitas, atau saat anak-anak sudah tidur di malam hari. Yah bisa dibilang membaca buku di sisa waktu saya deh. Apalagi di masa pandemi seperti ini yang mengharuskan kita banyak di rumah, dan membaca bukulah salah satu me-time saya.</p><p style="text-align: justify;">So, buku-buku apa aja sih yang sudah saya baca dan menjadi buku favorit saya di sepanjang tahun 2020 kemarin?</p><h4 style="text-align: justify;">1. Buku Raising Children in Digital Area by Elizabeth T. Santosa</h4><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSQIh1PitnBGxjZXmzVpQsWnDzpx1rk5FjwGWnsRERQTXJs-8VTmgC9-Lj7LPz1QP0gPAV0HsJk1BZyg9sqUMKPYSSbliGJ6QYc3HHb4yTFlq8aRPWFVaHuPGHsOxfZulTRjlVxkW5lmjK/s926/Raisin+Children+in+Digital+Area.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="926" data-original-width="926" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSQIh1PitnBGxjZXmzVpQsWnDzpx1rk5FjwGWnsRERQTXJs-8VTmgC9-Lj7LPz1QP0gPAV0HsJk1BZyg9sqUMKPYSSbliGJ6QYc3HHb4yTFlq8aRPWFVaHuPGHsOxfZulTRjlVxkW5lmjK/w400-h400/Raisin+Children+in+Digital+Area.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Buku ini adalah karya dari Psikolog Elizabeth atau yang biasa dipanggil dengan sapaan Lizzie. Beliau bukan hanya seorang psikolog, tapi juga dosen dan seorang ibu dari 3 orang putri. Dari dulu saya suka banget dengar seminar atau talkshow yang dibawakan oleh mba Lizzie ini, karena saya suka dengan pemaparannya soal parenting. Nah, begitu tahu ada bukunya, langsung deh saya beli and baca. Saya gak beli buku fisiknya, tapi saya beli bukunya e-book di Google Play.</p><p style="text-align: justify;">Judulnya relevan banget dengan apa yang dihadapi oleh para orangtua, yaitu mengasuh anak di era digital. Termasuk saya salah satunya yang merasakan. Buku ini disusun antara pendekatan teoritis dan praktis. Bisa dibilang buku ini sebagai tuntunan atau guidance untuk para orangtua, pola asuh apa and bagaimana sih yang paling tepat untuk anak zaman now? Apakah benar atau malah salah selama ini? Bagaimana perbedaan pola asuh jaman dulu dengan sekarang? Dari hasil pengamatannya, pola asuh orangtua jaman sekarang sudah beralih ke gadget sebagai baby sitter. Belum lagi orangtuanya juga lahir di jaman milenial. Wah klop deh sudah. Di buku ini juga mba Lizzie membeberkan tips yang bisa dilakukan oleh para orangtua. So, buat para moms and dads yang merasa hidup di jaman milenial dan anak hidup di era digital, ini wajib banget dibaca </p><h4 style="text-align: justify;">2. Gemar Rapi by Khoirun Nikmah</h4><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLjWRtmngDdmz2PDVyzfYc5xYJTmIO7qTHkI4rObWcy1crOXR0JIWP8JBj_jArr4suZTRXob2WpDaxK77vlLftOGcHDAJb__Eer1vZXlCHeT38DCNu3iYRIMJdTydQIOPAP-XQonVZlmNH/s397/gemar-rapi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="397" data-original-width="260" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLjWRtmngDdmz2PDVyzfYc5xYJTmIO7qTHkI4rObWcy1crOXR0JIWP8JBj_jArr4suZTRXob2WpDaxK77vlLftOGcHDAJb__Eer1vZXlCHeT38DCNu3iYRIMJdTydQIOPAP-XQonVZlmNH/w263-h400/gemar-rapi.jpg" width="263" /></a></div><p style="text-align: justify;">Sudah setahun ini saya sedang concern dengan yang namanya decluttering, karena saya merasa barang-barang lama di rumah udah numpuk banget, buang dan jual barang lama, beli barang baru. That's why saya </p><h4 style="text-align: justify;"><b>3. #MilennialInvesttor by Dea Salsabila dan Priscilla Maulina </b></h4><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy8zq4nSZmXYv01I-JuuT9drYBrxJKj54_d0p9MQzb3xzcPdL5Y9UgiffNApsMqT-XvC5v5__pj2Bzz3GNik49TkmJeeo6Cil2wV-h-RJRsw1CDsiIG4Nuuvz5FTbxWTAb06IfrPGds7M4/s1126/ID_MIAM2019MTH03MIAM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1126" data-original-width="760" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy8zq4nSZmXYv01I-JuuT9drYBrxJKj54_d0p9MQzb3xzcPdL5Y9UgiffNApsMqT-XvC5v5__pj2Bzz3GNik49TkmJeeo6Cil2wV-h-RJRsw1CDsiIG4Nuuvz5FTbxWTAb06IfrPGds7M4/w270-h400/ID_MIAM2019MTH03MIAM.jpg" width="270" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">4. Investapedia by aqida Shohiha</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOQYjEvaJWyFzTvJFj7q6yZ3keiDUsvsTfBbsyPMCfvs1Az0Dp2octdOcvsitsWWAVE7dos1hYILvk0P8CKQt3VaA86yozB_R3cPmWXUmeFtGoCmfpM06i-R-9PvL-_ezvc_LaDSYMeDw6/s800/Investapedia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOQYjEvaJWyFzTvJFj7q6yZ3keiDUsvsTfBbsyPMCfvs1Az0Dp2octdOcvsitsWWAVE7dos1hYILvk0P8CKQt3VaA86yozB_R3cPmWXUmeFtGoCmfpM06i-R-9PvL-_ezvc_LaDSYMeDw6/w400-h400/Investapedia.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h4 style="text-align: justify;">5. Uncensored by Citra Ayu</h4><p style="text-align: justify;">Buku ini ceritanya gak sengaja saya beli, gara-gara muncul di timeline saya waktu itu di Play Store. Trus buku ini termasuk populer juga. Yang menarik perhatian saya untuk beli and baca buku ini, karena gambarnya terong 😂 Tahu dong itu relate dengan apaaa? Trus itu di depan covernya bahas soal pasutri, hmmm.. menarik bukan? Akhirnya saya baca deh. Dan bener dong, mba Citra mengulasnya secara blak-blakan banget soal seks. Eits, tapi gak melulu soal seks sih, pokoknya anything about relathionship between husband and wife moder deep inside.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzWZZHb1uRadwtaw3KbZmpr6p25sBO81uDsl-OWHNfaug75Omnr_MpOfBiM_uSixBs_6uCdD7iRzUxhScNDjpyGT8qa_jhwwMEtgTTRVsoE-NBHKt11-qu9Mip2zFh-F_S_hwv20XlDy4k/s488/Uncensored+by+Citra+Ayu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="488" data-original-width="338" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzWZZHb1uRadwtaw3KbZmpr6p25sBO81uDsl-OWHNfaug75Omnr_MpOfBiM_uSixBs_6uCdD7iRzUxhScNDjpyGT8qa_jhwwMEtgTTRVsoE-NBHKt11-qu9Mip2zFh-F_S_hwv20XlDy4k/w278-h400/Uncensored+by+Citra+Ayu.jpg" width="278" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-60553869185435644322021-04-13T03:02:00.000-07:002021-04-28T08:11:36.064-07:00Apa Arti Nama Blog HappyYummyMommy?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1JnTbXypP80W2-GRyHltdFE9WM2gGfI2PAZjeLhnlR0hZUO8CotRAfN-nXV-1mdzV8TQ49sqZ7wQ8_CW41MBHh4Vl4qg9nT9it4V3UXe4BH62mSc_a2fTcRDHNChgdB3f9O5OUf_k0lU/s1080/Arti+Nama+Blog.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1JnTbXypP80W2-GRyHltdFE9WM2gGfI2PAZjeLhnlR0hZUO8CotRAfN-nXV-1mdzV8TQ49sqZ7wQ8_CW41MBHh4Vl4qg9nT9it4V3UXe4BH62mSc_a2fTcRDHNChgdB3f9O5OUf_k0lU/w400-h400/Arti+Nama+Blog.png" width="400" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: center;"><i>Dari bertahun-tahun saya lamanya ngeblog di blog ini, kayaknya baru kali ini dan baru di artikel ini saya mau ceritain, kenapa saya memilih nama Happy Yummy Mommy ini 😊</i></p><p style="text-align: justify;">Cerita dulu ya awal mulanya blog ini terbentuk. Mungkin diantara moms ada yang baru pertama kali mampir ke blogku ini.</p><p style="text-align: justify;">Jadi blog ini sebenarnya awalnya gak ada dibuat ada, awalnya saya bikin blog itu di <a href="http://www.olinepregnancy.wordpress.com" target="_blank">OlinePregnancy</a>. Blog itu saya buat untuk mendokumentasikan perjalanan kehamilan saya, baik dari anak pertama, maupun kedua. Domainnya juga sampai sekarang masih gratisan, memang sengaja saya gak komersilkan atau ubah menjadi domain berbayar, karena memang blog itu tujuan awalnya untuk diary saya aja. Tapi seiring perjalanan saya, malah ada tawaran pekerjaan dan lomba. Dan alhamdulillah berkat blog itu saya menang juara 1 😉 Nah, sejak saat itu saya jadi melanjutkan blog ini. </p><p style="text-align: justify;">Jadi ya blog ini perpanjangan cerita dari Olinepregnancy sih. Jadi ibaratnya cerita kehamilan saya ada disana, dan cerita tentang parenting saya, dokumentasi perjalanan anak-anak saya ada di blog ini.</p><h4 style="text-align: justify;">Apa arti Happy Yummy Mommy?</h4><p style="text-align: justify;">Awalnya saya agak bingung, nama apa ya yang pas untuk blog saya, merangkum semua perjalanan anak-anak saya. So, saya pakai aja deh nama Happy Yummy Mommy, yang berarti, saya adalah ibu yang berbahagia memiliki 2 orang anak, dan akan terus happy menjalani hidup, dan seyummy saat kita menikmati sebuah makanan favorit kita 😊</p><h4 style="text-align: left;">Isinya Apa Aja Blog Ini?</h4><p style="text-align: justify;">Isinya gak jauh-jauh deh seputar kehidupan saya sebagai momlogger, ada juga curhatan saya soal orangtua, soal suami, pokoknya yang relate dengan kerempongan kehidupan seorang ibu deh.</p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-40329385635084879362020-12-31T08:22:00.010-08:002021-01-12T23:28:16.372-08:00Tips Mendidik Anak ala Bunda Oline<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx-frzka5GZ3zHLf9btuL1ECFNOuNaFpr_pkP6s4E9bSTdNgQhAhMrOeGLTAinqTexqSszGsb-_Zn41yRmTNGuWX7rbZOalf_DFADR4WBqyuCFQOh7S7fqwmIikLLzBErPA5RR9dLCF-0n/s2048/MAKEUP_20190804063030_save.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx-frzka5GZ3zHLf9btuL1ECFNOuNaFpr_pkP6s4E9bSTdNgQhAhMrOeGLTAinqTexqSszGsb-_Zn41yRmTNGuWX7rbZOalf_DFADR4WBqyuCFQOh7S7fqwmIikLLzBErPA5RR9dLCF-0n/w640-h640/MAKEUP_20190804063030_save.jpg" width="640" /></a></div><br /><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Tips mendidik anak </b>berbeda antara ibu yang satu dengan ibu yang lain, dan tidak semua pola pendidikan berlaku pada anak yang lain bahkan jika itu adik dan kakak. Seperti kodratnya, anak adalah titipan dari Allah SWT, dimana orangtua harus bisa menyayangi dengan penuh kasih sayang, mendidik menjadi anak yang berbakti serta membimbing anak ke jalan yang benar. Yang menjadi kendala bagi orang tua adalah minimnya kemampuan mengendalikan emosi anak dan diri sendiri.</p><span><a name='more'></a></span><p style="text-align: justify;">Kenapa saya bilang mengendalikan emosi? Karena pada umumnya, salah satu pasti ada yang emosi, misalnya anak tidak mau menghabiskan makanannya, kita memarahi karena makannya tidak habis. Ada anak yang menghabiskan makanannya, kita memarahi karena makannya terlalu lama. Ada anak yang makannya cepat, kita memarahinya karena makannya belepotan. Sedangkan kebalikannya, misalnya ada mainan kita tidak membelikannya, anak marah dan ngambek karena tidak dibelikan padahal adiknya dibelikan mainan. Nah untuk mengatasi hal ini, ada orang tua yang membaca buku tentang cara mendidik anak, ada yang ikutan webinar gratisan di internet, ada yang search di youtube dan ada juga yang mencari di Google dan menemukan artikel ini, sama seperti yang kamu lakukan sekarang 😊</p><p style="text-align: justify;"><br />Kalau saya pribadi, ada beberapa hal yang saya junjung tinggi dalam mendidik anak, dan hal ini saya lakukan mulai dari Narend (anak pertama saya) lalu Rissa (anak kedua saya) dan jujur saja pola pendidikannya berbeda karena antara Narend dan Rissa berbeda gender dan umur sehingga saya harus berfikir ekstra, dibawah adalah 7 <a href="https://id.theasianparent.com/">tips mendidik anak</a> ala saya.<br /><br /><b>1. Punishment and Reward</b><br /><br />Saya dan suami selalu berfikir dengan logika untuk hal ini, jika anak melalukan apa yang kami minta dengan baik, pasti kami akan selalu memberikan reward, mulai dari ucapan terima kasih ataupun berupa barang (yang dia butuhkan atau minta saat ini). Sebaliknya, jika anak berbuat hal yang tidak baik bahkan membangkang, kami memberikan hukuman mulai dari memarahi secara sponton, memotong uang jajan sampai menyita mainan kesukaannya di gudang.<br /><br /><b>2. Mulai Mendengarkan Anak</b><br /><br />Jujur beberapa kali saat anak melakukan kesalahan, saya langsung memarahinya tanpa menanyakan alasannya, karena biasanya saya sedang mumet. Namun beberapa kali saya berusaha untuk tenang, lalu bertanya ke anak tentang alasan kenapa melakukan kesalahan. Dan setelah itu, jika alasannya masuk akal, anak akan mengikuti permintaan kita dengan baik.<br /><br /><b>3. Panggil Nama Anak Dengan Jelas</b><br /><br />Pernah memanggil anak dengan sebutan (kamu, kakak, adik, si kecil, dll selain namanya) ? Jika iya, cobalah memanggil nama anak secara langsung. Karena hal tersebut menandakan bahwa kita sebagai orang tua menjadi respek kepada anak, sehingga anak juga akan respek kepada orang tua.<br /><br /><b>4. Hindari Berteriak Kepada Anak</b><br /><br />Kalau ada survei, dari 100 orangtua, pasti kurang dari 5 orangtua yang tidak pernah berteriak kepada anaknya, karena jika kamu sering berteriak kepada anak, anak kamu akan merasa takut, sehingga merasa kesal dan malahan tidak mau mendengarkan permintaan kita. Cobalah untuk berbicara dengan tenang dan jika harus berteriak, hanya sebatas memanggil dan tidak memarahinya.<br /><br /><b>5. Orangtua adalah Guru Terbaik</b><br /><br />Anak-anak itu seperti gelas kosong, mereka selalu mencontoh orangtuanya, apapun itu mulai dari tindakan ataupun kata-kata. Jadi walaupun kita sebagai orangtua tidak sempurna, usahakan semua yang kita lakukan itu dapat memberikan contoh yang baik, sehingga bisa menjadi panutan bagi anak.</p><span><!--more--></span><p style="text-align: justify;"><b>6. Negoisasi</b></p><p style="text-align: justify;">So far untuk metode ini cukup efektif. Saya terapkan metode ini untuk kedua anak saya.<br /><br /><b>7. Konsisten</b><br /><br />Yang terakhir ini yang paling sulit, kenapa? Karena kita bisa melakukan 5 hal diatas dengan cepat, namun belum tentu bisa melakukan dengan konsisten. Kalau saya dan suami, kuncinya adalah saling mengingatkan, jadi jika saya lupa, suami akan mengingatkan, jika suami lupa, saya yang mengingatkan. Saat konsisten, anak tidak akan merasa bingung, dan jika dilakukan berkali-kali, si anak akan ingat dengan sendirinya.<br /><br />Gimana dengan <a href="https://id.theasianparent.com/12-tips-mendidik-anak-menurut-ramalan-zodiak-terbaru">tips mendidik anak </a>ala saya moms? Tidak sulit kan (kecuali nomor 7), kalau kamu konsisten, saya yakin anak akan menjadi lebih baik. </p><p style="text-align: justify;">Semoga tips diatas berguna dan bermanfaat, memang sih tidak ada jaminan 100% berlaku dengan anak anda, namun tidak ada salahnya untuk mencoba. </p><p style="text-align: justify;"><br />Jika moms punya tips mendidik anak yang lebih baik, silahkan comment dibawah ya.</p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-53558046476085537092020-12-24T21:47:00.015-08:002021-01-02T19:46:06.122-08:00Sweety Silver Pants, 1 Detik Menyerap Lebih Cepat!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilRQy9r5l5cv5cFmQhquWpuGGVkIgl7BITIDpV0n7WJ_pr2FcTJMYm4ZxwI2OOmhAoB7I3SGiQhY4s8fuM16_oIce40HKpruqlUYwmD_YbUYbomjJBkDRhx1Oew4PuAI7cwL4-yAZF62Vv/s600/Sweety+Gold+Pants+61.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilRQy9r5l5cv5cFmQhquWpuGGVkIgl7BITIDpV0n7WJ_pr2FcTJMYm4ZxwI2OOmhAoB7I3SGiQhY4s8fuM16_oIce40HKpruqlUYwmD_YbUYbomjJBkDRhx1Oew4PuAI7cwL4-yAZF62Vv/w640-h640/Sweety+Gold+Pants+61.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Sweety Silver Pants.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><i>"Mi, itu popoknya Rissa udah penuh banget tuh, harus diganti! Sebentar lagi bocor lho."</i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><i>"Serius? Perasaan 2 jam lalu baru diganti deh, kok cepet banget deh penuhnya?"</i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><i>"Kamu pake popok yang mana sih? Dulu waktu Narend kayaknya gak gitu deh."<br />"Ya kemarin aku beli popok bukan yang biasa sih, karena lagi promo soalnya. 😓"</i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><i>"Aduh, pantesan ajaa si Rissa tengah malem jadi bangun kan? Dia ngerasa gak nyaman soalnya."</i><br /><br /><h3 style="text-align: center;">Buat anak gak usah coba-coba deh! </h3></div><span><a name='more'></a></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Sering gak sih denger quotes kayak gitu moms? 😁 Jujur aja saya sebagai ibu-ibu modis (baca : modal diskon), yang setiap kali denger popok itu diskon, mata saya langsung ijo deh, langsung pengin beli 😊 ya gimana dong, namanya juga popok lagi diskon, jadi ya bawaannya pengin beli aja gitu. Tapi ternyata gak semua popok murah itu kualitasnya jelek dan gak semua popok mahal kualitasnya bagus. Pernah suatu waktu saya pakai popok sekali buang yang premium, saya pikir harganya mahal udah pasti gak bakalan bocor deh, eh nyatanya bocor juga 😂 Makanya quotes yang bilang, buat anak gak usah coba-coba deh! Itu benar adanya. Untuk urusan popok, jadi udah kapok deh masanya coba ina inu, jadi kalau udah sekali pakai and cocok, bakalan pakai terus sampai anak kita bisa lulus toilet training dan bisa naik level pakai panties seperti pada umumnya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ada satu popok yang menjadi andalan saya, yaitu Popok Sweety Bronze.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdzsSqblLJJtSyHN95EJrT82lsx3DXAiN9zrL5TUGxFYt8D1c1J7UtRwlgfjK22eaP5vEAmfQAasEdplx_J4J-THY2z71SwPNrwTvkpBjTf4XD9AA01Caq5klUIhK1riOSXdWbG0l1Qhts/s800/Sweety+Pants+Bronze+04.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdzsSqblLJJtSyHN95EJrT82lsx3DXAiN9zrL5TUGxFYt8D1c1J7UtRwlgfjK22eaP5vEAmfQAasEdplx_J4J-THY2z71SwPNrwTvkpBjTf4XD9AA01Caq5klUIhK1riOSXdWbG0l1Qhts/w640-h480/Sweety+Pants+Bronze+04.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h2 style="clear: both; text-align: justify;">Kenapa saya memakai sama popok Sweety ini? </h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Pertama, karena mampu menampung pipis anak sebanyak apapun minumnya, saya gak pernah ngalamin yang namanya popok anak bocor. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Kedua, karena permukaannya lembut, anak saya alhamdulillah gak pernah yang ngalamin iritasi karena permukaan popok. Mulai dari yang model perekat sampai pants, anak-anak saya semuanya cocok alhamdulilillah.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ketiga, harganyaaa moms, sering diskon! Untuk ukuran L isi 30+2 saya biasa beli di harga sekitar 46-49ribu di minimarket atau supermarket dekat rumah. Untuk 1 bulan pengeluaran untuk popok budgetnya sekitar 150ribu. 1 hari Rissa pakai popok 3-4 buah.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ya jadi ya nampaknya gak ada alasan lagi deh buat saya ganti brand lain. Karena memang popok <b>Sweety</b> sangat ramah di kantong.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h2 style="clear: both; text-align: justify;">Nyobain Sweety Silver Pants</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Nah, bulan lalu ceritanya lagi jalan-jalan ke supermarket nih, biasalah untuk belanja bulanan. Mampirlah ke rak bagian popok, kebetulan popoknya Rissa sudah habis nih stocknya. Akhirnya saya memutuskan untuk beli <b>Sweety Silver Pants</b> dengan ukuran yang sama, yaitu L28. Sekalian pengen cobain sih. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT7XxT4-b0jk_gDiWmGwubTqUMXKWfXZ_Ib-IXUDiO8AbhyphenhyphennhmapJmZp8pInrXcNrPRJ0YnG-irC4QvvWbx7pLvSq7GVS23LOmE8On1TC5h47hsZIWE5vUuA2WcdEnv_fR0mKYkpDFspns/s800/Sweety+Silver+Pants+78.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT7XxT4-b0jk_gDiWmGwubTqUMXKWfXZ_Ib-IXUDiO8AbhyphenhyphennhmapJmZp8pInrXcNrPRJ0YnG-irC4QvvWbx7pLvSq7GVS23LOmE8On1TC5h47hsZIWE5vUuA2WcdEnv_fR0mKYkpDFspns/w640-h480/Sweety+Silver+Pants+78.png" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;">Packaging</h3><div>Dari packagingnya aja udah beda sih, warnanya biru-putih, logonya masih sama, </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;">Keunggulan Sweety Silver Pants</h3><div style="text-align: justify;">Sweety Silver Pants adalah satu-satunya popok di Indonesia yang teruji klinis oleh Australian Dermatologist dan berhasil mendapatkan pengakuan Internasional sebagai popok bayi yang aman untuk kulit bayi yang sesensitif apapun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun kelebihan dari sweety silver pants ini adalah :</div><h4 style="text-align: left;">Diamond Layer Technology</h4><div style="text-align: justify;">Kebanyakan bayi-bayi yang baru lahir kulitnya sangat sensitif, jadi harus memakai popok yang bahannya tidak membuat kulit bayi jadi iritasi atau infeksi. Biasanya infeksi atau iritasi terjadi karena popok terlalu lama belum diganti, jadi kulit si bayi bersentuhan dengan popok yang lembab, sehingga bisa berpotensi menimbulkan masalah lainnya seperti penyakit kulit. Wah belum lagi kulit bayi ruam (merah-merah) karena popok bayi yang bahannya tidak nyaman, ditambah lagi penyakit kulit pada bayi. Oleh karena itu Sweety berinovasi menghadirkan Diamond Layer Technology (teknologi lapisan bermotif berlian), <span style="text-align: left;">yaitu teknologi yang mampu satu detik menyerap lebih kering.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Ekstra Elastis, Lembut dan Pas Di Badan</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Sebisa mungkin popok model pants (celana), karetnya tidak mengganggu kenyamanan si kecil. Nah, Sweety Silver Pants ini karet pinggangnya tidak terlalu ketat dan cukup elastis, jadi karet pinggang dan lingkar paha tidak menimbulkan bekas pada kulitnya. Cocok banget nih buat si kecil yang hobbynya eksplorasi dunia baru. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPrNAYmseWgWqcudvxuAkmMJ-eR9uWkRkGhZ3y1WAnWW3LES3JhGXRu591yTL_45LkzRHSchyxVrJN82iaN6vbaTfiBYbLTPiXslYcWs8tCOuLxp38AnB3pn28pi5wItjWXFe49bNbXBb/s800/Sweety+Gold+Pants+76.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPrNAYmseWgWqcudvxuAkmMJ-eR9uWkRkGhZ3y1WAnWW3LES3JhGXRu591yTL_45LkzRHSchyxVrJN82iaN6vbaTfiBYbLTPiXslYcWs8tCOuLxp38AnB3pn28pi5wItjWXFe49bNbXBb/w640-h480/Sweety+Gold+Pants+76.png" width="640" /></a></div><br /><span style="text-align: left;"><br /></span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Soft Cotton-Like Cover</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Sweety Silver Pants memiliki bahan lapisan yang halus selembut kain. Jadi cocok untuk bayi yang kulitnya sensitif serta khusus untuk new born.</span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">360 Derajat Leak Guard Protection</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Teknologi 360 Derajat Leak Guard Protection bisa mengurangi resiko bocor karena terlalu penuh ataupun aktivitas si kecil.</span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Dilengkapi Aloe Vera Moisturiser</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Gak hanya bahannya saja dari kain, tapi juga lapisannya dilengkapi aloe vera moisturiser. Kenapa harus aloe vera? Karena kandungan aloe vera biasanya digunakan pada skincare untuk mengurangi iritasi pada kulit (yang ditandai dengan warna merah-merah pada kulit), serta melindungi kulit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqCyoPRk_8gNqy0N1z6ma722mH4dOFIScJFG5gPqHK90-Kg3N3d0DcZRyJ-USlEKX0azSqxMFNDKpAI_gerXf7XDM2h09p1zHOTv3BG5yPsBoYtdPhno7vWi8E6m7WWy-fERMhlgOIdKJv/s800/Sweety+Silver+Pants+77.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqCyoPRk_8gNqy0N1z6ma722mH4dOFIScJFG5gPqHK90-Kg3N3d0DcZRyJ-USlEKX0azSqxMFNDKpAI_gerXf7XDM2h09p1zHOTv3BG5yPsBoYtdPhno7vWi8E6m7WWy-fERMhlgOIdKJv/w640-h480/Sweety+Silver+Pants+77.png" width="640" /></a></div><br /></div><h4 style="text-align: left;"><span style="text-align: left;">Wear Back Side</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Desain bagian belakang popok lebih lebar , jadi bisa menutup pantat bayi dengan sempurna. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Dan sayapun langsung mencobanya. Yeay, Rissanya nyaman sekaliii 😍 Lihat deehhh ekspresinyaa. Sungguh happy dianya. Berarti bener ya semua kelebihan si sweety silver pants ini bikin nyaman si kecil, jadi nyaman bereksplorasi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfoBvCAOWmLOs8ucw4hyphenhyphen9Y1wLsdgq6Amqxr7ihW7rCfSAHPQNRgZRHEgvdPLx4FaNDIzRiXO6733LmyZtwg7B95SWbPEWEfLmWq6iokB_seJRfnPGbXCedELW7SSWBHSG0JtygBZSgfAxu/s800/Sweety+Gold+Pants+34.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfoBvCAOWmLOs8ucw4hyphenhyphen9Y1wLsdgq6Amqxr7ihW7rCfSAHPQNRgZRHEgvdPLx4FaNDIzRiXO6733LmyZtwg7B95SWbPEWEfLmWq6iokB_seJRfnPGbXCedELW7SSWBHSG0JtygBZSgfAxu/w640-h480/Sweety+Gold+Pants+34.png" width="640" /></a></div><br /><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg72XvbYeJ_TmPSPSC66fEYvzdtYORxbbnkjqSA8QHPyFe6qavRPaPjTarO52ANFauuq8qQH2G8jBiApj4M_6djQNXblauAWPBWy1pcG7r2VDnP7NEtdajSrFjtb2r2IPPcCR5bAk51OGF8/s800/Sweety+Silver+Pants+18.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg72XvbYeJ_TmPSPSC66fEYvzdtYORxbbnkjqSA8QHPyFe6qavRPaPjTarO52ANFauuq8qQH2G8jBiApj4M_6djQNXblauAWPBWy1pcG7r2VDnP7NEtdajSrFjtb2r2IPPcCR5bAk51OGF8/w640-h480/Sweety+Silver+Pants+18.png" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya moms. </div><p></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-3081477442777074412020-12-14T01:31:00.001-08:002020-12-14T01:34:37.265-08:005 Tips Ala Mommy Oline Supaya Anak Gemar Membaca<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtgsMPL0JWhekj1uey9bS1tbhzkSuuhIm21MP1sbvS44RsXn-flrEG7BJmbgoeDdx1eTRqzQaMg7INbBk3xCtO6aiQ1Dhku_G70ExZcFZuerqfP4Jo-cq8XfVfLYJffDPKCtxuXf-rNKiY/s1080/Tips+Supaya+Anak+Gemar+Membaca.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtgsMPL0JWhekj1uey9bS1tbhzkSuuhIm21MP1sbvS44RsXn-flrEG7BJmbgoeDdx1eTRqzQaMg7INbBk3xCtO6aiQ1Dhku_G70ExZcFZuerqfP4Jo-cq8XfVfLYJffDPKCtxuXf-rNKiY/w640-h640/Tips+Supaya+Anak+Gemar+Membaca.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Saya ingat betul waktu Narend berusia 2,5 tahun, hampir mengalami speech delay, belum bisa lancar berbicara, apalagi membaca, saya sempat panik waktu itu.,karena anak lain seusianya sudah hampir jauh melampaui skill Narend. Akhirnya saya konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak waktu itu, dan solusinya adalah Narend coba untuk sekolah, dan pada akhirnya Narend mulai masuk PAUD di usia 2,5 tahun, usia termuda dari anak-anak sebayanya di sekolah 😁</div><span><a name='more'></a></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Saya sempat berkonsultasi dengan gurunya, saya sangat-sangat minta tolong untuk diberi perhatian, karena Narend belum bisa lancar berbicara dan juga membaca. Akhirnya Narend dimasukkan ke dalam kelas khusus di PAUD tersebut. Biayanya juga sedikit lebih mahal ketimbang anak-anak lain, karena memang perlakuannya juga khusus mom. Misalnya, diberi pemantapan lebih di kelasnya, lalu yang pegang langsung juga guru yang bersangkutan, one on one, jadi Narend tidak berbarengan masuknya dengan anak-anak lain, dsb. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Karena usianya masih 2,5 tahun dan belum saatnya masuk KB, jadi Narend terpaksa mengulang 2 tahun untuk kelas KB. Jadi masuk kelas A di usia 4 tahun, dan kelas B di usia 5 tahun. Tadinya saya mikir, duh, kok malah jadi makin lama ya sekolahnya nih anak, TK aja jadinya 3 tahun lebih dong? Karena ada pepatah yang bilang, kalau anak kelamaan sekolah di usianya (TK), nantinya si anak berpotensi akan bosan masuk sekolah saat ia SD dst. Ya gapapalah pikir saya dalam hati, toh juga saya masukkan dia ke TK juga karena ada keperluan speech delaynya itu. Ya mau gak mau juga gak ada pilihan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ya alhamdulillah Narend selalu semangat sekolah kok sampai sekarang ia SD, mitos tersebut gak berlaku sih buat Narend 😁</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ohya, tadi kan saya bilang, saya sempat curhat sama gurunya waktu di PAUD, saya sempat khawatir Narend benar-benar mengalami speech delay berkepanjangan, dan jadi anak paling lamban di sekolahnya nanti. Padahal di rumah saya tak henti-hentinya menstimulasi. Belajar mengeja 2 kata, 3 kata, dsb. Saya juga sudah tidak pernah lagi menyetel channel yang berhubungan dengan bahasa asing, dsb. Tapi untuk kemampuan bicaranya masih aja kurang 😥</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lalu gurunya sempat bilang ke saya seperti ini, "Jangan khawatir ma, Narend kan masih usia 2,5 tahun, belum terlambat banget, masih ada waktu untuk mengejar keterlambatan bicaranya, kalau sampai usia 3 tahun ia belum lancar juga, baru dipikirkan cara lainnya bagaimana. Sementara kita harus rajin menstimulasi aja ya ma. Bacakan buku cerita, mendongengkan setiap malam, banyak bercerita, dsb. Saya yakin ma, sebenarnya ia mau ngomong cuma belum saatnya aja. Lihat nanti deh ma, Narend kalau sudah waktunya lancar bicara, dia akan dengan sangat lancar sekali bicaranya. Bahkan ia akan gemar membaca. Karen saya pernah ketemu sama anak yang hampir mirip gwjalanya dengan Narend. Dan sekarang ia tumbuh jadi anak yang pintar, lancar bicaranya dan lancar juga mbacanya. Jadi mama bersabar aja ya."</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Begitu kata gurunya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Awalnya saya gak percaya, lha wong kenyataannya Narend kalau diajarkan kayak gak antusias gitu. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">3 tahun berlalu, Narend akhirnya lulus TK B dengan nilai yang sangat memuaskan. Dia jadi lancar berbicara. Dan gurunya juga bilang Narend murid yang pintar, dan nilai membacanya paling tinggi diantara murid-murid lainnya. Alhamdulillah. Waktu lukus juga gurunya sempat menitikkan air mata, karena mengingat perjuangannya dulu, dari yang awalnya tidak bisa membaca, dan sekarang dia jadi hobby membaca 🤗</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">So, mungkin ada beberapa tips yang ingin saya share mom, supaya anak mau atau gemar membaca :</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">1. Jadilah role model.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ingat kan pepatah yang bilang, buah jatuh gak jauh dari pohonnya? Atau like mother like son? Nah, kalau mau anak kita gemar membaca, kita sebagai orangtua juga kudu banget.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">2. Berikan buku bergambar.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Anak-anak itu paling suka buku-buku yang bergambar. Jadi sebisa mungkin berikan buku yang minum tulisan dan banyak gambar (berwarna). Insyallah anak tambah semangat membacanya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">3. Biarkan anak memilih buku favoritnya sendiri.</div></div><div style="text-align: justify;">Saya sering mengagendakan pergi ke toko bersama anak, dan biarkan ia memilih sendiri buku favoritnya. Karena buku-buku pilihannya cukup pricey, 1 bukunya aja bisa minimal 90ribuan, jadi saya menganggarkan beli buku per bulannya 200ribu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Mendongeng untuk anak</div><div style="text-align: justify;">Nah, mendongeng ini penting sekali mom manfaatnya. Selain bonding time orangtua dan anak, si anak juga jadi senang membaca. Sedikan waktu 1 jam sebelum tidur untuk mendongeng ya mom.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5. Berikan buku sebagai hadiah.</div><div style="text-align: justify;">Saya pernah memberikan Narend buku sebagai hadiah, buku favoritnya. Alhasil dia senang luar biasa mom 😁</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah sekarang Narend jadi hobby membaca, karena selain memang ia suka membaca (dari dirinya sendiri), saya juga memotivasinya dengan memberikan reward. Setiap buku yang berhasil ia taklukan (baca), saya berikan tambahan berupa uang jajan 😁</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, itulah ke-5 menurut saya supaya anak gemar membaca. Yang penting konsisten dan jangan patah semangat ya mom.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semoga bermanfaat</div><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-84902608797935743672020-12-02T08:42:00.016-08:002020-12-03T02:49:35.234-08:00Dampak Positif Dan Negatif Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOi8UOZxcu06oZGptrHQ5Rv3kHZspemagZqFPALecm8msMnucSe_A-JP-toJl3Sw1Jt7oax0gmaSC0oBVEUBkagJFXCaljTsPh0TIALz3DAJkf7SeKKwGzGuOyv2F2pw3LA3VpdGpkza1a/s1080/Study+at+Home.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOi8UOZxcu06oZGptrHQ5Rv3kHZspemagZqFPALecm8msMnucSe_A-JP-toJl3Sw1Jt7oax0gmaSC0oBVEUBkagJFXCaljTsPh0TIALz3DAJkf7SeKKwGzGuOyv2F2pw3LA3VpdGpkza1a/w640-h640/Study+at+Home.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Moms, sudah hampir setahun ya anak-anak kita belajar di rumah. Awalnya merasa aneh, gak biasa, eh sekarang malah jadi terbiasa. Malahan anak saya si Narend, udah gak mau belajar tatap muka lagi ke sekolah. Waktu saya tanya alasannya apa, dia bilang lebih nyaman belajar di rumah katanya. Walaupun maminya suka ngomel-ngonel, dia bilang gapapa, kan demi ngajar aku? Nah lho? 😁 Ya saya pribadi sih iya, lebih suka anak-anak belajar online aja di rumah. Kenapa? Nanti saya jelaskan dibawah positif and negatifnya ya, sabar 😁</p><p style="text-align: justify;">Saya tidak menyalahkan dia juga sih, memang keadaannya demikian, selama ini saya yang mengajar langsung di rumah. Secara tidak langsung saya melihat ada sisi positif dan negatifnya. Baik dari sisi saya sebagai orangtua, maupun si anak.</p><p style="text-align: justify;">Nah, apa saja sih dampaknya itu?</p><p style="text-align: justify;"><span></span></p><a name='more'></a><div style="text-align: justify;">Kemarin saya sempat baca di media online atau portal online, pemerintah bilang, ada dampak negatif yang ditimbulkan bila anak terlalu lama belajar online, seperti :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">1. Ancaman Putus Sekolah</h4><div style="text-align: justify;">Katanya anak beresiko putus sekolah lantaran membantu orangtuanya untuk mencari nafkah. Untuk point ini saya masih gak masuk logika saya sih, karena kan sekolah negeri masih gratis ya biayanya. Pun kalau online masih bisa belajar kapan aja, setelah orangtuanya pulang ke rumah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">2. Prestasi Menurun</h4><div style="text-align: justify;">Dinas Pendidikan menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas pendidikan selama PJJ.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">3. Kekerasan Pada Anak</h4><div style="text-align: justify;">Karena orangtuanya stres banyak tekanan, akibatnya anak jadi korban kekerasan. Saya pernah baca ada <a href="https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/16/074947171/orangtua-bunuh-anak-saat-sulit-belajar-online-kpai-kekerasan-picu-masalah?page=all" rel="nofollow" target="_blank">orangtua yang bunuh anaknya</a> hanya gara-gara anak tidak bisa mengerjakan tugas, orangtua selalu membentak bahkan memukul anaknya. Kalau dilakukan berulang ini bisa berdampak anak jadi sulit memahami pelajaran. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">4. Keterbatasan gawai </h4><div style="text-align: justify;">Gak semua orangtua ataupun guru memiliki gawai atau smartphone yang mumpuni. Yang tadinya hanya hape bisa foto, sekarang kualitas videopun diperhitungkan. Gak cuma smartphone, kuotapun terkadang jadi masalah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi untunglah dari pihak sekolah memberikan kuota pendidikan, ya walaupun cuma bisa dipakai untuk aplikasi yang mendukung PJJ. Tapi setidaknya kegiatan belajar mengajar anak-anak tidak terganggu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">Baca Juga : <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2020/02/Kenapa-dan-Kapan-Seorang-Ibu-Butuh-Me-Time.html" target="_blank"><span style="color: #ff00fe;">Kenapa dan Kapan Seorang Ibu Butuh Me Time?</span></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan versi saya dampak negatif dan positif yang ditimbulkan saat belajar daring atau pembelajaran jarak jauh adalah</div><h3>Dari Sisi Anak Dampak Negatifnya :</h3><p></p><h4 style="text-align: justify;">1. Kurang Semangat</h4><p style="text-align: justify;">Terkadang untuk semangat belajar jadi berkurang, jadi karena merasa waktu tidak limited, jadi belajar sesukanya aja. Pernah suatu waktu, sayanya lagi semangat mengajar, lagi stamina and mood saya sedang ON, eh anake lagi mau main dulu. Tidur dulu. Makan dulu, dsb. Alhasil? Belajarnya malem? Yang ada, stamina saya sudah drop, gak klop bener deh.</p><h4 style="text-align: justify;">2. Kurangnya Sosialisasi</h4><p style="text-align: justify;">Anak jadi kurang sosialisasi dengan teman sebayanya. Jadi kurang belajar bagaimana harus berempati dan bertoleransi. Akibatnya anak-anak jadi cepat emosian, marah-marah, semau gue, jadi merasa dia paling benar. </p><p style="text-align: justify;">Untungnya sih di rumah ada adiknya, jadi saya dan suami bener-bener ekstra kerja keras umtuk mengajarkan anak-anak bagaimana berempati dan berbagi kepada sesamanya. Karena gak ada teman sebaya, jadi saudaranya aja yang jadi percontohan. </p><p style="text-align: justify;">Misalnya saya sengaja membiarkan mereka main untuk 1 permainan, halma misalnya. Lalu saya pantau reaksi mereka gimana. Jangan sampai ada yang rebutan. Biasanya sih adiknya ini yang gak mau ngalahan 😁 namanya juga masih balita. Makanya saya ajarkan ke Narend untuk mau berempati dengan adiknya, dengan beri pengertian bahwa adiknya belum mengerti.</p><h4 style="text-align: justify;">3. Screening time meningkat pesat</h4><p style="text-align: justify;">Ini yang suka bikin saya kesel. Karena punya banyak waktu di rumah, wifi unlimited, akibatnya jadi banyak waktu bermain. Nah, kalau udah bosan dengan mainan-mainan yang ada di rumah, langsung deh dia pegang hape. Gak hanya hape, tapi juga TV. Gara-gara pekerjaan saya menuntut pegang hape langsung deh dia bilang, "Itu mami pegang hape terus, kenapa aku gak boleh?"</p><p style="text-align: justify;">Disini aku berikan pengertian bahwa pekerjaan mamilah yang menuntut mami untuk pegang hape terus. Kalau mami gak kerja, kamu gak dapat uang. Nah, kalau gak dapat uang, kamu gak bisa makan enak atau gak bisa beli mainan. </p><p style="text-align: justify;">Nah, analogi sederhananya gitu deh 😚</p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah dia mengerti sih.</p><h4 style="text-align: justify;">4. Jam Biologis berubah</h4><p style="text-align: justify;">Kalau sekolah normal, jam tidurnya bisa jam 10an, tapi karena siangnya cuma main lego atau gak ada aktivitas fisik, yang ada tidurnya jadi lebih malam deh, jam 11 malam atau kalau weekend bisa jam 12 malem. Hadeeh 😕</p><h4 style="text-align: justify;">5. Kurang Fokus</h4><p style="text-align: justify;">Entah kenapa sejak pandemi perhatiannya jadi terpecah-pecah, maunya main aja. </p><h4 style="text-align: justify;">6. Kemandiriannya Jadi Berkurang</h4><p style="text-align: justify;">Karena kesehariannya banyak di rumah bersama saya dan suami, otomatis jadi makin malas, entah ini cuma dialami anak saya aja atau emang anak lain pada umumnya.</p><h4 style="text-align: justify;">7. Nilainya Gak Valid</h4><p style="text-align: justify;">Sering saya temukan banyak orangtua yang masih membantu pekerjaan rumah anaknya guna untuk mempercepat pekerjaan sekolahnya. Tapi sebenarnya itu tidak diperbolehkan, karena si anak jadi gak mandiri, terima beres, akibatnya nilainya jadi gak valid. Lha wong yang mengerjakan pekerjaan sekolahnya kan orangtuanya. Khususnya mata pelajaran PJOK dan agama nih 😁</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHCSxVCgCXNAaX4MbzAkZZNZxeNruDg02XJoiuhhGLIiDRGRsOk6xzRZq_9vxk2Xol8v3aqZ0P-ElMV8a-31N9GGLKTpb6h2qvN-Z4s9u6ghyiBplP-Ayp9jVtDW8Tnqp-nvK9YeW0gpSA/s2048/IMG_20201116_143933.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHCSxVCgCXNAaX4MbzAkZZNZxeNruDg02XJoiuhhGLIiDRGRsOk6xzRZq_9vxk2Xol8v3aqZ0P-ElMV8a-31N9GGLKTpb6h2qvN-Z4s9u6ghyiBplP-Ayp9jVtDW8Tnqp-nvK9YeW0gpSA/w480-h640/IMG_20201116_143933.jpg" width="480" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><h4 style="text-align: justify;">Sedangkan dari sisi anak dampak positifnya :</h4><h4 style="text-align: justify;">1. Bisa belajar anytime tergantung mood dan kondisi anak. </h4><p style="text-align: justify;">Jadi kalau anak lagi malas belajar, yaudah, saya berikan waktu ia untuk bermain dulu, maksimal 1 jam, lalu, baru bisa lanjut belajar. Jadi win-win solutionlah istilahnya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h4>2. Punya banyak waktu dengan keluarga</h4><p></p><p style="text-align: justify;">Secara tidak langsung karena semua banyak beraktivitas di dalam rumah, jadi punya banyak waktu dengan keluarga. Yang tadinya saya gak mengajar tiap hari, sekarang setiap hari, Senin - Sabtu saya mengajar. Setelah belajar, baru deh bermain bersama.</p><h4 style="text-align: justify;">3. Melek Teknologi</h4><p style="text-align: justify;">Yang tadinya kita belajar online ini untuk tahap pembelajaran jangka panjang, sekarang kita jadi 'dipaksa' untuk belajar sekarang. Suka atau gak suka. Gak cuma berlaku untuk siswa, tapi juga guru dan orangtuanya. Mulai dari palai aplikasi yang kita belum pernah sama sekali seperti Google Classroom, Google Meet, Google Hangout, Zoom, dsb. </p><p style="text-align: justify;">Gak cuma itu, semua orang jadi dipaksa untuk punya smartphone yang mumpuni. Dari yang tadinya hanya bisa foto, sekarang kualitas videonya kudu oke.</p><h4 style="text-align: justify;">4. Belajar lebih fleksible and relax</h4><p style="text-align: justify;">Dari yang tadinya harus belajar di meja sekolah, sekarang bisa dimana aja, di ruang tamu, di teras, bahkan juga di kasur. </p><p style="text-align: justify;">Belajar juga gak harus memakai seragam, pakai baju rumah juga bisa. Ini yang bikin anak saya si Narend gak mau belajar di sekolah. Dia bilang lebih asyik belajar di rumah aja dengan mommynya bisa pakaj baju rumah katanya. Hihii, ternyata pakai baju seragam jadi beban buat dia 😁</p><h4 style="text-align: justify;">5. Nafsu makan anak meningkat</h4><p style="text-align: justify;">Entah kenapa menurut saya sejak pandemi, anak-anak jadi doyan makan. Saya aja bolak balik dapur dalam sehari udah gak kehitung rasanya. Paling sering bikin masakan and cemilan buat keluarga.</p><div style="text-align: justify;">Capek? Iya banget. Tapi kan semua saya lakukan karena saya ikhlas, jadi ya fine-fine aja 😚 lagipula saya seneng kalau anak-anak doyan makan, apa yang saya masak dimakan habis, saya jadi masak lagi, bikin cemilan lagi, dsb.</div><div style="text-align: justify;"><br />Untungnya anak saya bukan termasuk anak yang over weight, jadinya mau makan sebanyak apapun saya gak khawatir dia obesitas. </div><h4 style="text-align: justify;">6. Melakukan banyak waktu untuk hobbynya</h4><p style="text-align: justify;">Karena banyak di rumah, alhamdulillah punya semangat untuk melakukan hobbynya, yaitu membaca dan menggambar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h4 style="text-align: justify;">Dari sisi saya sebagai orangtua :</h4><p style="text-align: justify;">Dampak Positif :</p><p style="text-align: justify;">1. Gak perlu (terlalu) terburu-buru menyiapkan sarapan pagi</p><p style="text-align: justify;">Walaupun teorinya demikian, kenyataannya sih kadang tetep aja anak saya pagi-pagi udah minta sarapan pagi 😁 karena memang setiap hari saya bangunkan pagi-pagi untuk bisa segera beraktivitas.</p><p style="text-align: justify;">2. Gak perlu capek-capek menyiapkan seragam</p><p style="text-align: justify;">Nah ini kelihatannya sepele, tapi cukup merepotkan. Saya gak usah menyiapkan seragam untuknya. Gak nambah cucian rumah juga. Gak nambah gosokan rumah juga. Karena baju rumah kebanyakan habis jemur langsung lipat. Jadi minim gosokan. Makanya kalau ada seragam jadi nambah load pekerjaan saya juga sih 😁</p><p style="text-align: justify;">3. Praktis</p><p style="text-align: justify;">Karena belajarnya online, kalau ada soal yang susah, ya tinggal browsing aja cari jawabannya di Mbah Google, selesai 😁 memudahkan pekerjaan saya sebagai ibu dan guru juga di rumah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sedangkan dampak negatifnya dari sisi saya sebagai orangtua :</p><p style="text-align: justify;">1. Rentan stress</p><p style="text-align: justify;">Orangtua Jadi Cepat Stress.</p><p style="text-align: justify;">Karena beban pekerjaan jadi makin banyak. Contohnya saya nih, jadi cepat emosian. Apalagi kalau untuk sesuatu yang harus diulang-ulang. Udah dijawab pertanyaan yang harusnya bisa selesai dalam 1 kalimat, ini bisa ada pengulangan sebanyak 5x. </p><p style="text-align: center;">Baca juga : <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2020/09/Yuk-Belajar-kelola-emosi-supaya-anak-tidak-menjadi-media-pelampiasan.html" target="_blank"><span style="color: #ff00fe;">Yuk Belajar Kelola Emosi Supaya Anak Tidak Jadi Media Pelampiasan</span></a></p><p style="text-align: justify;">2. Kudu perbanyak stock sabar</p><p style="text-align: justify;">Karena sejak belajar online anak jadi kurang semangat belajar, jadi saya sebagai orangtua harus banyak stock sabar. Sabar untuk bisa menambah semangatnya belajar, plus fokusnya untuk belajar.</p><p style="text-align: justify;">Nah itulah dampak positif dan negatif terhadap PJJ.</p><p style="text-align: justify;">Bagaimana dengan moms lainnya? Ada dampak positif and negatifnya gak sih moms, selama belajar online ini? Boleh dong share opininya di kolom lomentar 😚</p><p style="text-align: justify;">Semoga sharing saya bisa bermanfaat ya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-804639792346375672020-11-24T21:37:00.000-08:002020-11-24T21:37:40.254-08:00Sudahkah Moms Tahu Kebutuhan Gizi Seimbang Untuk Anak?<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9eYUhp_ENHG8v9NeMdLW4Re_-CSTlKzntuozy6c87yjgRkyAdj2yatCuwfZwzYgfreTXvsuN6cbmwbTidwr_Lru4D4OU27m_sxDfLOa1_0aWjjIf-zsFOJE3JNkvo0BQoSiMj-LOoOykA/s2034/Angka+Kecukupan+Gizi+Balita.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1675" data-original-width="2034" height="528" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9eYUhp_ENHG8v9NeMdLW4Re_-CSTlKzntuozy6c87yjgRkyAdj2yatCuwfZwzYgfreTXvsuN6cbmwbTidwr_Lru4D4OU27m_sxDfLOa1_0aWjjIf-zsFOJE3JNkvo0BQoSiMj-LOoOykA/w640-h528/Angka+Kecukupan+Gizi+Balita.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Kayaknya kalau bahas soal gizi anak, sebagai orangtua, sudah punya 2 anak, masih aja saya punya kekhawatiran, apakah gizi anak saya tercukupi ya dari makanan yang saya berikan selama ini? Sudah saya tambah dengan suplemen sih, itupun kadang-kadang aja. Karena suplemen itu fungsinya kan hanya sebagai tambahan, dokternya anak-anak juga pernah bilang bahwa, suplemen itu kalau bisa jangan diberikan tiap hari, karena fungsinya kan sebagai support system tubuh aja, jadi berikan berkala saja. Jadi saya berikan per 3 hari sekali misalnya. Tapi ya sebagai orangtua tetep aja sih, kepikiran gizi anak saya cukup apa gak, karena anak-anak saya dua-duanya tergolong anak yang kurus, Rissa aja sudah mendekati garis merah. Makanya nih, saya beberapa waktu lalu ikutan Roompi Parenting yang diadakan oleh <b><i>Orami Community</i></b> pada tanggal 16 September 2020 lalu. Topiknya adalah Gizi Seimbang Untuk Pertumbuhan Balita.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWkHhvLr6pWFohxGJRE536E2PUvLnuISPettDgCV2W3rM2-xkp-0lZzrUYex31X00EipHnWLJvqgOBEhzMl_J-iYuT-AeRtqj1Kehqr69J7PHCOJ-xuWYDxaScSG_5C_zguAPkkcfVbpW/s1280/Roompi-16-September-Dea-Square_large.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWkHhvLr6pWFohxGJRE536E2PUvLnuISPettDgCV2W3rM2-xkp-0lZzrUYex31X00EipHnWLJvqgOBEhzMl_J-iYuT-AeRtqj1Kehqr69J7PHCOJ-xuWYDxaScSG_5C_zguAPkkcfVbpW/w400-h400/Roompi-16-September-Dea-Square_large.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><div style="text-align: justify;"><span><a name='more'></a></span>Nara sumbernya adalah D<b>ea Azza C.I.F, S.Gz</b> atau sering di panggil Mba Dea, adalah seorang ahli gizi lulusan Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta. Saat ini Mba Dea praktek di Puskesmas Gembongan Kab. Cirebon, Sebagai Nutrisionis / Pelaksana Program Gizi puskesmas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Periode Emas Balita</h3><div style="text-align: justify;">Moms mungkin sudah banyak membaca di berbagai literatur ya, bahwa masa periode emas atau Golden Ages anak yaitu dari masa konsepsi (0 bulan kehamilan) sampai anak berusia 2 tahun. Periode emas disebut juga 1000HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan). Jadi bisa dibilang ini adalah sumber faktor utamanya dari pertumbuhan anak untuk ke depannya sampai dewasa. Kenapa? Karena dimasa ini pertumbuhan otak dan komponen-komponen pendukungnya lagi di masa-masa yang pesat, yang bagus, dan jika ada penyimpangan pertumbuhan. Misalnya ada tanda gejala anak gizi kurang atau pendek dan terlambat perkembangan kecerdasannya, kita bisa betulkan di masa-masa ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makanya saat anak-anak saya di usia 0-6 bulan, saat masih ASI Ekslusif, saya kejar mati-matian deh untuk tumbuh kembangnya, karena kalau sudah masuk masa MPASI, anak sudah kenal rasa, pasti berat badannya akan menurun perlahan-lahan. Dulu saya pikir itu hanya mitos belaka, saya juga sering dengar dari teori dan saudara juga teman-teman saya yang sudah punya anak bilang gitu, ternyata setelah dialami, pepatah itu beneran. Bayi akan mudah naik berat badannya saat ia baru bisa minum ASI saja. Kalau sudah dikombinasi dengan makan nasi lunak, atau nasi, pasti deh bisa jadi picky eater juga. Itu yang mengakibatkan si anak BB nya jadi turun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">Baca Juga : <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2020/03/pentingnya-pemberian-mpasi-untuk-mencegah-defisiensi-besi-dan-stunting-pada-anak.html" target="_blank"><span style="color: #ff00fe;">Pentingnya MPASI Untuk Mencegah Defisiensi Besi dan Stunting Pada Anak (Balita)</span></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Pengaturan Gizi Seimbang</h3><div style="text-align: justify;">Umunya pola makan anak balita itu digolongkan menjadi 4, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Umur 0-6 bulan</li><li>Umur 6-9 bulan</li><li>Umur 9-12 bulan</li><li>Umur 12-24 bulan </li></ul></div><p style="text-align: justify;">Pengaturn gizi seimbang disini gak jauh berbeda, dimulai dengan ASI Eksklusif (ASI aja selama 6 bulan), lalu MPASI, serta dukungan pola asuh dari orangtua atau keluarga.</p><p style="text-align: justify;">Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita adalah keturunan, asupan makanan, infeksi (sakit), asuhan dan stimulasi dari lingkungan sekitar khususnya orangtua dan keluarga. Keturunan atau genetik sebetulnya hanya mempengaruhi bebrapa persen saja, jadi sangat sedikit, faktor utama yg lebih besar itu asupan gizi makanan dan infeksi/sakit.</p><h3 style="text-align: justify;">0-6 bulan Hanya ASI Eksklusif</h3><p style="text-align: justify;">Untuk anak yang berusia 0-6 bulan, harus diberikan ASI saja atau ASI Eksklusif, kenapa? Karena ASI itu adalah makanan dengan zat gigi paling lengkap. Kandungan gizi dalam ASI juga sudah sesuai dengan pencernaan dan kebutuhan bayi, ada kandungan Whey yang biasanya tidak ada di sufor. Berbeda dengan susu formula (sufor), walaupun kandungan gizinya bisa lebih banyak, tapi belum tentu sesuai dengan kondisi pencernaan tubuh bayi untuk menerimanya. Itu kenapa sering kita temukan ada anak yang alergi sufor, diare, sakit atau kegemukan karena sufor.</p><p style="text-align: center;">Baca juga : <a href="https://catatanoline.web.id/2020/09/ini-alasanku-memilih-morinaga-platinum-sebagai-susu-anak-untuk-perkembangan-buah-hatiku/" target="_blank"><span style="color: #ff00fe;">Ini Alasanku Memilih Morinaga Platinum Sebagai Susu Anak Untuk perkembangan Buah Hatiku</span></a></p><p style="text-align: justify;">Bolehkah bayi usia 0-6 bulan diberikan air putih? Tidak boleh moms, pokoknya hanya ASI, ASI, ASI dan ASI. Apapun kondisinya. Kecuali obat dari dokter atau petugas kesehatan, itupun sebaiknya minum pakai ASI.</p><h3 style="text-align: justify;">Bagaimana Jika Sudah Masuk Masa MPASI?</h3><p style="text-align: justify;">Sebaiknya memberikan makanan yang diolah atau dimasak sendiri, sebisa mungkin jangan sering memberikan MPASI (kemasan). Kenapa? Karena makanan yang fresh dimasak lebih baik untuk pertumbuhan bayi, baik juga untuk stimulasi bayi untuk mengenal jenis bahan makanan dan rasa, kita juga bisa meminimalisit bahan-bahan tambahan pangan yang bersifat kimiawi.</p><p style="text-align: justify;">Saat anak tepat berusia 6 bulan, mulailah diperkenalkan MPASI. Tapi tetap teruskan pemberian ASI ya moms. Tekstur MPASI di awal pemberian harus KENTAL, jadi kayak bubur kental (indikatornya, dibalik pakai sendok itu gak mudah tumpah). Pemberian di awal-awal ini cukup 2x sehari, 2-3 sendok setiap makan, bisa dimulai dengan bahan makanan pokok seperti nasi kentang jagung ubi, dsb. Boleh ditambah dengan kaldu asli untuk rasa. Lebih baik hindari pemakaian bumbu tambahan.</p><h3 style="text-align: justify;">Bayi Usia 6-9 Bulan</h3><p style="text-align: justify;">Teruskan pemberian ASI. Frekuensi makannya sudah bisa ditingkatkan menjadi 3x sehari. Jumlahnya juga bisa ditingkatkan menjadi setengah cangkir (takarannya ukuran 250ml). Teksturnya lunak, bisa diblender atau dihaluskan. Komposisi menunya mencakup 4 bintang (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah). </p><p style="text-align: justify;">Saat bayi usia 8 bulan, bayi sudah bisa diberikan finger food atau makanna yang bisa ia pegang sendiri.</p><h3 style="text-align: justify;">Bayi Usia 9-12 Bulan</h3><p style="text-align: justify;">Teruskan pemberian ASI. Pengaturannya sama seperti usia 6-9 bulan, tapi teksturnya mulai bisa dipotong-potong atau cincang, bukan blender lagi.</p><h3 style="text-align: justify;">Bayi Usia 12-24 Bulan (1-2 tahun)</h3><p style="text-align: justify;">Disini kita diberikan pilihan, bisa melanjutkan pemberian ASI atau tidak. Tapi kalau mau full ASI teruskan saja pemberian ASI sampai 2 tahun, kalau anaknya masih mau. </p><p style="text-align: justify;">Untuk makanan, tekstur makanannya bisa dipotong atau diiris. Frekuensi makanan sudah bisa ditingkatkan menjadi 5x sehari.</p><h3 style="text-align: justify;">Pantau Grafik Tumbuh Kembangnya</h3><p style="text-align: justify;">Selain kita memantau pola makannya, kita juga harus memantau grafik pertumbuhannya ya moms, rutin setiap bulan kita ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya, untuk mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan, juga dapat suplementasi vit A setiap 6 bulan (Februari dan Agustur).</p><p style="text-align: justify;">Segera ke dokter atau faskes kalau anak sakit, menolak disusui, muntah, diare (BAB cair lebih dari 3 kali sehari selama 2 hari atau lebih) atau ada darah di BAB nya, ada tanda infeksi pernafasan atau dada bag bawah cekung saat anak menarik nafas, ada tanda-tanda gizi kurang atau BB anak tidak naik berturut2. </p><p style="text-align: justify;">Jangan lupa juga kita wajib menjaga kebersihan juga, seperti :</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Sebelum memegang anak</li><li>Sebelum dan sesudah menyiapkan menyusui</li><li>Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan dan menyuapi anak</li><li>Sebelum dan sesudah ke toilet</li></ul><div>Terdengarnya sepele ya, tapi ini penting banget moms, karena jika tangan kita tidak hygine, atau tidak bersih, bisa-bisa kuman dari tangan kita ikut terbawa ke makanan yang kita sajikan untuk anak.</div><div><br /></div><div>Di akhir diskusinya, mba Dea juga berpesan bahwa </div><div><br /></div><div></div><p></p><blockquote><p style="text-align: justify;"></p><p><i>Pola asuh yang baik juga bisa jadi faktor yang mempengaruhi. Selalu berikan kasih sayang, dukungan dan tindakan yang baik dari orangtua ke anak, menstimulasi anak dsb, dan jangan lupa harus SABAR dalam perawatan pengasuhan anak</i></p><p></p><p style="text-align: justify;"></p></blockquote><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Semoga kita selalu menjadi orangtua yang terbaik untuk anak-anak kita ya moms. Jangan lupa, perbanyak stock sabaaaar. Karena sabar itu tidak ada batasnya 😇</p><p style="text-align: justify;">Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya.</p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-55715886289278935172020-11-20T07:40:00.017-08:002020-11-26T01:35:58.538-08:00Bonnels Essential Oil Immune Booster, Untuk Perkuat Sistem Imun Anak<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivgu3m7CCeO6D3DrhjEKyhU8TwJCQ2LnnA7Pxi4w-pCPGZHNoUq5tU2f80C5Im6ZTcbp9lXlNKTW2MIcP8WEoBZh_sbBmrL0a402BCxX0QicEDOMk-LIH3eDuunZL0zC3XzH4ol-Yd-Cu5/s800/Bonnels+Essential+Oil.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivgu3m7CCeO6D3DrhjEKyhU8TwJCQ2LnnA7Pxi4w-pCPGZHNoUq5tU2f80C5Im6ZTcbp9lXlNKTW2MIcP8WEoBZh_sbBmrL0a402BCxX0QicEDOMk-LIH3eDuunZL0zC3XzH4ol-Yd-Cu5/w640-h480/Bonnels+Essential+Oil.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Hi moms, di masa pandemi seperti ini, kayaknya menerapkan kebiasaan baik 3M untuk mencegah corona itu penting banget ya moms (mencuci tangan, menggunakan masker dan juga menjaga jarak aman), karena hanya dengan pola hidup 3M yang dipercaya efektif untuk mencegah terkena virus corona. Tapi menurut saya menerapkan pola hidup 3M saja tidak cukup, kita harus menjaga kesehatan. Terutama anak-anak nih moms, penting banget. Karena masa pandemi rentan banget anak-anak terkena sakit. Saya pribadi sih sebisa mungkin gak pakai obat-obatan atau zat kimia deh, karena yang alami lebih baik, tanpa ada efek samping. Nah, salah satu cara yang saya coba saat ini adalah saya sedang menggunakan essential oil nih, yaitu dari Bonnels. Yang saya pilih adalah varian Immune Booster. Nah, apa sih keunggulannya, bagaimana cara penggunaannya, dsb, saya jelaskan di bawah ya.</p><span><a name='more'></a></span><h2 style="text-align: justify;">Tentang Essential Oil</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpzcNZ8ZYHzm5QeP3AqygGbqPyeiVEhYEd8jxsKQflRzdh6Ij9HLxK2pEGTuXjrLunWU2LaQL1sDfk7M9BIBowZCvmqbj3_UbUyNs7TcP5Blo6hUV357KgID0jdJ2I1mrKwQO9PTFxL_kv/s500/bonnels_bonnels-immune-booster-essential-oil--10-ml-_full03-removebg-preview.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpzcNZ8ZYHzm5QeP3AqygGbqPyeiVEhYEd8jxsKQflRzdh6Ij9HLxK2pEGTuXjrLunWU2LaQL1sDfk7M9BIBowZCvmqbj3_UbUyNs7TcP5Blo6hUV357KgID0jdJ2I1mrKwQO9PTFxL_kv/w400-h400/bonnels_bonnels-immune-booster-essential-oil--10-ml-_full03-removebg-preview.png" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Jadi Essential Oil (EO) adalah minyak konsentrasi alami terbaik yang merupakan hasil dari destilasi berupa minyak aromatic yang berasal dari tanaman (daun, batang, bunga) bearoma. Cara ekstrasinyapun dengan 2 cara yaitu, distilasi dan pelarut air murni (hot process / steam distillation) dan cold process.</p><p style="text-align: justify;">Pasti moms juga tahu kenapa sebuah EO aromanya bisa sangat tajam? Karena biasanya ada produsen yang memproses ulang EO dengan ditambah checmical synthetic. </p><p style="text-align: justify;">Lalu kenapa harus essential oil? Karena essential oil terbuat dari bahan alami yang tidak ada efek samping. Seperti yang saya katakan tadi di awal, penggunaan essential oil lebih aman ketimbang zat kimia seperti obat-obatan. </p><h2 style="text-align: justify;">Manfaat Essential Oil</h2><p style="text-align: justify;">Pasti sebagian besar moms semua tahu ya, apa manfaat dari EO ini. Yes, bisa untuk aromatheraphy dan juga bisa sebagai obat. Sebagian besar teman-teman saya sih sudah terbiasa memakai EO ini sih untuk theraphy dan juga obat untuk anak-anaknya. Tapi saya baru sekarang-sekarang ini nih. Dan essential oil juga bukan hanya digunakan oleh orang dewasa saja, tapi juga bisa digunakan anak-anak bahkan juga bayi. </p><p style="text-align: justify;">Dari beberapa literatur juga yang saya baca, bahwa essential oil ini juga bisa digunakan menjadi solusi untuk masalah pencernaan. Makanya essential oil bagi sebagian orang ada yang menyebutnya 'minyak ajaib', saking banyak manfaatnya 😉</p><h2 style="text-align: justify;">Apa Keunggulan Bonnels?</h2><p style="text-align: justify;">Cara menggunakannya juga cukup praktis, mudah, efisien. Bonnels juga menggunakan 100% pure essential oil dan tanpa menggunakan filter. Bonnels juga sudah lolos uji mikrobiologi dari Universitas Airlangga dan Komite Akreditasi Nasional, jadi saya sebagai ibu merasa lebih aman. Juga terbuat dari 100% produk lokal, ditanam di Indonesia, oleh petani Indonesia dan diproduksi juga di Indonesia.</p><h2 style="text-align: justify;">Cara Penggunaannya Bagaimana?</h2><p style="text-align: justify;">Ada 3 cara untuk penggunaan si Bonnels essential oil ini. Pertama, bisa memakai difuser. Kedua, bisa dimassage ke bagian tubuh anak (kaki). Ketiga, dioleskan ke mainan kesayangan si anak.</p><h3 style="text-align: justify;">Bonnels Immune Booster</h3><p style="text-align: justify;">Dan salah satu varian Bonnels yang saya coba adalah Immune Booster. Kenapa? Karena bagi saya dan suami, stamina yang prima adalah kunci hidup sehat. Kalau kekebalan tubuh anak kita oke, anak kita juga gak gampang sakit. Dan juga Bonnels essential oil ini bisa sebagai anti virus dan anti infeksi yang efektif. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj50xTzAnoCR5DvMMJzSpHKX0HWELTT_gVqIg7X3ax6KbcRxP9wyiFHWy-CtwocaMwtL1ru54Ykm0wksmcPjqEHUOV9mBnmX-9310a6g6gBfSp1oyxcXaP_EQIhzDsaZyT_zWrvY0tK6aI/s2272/Bonnels.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2272" data-original-width="1704" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj50xTzAnoCR5DvMMJzSpHKX0HWELTT_gVqIg7X3ax6KbcRxP9wyiFHWy-CtwocaMwtL1ru54Ykm0wksmcPjqEHUOV9mBnmX-9310a6g6gBfSp1oyxcXaP_EQIhzDsaZyT_zWrvY0tK6aI/w480-h640/Bonnels.JPG" width="480" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Karena saya tidak punya diffuser di rumah, jadi penggunaannya saya oleskan saja sambil dimassage ke kaki Rissa. Untuk 1 kaki teteskan saja 1 tetes. Itu sudah cukup kok.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizDlhaGqjJdGmCGsa2RzrwLAoLgIdUnQi4Vf2RmkDW3Le29w-KMEC03Yynyo9lnudqPZZY-ApUBPZTFJS5_4Na6nRmgcMKWJ2K-tw_O8u_XlDUk9bKfOqjcLUyHDbCwDj0BeQBxX4ckVQ5/s799/Bonnels+07+%2528Copy%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="799" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizDlhaGqjJdGmCGsa2RzrwLAoLgIdUnQi4Vf2RmkDW3Le29w-KMEC03Yynyo9lnudqPZZY-ApUBPZTFJS5_4Na6nRmgcMKWJ2K-tw_O8u_XlDUk9bKfOqjcLUyHDbCwDj0BeQBxX4ckVQ5/w480-h640/Bonnels+07+%2528Copy%2529.jpg" width="480" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Gak hanya itu, saya juga teteskan (1 tetes) ke boneka kesayangan Rissa, yaitu si Neko. Ya, boneka kucingnya bersama Neko 😉</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhki1DSc1N0hMwYw0R2ZBHiPGlSkj7Svz-pA2P3okT2-KHh10J0m_UFT8JypIDYqGzD0IcWp4XLsqRzTXgp8HFTg4Yn7_c5XC-upSzVk1EGX-bRYkKT62ykO-x3cKLN0WESiy_f8aiMwvBG/s799/Bonnels+10+%2528Copy%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="799" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhki1DSc1N0hMwYw0R2ZBHiPGlSkj7Svz-pA2P3okT2-KHh10J0m_UFT8JypIDYqGzD0IcWp4XLsqRzTXgp8HFTg4Yn7_c5XC-upSzVk1EGX-bRYkKT62ykO-x3cKLN0WESiy_f8aiMwvBG/w480-h640/Bonnels+10+%2528Copy%2529.jpg" width="480" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Saya belinya di websitenya Bonnels langsung yaitu di <a href="https://bonnels.id/shop">https://bonnels.id/shop</a>, dan saya pakai kode voucher BONNELS20, diskon 5% untuk pembelian all essential oil. </p><p style="text-align: justify;">Sebagai smart moms pastinya saya gak asal pilih soal essential oil, saya ingin essential oil yang memiliki kualitas baik, mudah didapatkan di pasaran, harga lebih terjangkau, dan juga dari bahan-bahan alami. Dan saya memilih Bonnels ini. Harganya sih cukup affordable menurut saya karena penggunaannya juga tidak usah terlalu banyak, hanya 1-2 tetes. Dan 10ml ini juga bisa dalam jangka waktu yang lama 😉</p><p style="text-align: justify;">Nah, itulah review saya tentang essential oil si Bonnels ini. Kalau moms mau mencoba beli juga, jangan lupa masukkan kodenya juga ya moms. Semoga review saya bisa bermanfaat.</p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-68364106896320818112020-09-25T08:50:00.002-07:002020-09-28T08:09:34.932-07:00Like I'm 5, Perkuat Bonding Bersama Anak<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjay7V8MVQG06MhyphenhyphenkN0INpdlgDsl64xWVVtDSTS4Z2k8HNXz2-Ut704VIOtRt1u5W5zN6nm27LBqcPs4KOs0z9dXe4RCYgfZc9x-FLtWbkWGCeG9nVTik1QwC2QJn78L0_X_Pes8j3mTv9K/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+69.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Like Im 5" border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjay7V8MVQG06MhyphenhyphenkN0INpdlgDsl64xWVVtDSTS4Z2k8HNXz2-Ut704VIOtRt1u5W5zN6nm27LBqcPs4KOs0z9dXe4RCYgfZc9x-FLtWbkWGCeG9nVTik1QwC2QJn78L0_X_Pes8j3mTv9K/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+69.jpg" title="Like Im 5" width="640" /></a></div><p style="text-align: justify;">Hi Moms! Mau tanya dongs, siapa yang anaknya suka banget sama mandi? 😁 Kayaknya hampir semua anak-anak suka banget sama mandi ya, karena dengan mandi anak-anak bisa bermain-main dengan air. Mandi selain jadi me time buat anak, mandi bersama anak juga bisa sebagai me time buat seorang ibu lho moms. Contohnya saya nih, terkadang kalau kepala saya sedang penat, memandikan anak bisa jadi me time buat saya, apalagi anak saya (Rissa) sekarang usianya sudah 15 bulan, sudah 'ngerti banget' kalau saya suruh mandi, happy banget! 😍 Makanya sebisa mungkin saya bisa memaksimalkan waktu saya untuk bonding bersama anak saat ia mandi. Nah, bonding time saya dengan Rissa, saya menggunakan produk dari Like I'm 5. Moms sudah ada yang pernah coba? 😊</p><p style="text-align: justify;">Baru-baru ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 lalu, Sociolla baru saja meluncurkan Lilla, yaitu sebuah brand kecantikan dan perawatan diri khusus untuk ibu dan keluarga. Namanya produknya adalah Like I'm 5. Produk ini teruji aman, dan juga sudah bersetifikasi BPOM. Biasanya para parents melakukan bonding bersama anak, anaknya diajak travelling, jalan-jalan gitu, tapi ternyata ada hal sederhana yang bisa dilakukan oleh para orangtua, yaitu mandi bersama. Karena selain menyenangkan, mandi bersama juga banyak manfaatnya lho moms, salah satunya bisa meningkatkan bonding and quality time bersama anak, terutama untuk ibu pekerja ya, yang tidak punya banyak waktu di rumah. Bisa memanfaatkan mandi bersama anak menjadi family time yang menyenangkan.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><h2 style="text-align: justify;">Tentang Like I'm 5</h2><div style="text-align: justify;">Like I'm 5 diciptakan oleh seorang ibu dan juga entertainer di Korea Selatan bernama Eugene yang ingin produknya yang lembut, yang bisa dipakai juga oleh anaknya. Ia mendesain produk perawatan yang aman dan lembut, hanya menggunakan bahan alami non toxic dan produk-produknya hanya berisi bahan baik dan dibutuhkan oleh kulit. Oleh karena itu bahan-bahan yang digunakan dari bahan-bahan yang alami bersetifikasi EWG, yang dibutuhkan oleh kulit, tidak mengandung paraben, mineral oil pewarna, dan juga pewangi buatan. Like I'm 5 juga sudah teruji klinis sebagai hypoallergenic dan tidak diujikan kepada hewan, dan juga kemasannya juga ramah lingkungan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapa sih dinamakan Like I’m 5? Karena ia percaya bahwa rasa cinta dan kasih sayang kepada buah hati juga dirasakan oleh semua ibu. Jadi produk ini aman karena bisa digunakan untuk ibu maupun anak. Seperti istilah “Explain like I’m 5 years old” yang digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang susah dimengerti dengan sederhana kepada anak. Like I’m 5 memgandung kesederhanaan dari komposisi bahan yang terkandung di dalamnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, bersamaan dengan acara peluncuran tersebut, saya juga dikirimkan 1 package keseluruhan dari produk Like I'm 5. Apa saja sih produknya yang saya dapatkan? Yaitu Top To Toe Foaming Wash, All Day Soothing Gel Lotion, Sunscreen, Hand Cream, Hand Essence dan Hand Butter</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfT1BpTQ_GFSbXE4cr9Dqb48WGmucz_K4MR5p0UI2QLE4a6hRSR5gVorTRk_x_WFjwKX4az9tBivSx3yFgo4aZpqAPV6taiji2L-Q_GDUR7R-HKeksAWRjJvGOxY9pVIqpR2l0zQwXDr7z/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+42.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfT1BpTQ_GFSbXE4cr9Dqb48WGmucz_K4MR5p0UI2QLE4a6hRSR5gVorTRk_x_WFjwKX4az9tBivSx3yFgo4aZpqAPV6taiji2L-Q_GDUR7R-HKeksAWRjJvGOxY9pVIqpR2l0zQwXDr7z/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+42.jpg" width="640" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">Top To Toe Foaming Wash</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWqtlUZfKWfC8CCbTs0eCMpceWctzy7c6vI3n2i78iS1SbQ-bHpB1cfs9qTXorpVRhg8r4Q6psQcaqKieMx5azjiR3nGpDty5pu_9upMoWYFuiZzXxwzWv3PbwcXAnD8g8pw0QpOqvd0w3/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+70.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWqtlUZfKWfC8CCbTs0eCMpceWctzy7c6vI3n2i78iS1SbQ-bHpB1cfs9qTXorpVRhg8r4Q6psQcaqKieMx5azjiR3nGpDty5pu_9upMoWYFuiZzXxwzWv3PbwcXAnD8g8pw0QpOqvd0w3/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+70.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Packaging dari Top To Toe
Foaming Wash Like I'm 5 didominasi oleh warna putih dengan model pump,
yang praktis. Juga dilengkapi dengan stiker yang lucu, busanya cukup berlimpah,
dan busanya ini menjadi alternatif family time yang menyenangkan dengan anak. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membuat momen mandi dengan anak jadi
menyenangkan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Sabun mandi ini diperkaya dengan
coconut dan bergamot fruit oil, dengan formula yang lembut dan aman digunakan
untuk wajah, kulit dan rambut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Sabun ini pH 5.5, mudah digunakan
dengan 1 tangan, hypoallergenic, sangat aman untuk bayi, dewasa dan ibu hamil
sekalipun.</span></p></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzC8bGPRvyKiOYkhSli8JzvoIGUQHIVYj1p6d9E1hs7oNiMjzvqznq82bT0jrnO51vvShVBGCJQISS7EkDbwGoFeRgO0gp7ibjIbegNBwSBPkuKkxv66ZZnrVhvFod1UQDcY8ExRYOOWyA/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+80.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzC8bGPRvyKiOYkhSli8JzvoIGUQHIVYj1p6d9E1hs7oNiMjzvqznq82bT0jrnO51vvShVBGCJQISS7EkDbwGoFeRgO0gp7ibjIbegNBwSBPkuKkxv66ZZnrVhvFod1UQDcY8ExRYOOWyA/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+80.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4WhiXPZyPMSuozeqNTH_PayTzWqMyi017BDUNUMkjLz4esbfQCMBXr7ptdnD2N-cVnJryejwg_PqQOQQrdipymBkRXJI0P33f3jdVhV362cTwuC-7RZqIacU69AAqbkRwFBmzuUhoO3ND/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+64.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4WhiXPZyPMSuozeqNTH_PayTzWqMyi017BDUNUMkjLz4esbfQCMBXr7ptdnD2N-cVnJryejwg_PqQOQQrdipymBkRXJI0P33f3jdVhV362cTwuC-7RZqIacU69AAqbkRwFBmzuUhoO3ND/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+64.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Size 300 ml</span></div><div style="text-align: justify;"><span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Price Rp. 149ribu.<o:p></o:p></span></p></span></div></span><h3><span>All Day Soothing Gel Lotion</span></h3></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpXHE0n-_puVgeDABBmUvOSfZUSppIByj-HuvePrH2zL2YXiqD7aoMgi-0foYuIWXvnfFowxL_wSkwC5FUEINP7lPLao1GV_go6ceDmQxox3gdCqz4geQLXPSVXgw-5gHVG-duF-TdTBL/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+72.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpXHE0n-_puVgeDABBmUvOSfZUSppIByj-HuvePrH2zL2YXiqD7aoMgi-0foYuIWXvnfFowxL_wSkwC5FUEINP7lPLao1GV_go6ceDmQxox3gdCqz4geQLXPSVXgw-5gHVG-duF-TdTBL/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+72.jpg" /></a></div><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Packaging dari Soothing Gel Lotion
dengan didominasi warna ungu muda dan putih. Saya pernah memakai Soothing Gel
tapi untuk dewasa, tapi Like I'm 5 ini bisa dipakai dari bayi lho. Gel
lotion ini cepat menyerap dan cepat kering, memberikan rasa nyaman, menenangkan,
mempertahankan kelembapan di kulit sepanjang hari. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></p></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWLG74xPO2VfZZInKD-StcpG991zHpfhHodtbAlpdEQIop9Zl5UBspy7QXn3NZnm8I9zmG3AZxP2KrFsUkHwI-MeQd555x2SqXO4YW0G6VKla9zye6cnGriRQbQIY1AiuNJIuc1OFpnkmt/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+83.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWLG74xPO2VfZZInKD-StcpG991zHpfhHodtbAlpdEQIop9Zl5UBspy7QXn3NZnm8I9zmG3AZxP2KrFsUkHwI-MeQd555x2SqXO4YW0G6VKla9zye6cnGriRQbQIY1AiuNJIuc1OFpnkmt/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+83.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Formulanya ada 3 jenis hyaluronic
acid dan Allantoin, sangat baik untuk kulit yang sensitif dan membantu
mengurangi rasa tidak nyaman akibat iritasi kulit wajah dan tubuh. Berarti bisa
dipakai setelah aktivitas outdoor yang terkena paparan sinar matahari.</span></div><div style="text-align: justify;">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Soothing Gel ini bisa digunakan
sebagai pelembab, alternative skincare (gentle aloe vera gel treatment), after
sun care, after shave cream (setelah bercukur). Jadi multifungsi ya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Size : 100ml</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Price : Rp. 99ribu<o:p></o:p></span></p></div><h3 style="text-align: justify;">Mild Sunscreen SPF 50+ PA++++</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-9vIWpxVRZOMpCFA3kKSaN59b_j10QbwGptUI50fJtOYnFm_8aTg8t-J_CFDB8s-uA6Wh02Fn24gZTGxL9WuZ30Pf6GvzsIwWBWwawi3yZFLD6OdhWnhEw-8eVqlR3HiX3Z6jbeDyUR57/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+73.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-9vIWpxVRZOMpCFA3kKSaN59b_j10QbwGptUI50fJtOYnFm_8aTg8t-J_CFDB8s-uA6Wh02Fn24gZTGxL9WuZ30Pf6GvzsIwWBWwawi3yZFLD6OdhWnhEw-8eVqlR3HiX3Z6jbeDyUR57/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+73.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Packaging dari mild sunscreen ini
adalah didominasi warna putih dan ungu muda. Bentuk dari packaging dari
sunscreen ini adalah bentuk tube. Sunscreen ini sudah teruji klinis dan tidak
mengandung bahan yang berbahaya. Sangat ringan di kulit, tidak menimbulkan
whitecast dan tidak menimbulkan residu. Cocok untuk aktivitas diluar ruangan
dan bisa digunakan sehari-hari. Aman digunakan untuk ibu dan anak. Non-nano
particle, no Oxybenzone & Octinoxate.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirX5jSf6Xcr8I64XkLocD_6W_tDT9UuCQeJNLSm1l8yqYm0E8G_Zdf1pq6TB6HpM2BvlpY_FblUE-HgMOrWXUtJZ9D4MzALkeJY_AxcFWlY-Me3bcbbuXvbOBPUN7nuacZ7Y1-vcOcbaWH/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+85.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirX5jSf6Xcr8I64XkLocD_6W_tDT9UuCQeJNLSm1l8yqYm0E8G_Zdf1pq6TB6HpM2BvlpY_FblUE-HgMOrWXUtJZ9D4MzALkeJY_AxcFWlY-Me3bcbbuXvbOBPUN7nuacZ7Y1-vcOcbaWH/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+85.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Teksturnya
walaupun padat tapi so watery)<o:p></o:p></span></p></td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br /></p><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinNKd_O9LmO99wP02V2oZdGmvNpmU3y8ofmFJJvRV4D9Bk-ABlsZtASR-0BWrcUXei6Fjf7ep73E2PIlZNJTyGOROuL8a9Y2zo_PyP1S3BJ_v-iplclBvYfvQd_E-aLtgVkBOGI7msu2C-/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+86.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinNKd_O9LmO99wP02V2oZdGmvNpmU3y8ofmFJJvRV4D9Bk-ABlsZtASR-0BWrcUXei6Fjf7ep73E2PIlZNJTyGOROuL8a9Y2zo_PyP1S3BJ_v-iplclBvYfvQd_E-aLtgVkBOGI7msu2C-/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+86.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br /></p><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGo0t4hHxWqVOi5vC4P4Cq_5CxI2mXWS75OT3q8NVIsmpJlBDuXG5b4nEuewTAPxJ3HNmL-84_cpnXtTY3yXlOWtlNJTEflVHFlxXzhRe5w9xbuUyaYYRvVMMAItrnpbRv88rR7A5caRV8/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+87.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGo0t4hHxWqVOi5vC4P4Cq_5CxI2mXWS75OT3q8NVIsmpJlBDuXG5b4nEuewTAPxJ3HNmL-84_cpnXtTY3yXlOWtlNJTEflVHFlxXzhRe5w9xbuUyaYYRvVMMAItrnpbRv88rR7A5caRV8/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+87.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Tidak
menimbulkan whitecast)<o:p></o:p></span></p></td></tr></tbody></table><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br /></p></div><div style="text-align: justify;">Jadi bukan hanya orang dewasa saja yang memakai sunscreen, tapi bayi ataupun anak-anak juga bisa, karena kulit itu harus dirawat sedini mungkin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Size : 50ml<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Price : Rp. 249ribu<o:p></o:p></span></p></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Love U Hand Essence</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-UXUHqnhsPt8p1cbXHpmUMBKMlkrymmKBU-Y2vPpDHwYgsGa32mk9gIC_-7RJfdWJVXgIKX2Jhi5nG_yqMTOXvPmu80z2HVJ9akZRLfuVi1A5ks102N8ay79sqGPjxBkpAgTKMKy1fbUc/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+74.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-UXUHqnhsPt8p1cbXHpmUMBKMlkrymmKBU-Y2vPpDHwYgsGa32mk9gIC_-7RJfdWJVXgIKX2Jhi5nG_yqMTOXvPmu80z2HVJ9akZRLfuVi1A5ks102N8ay79sqGPjxBkpAgTKMKy1fbUc/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+74.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hand Essence ini teksturnya sangat
ringan dan mudah diserap. Saat diaplikasikan ke tangan, teksturnya berubah
menjadi krim lembut. Mengandung lapisan yang secara efektif melembutkan kulit,
juga tidak lengket. Cocok banget dipakai saat cuaca sedang panas dan kulit yang
lembab. Aman untuk anak-anak, dewasa dan ibu hamil. Wangi naturalnya bisa
meminimalisir terjadinya iritasi. Rissa suka sekali wangi Citrus Woodnya,
sangat menyegarkan </span><span style="font-family: "Quattrocento Sans"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Quattrocento Sans"; mso-fareast-font-family: "Quattrocento Sans";">😉<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Quattrocento Sans"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Quattrocento Sans"; mso-fareast-font-family: "Quattrocento Sans";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjckvIBPE0h5ojRd0MYyCKrquqXrAB-GSlJcHzB0iWSJD4MFPKfORESVtTSVQIPweXNWdRwCP9EDhX994w95z1I8L0IbB3r-nNc9AJRDOgNAaXIz8CGXxy2WY_r-hEQ9WbzhKnTyXAmlRts/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+89.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjckvIBPE0h5ojRd0MYyCKrquqXrAB-GSlJcHzB0iWSJD4MFPKfORESVtTSVQIPweXNWdRwCP9EDhX994w95z1I8L0IbB3r-nNc9AJRDOgNAaXIz8CGXxy2WY_r-hEQ9WbzhKnTyXAmlRts/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+89.jpg" width="640" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Size : 40ml<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Price : Rp. 69ribu<o:p></o:p></span></p><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Quattrocento Sans"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Quattrocento Sans"; mso-fareast-font-family: "Quattrocento Sans";"><br /></span></p></div><h3 style="text-align: justify;">Love U Hand Cream</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioTnHSV6Dd3Lb9YqoMTSPH-3f2hzQoC6zU0H-50rW6jbdv0C2zSyAQQ0-Prw45WWDEVBMFQA0PC6MEiyDnUaMqrdOIdI2imWmeyrBUA9zJs_Emx4nCavID1rC-8hq-35AtOgmpfKnBc4_n/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+78.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioTnHSV6Dd3Lb9YqoMTSPH-3f2hzQoC6zU0H-50rW6jbdv0C2zSyAQQ0-Prw45WWDEVBMFQA0PC6MEiyDnUaMqrdOIdI2imWmeyrBUA9zJs_Emx4nCavID1rC-8hq-35AtOgmpfKnBc4_n/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+78.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Packagingnya berbentuk tube, dan
cairan lotionnya ringan, tapi juga melembapkan dengan wangi floral. Teksturnya
juga sangat soft dan nyaman. Dibuat untuk melembabkan kulit saat cuaca sedang
dingin, atau cocok yang suka beraktivitas di dalam ruangan ber-AC. Hand cream ini
juga tidak lengket.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh66RWttosBU41dxm-4khkRlqA6zB8IMq536GNt7zH0gnMoSTVN31cYq5C-n1yxPwkjHWuiBLSs6GCS2OeQrNEAewhTctCl48B0wpPU3koqSoNf5PyP-4X6bQ0EPdIkTlncy_N2YZQaR0hq/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+90.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh66RWttosBU41dxm-4khkRlqA6zB8IMq536GNt7zH0gnMoSTVN31cYq5C-n1yxPwkjHWuiBLSs6GCS2OeQrNEAewhTctCl48B0wpPU3koqSoNf5PyP-4X6bQ0EPdIkTlncy_N2YZQaR0hq/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+90.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></div><br /><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Size : 40ml<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Price : Rp. 69ribu<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></p></div><h3 style="text-align: justify;">Love U Hand Butter</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkdo32pETjr-nPJupyoXwpxpUmE8gN82SeYpB4yYUPYzWbiRWbCwcFQ1u-dtkLJaKu17yeCuzhajZEIpB9T-mCRGOjvleD_7vqLQQ_dBG4k0ulQBBAdXky1kU5J0pQA00ECGiED_o4_b3S/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+76.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkdo32pETjr-nPJupyoXwpxpUmE8gN82SeYpB4yYUPYzWbiRWbCwcFQ1u-dtkLJaKu17yeCuzhajZEIpB9T-mCRGOjvleD_7vqLQQ_dBG4k0ulQBBAdXky1kU5J0pQA00ECGiED_o4_b3S/s640/Like+Im+5+-+CatatanOline+76.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Packaging Hand Cream ini bentuknya tube berwarna ungu muda dan tanpa pewangi. Hand butter ini kaya akan nutrisi, bahan utamanya Shea Butter yang efektif melembabkan dan memberi kelembutan ekstra pada tangan yang kering, kasar dan sensitif. Teksturnya walaupun padat tapi tetap ringan dan buttery membuat permukaan kulit jadi halus dan sehat. Cocok banget dipakai saat cuaca dingin, kulit yang ekstra kering dan yang sering bersentuhan dengan sabun cuci tangan. </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Apalagi momentnya sekarang pas
banget kita sering menggunakan hand sanitizer dan sabun cuci tangan ya, kulit
tangan jadi terasa kering. Jadi bisa dipakai nih untuk melembabkan tangan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNLZhyphenhyphenctLsD4TyBgkEc7uN8lHEJoO9_-XXiU-XgUpPbipbDZVzLXAvKnoeiKyhG2Z8NVfbQXgjvJSOJMbL72XZb2VOM7-NNk2jkWprHQri9t6raE1PplJr9Oq8Mg9XMULc7_gv_W_ihGf/s800/Like+Im+5+-+CatatanOline+88.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNLZhyphenhyphenctLsD4TyBgkEc7uN8lHEJoO9_-XXiU-XgUpPbipbDZVzLXAvKnoeiKyhG2Z8NVfbQXgjvJSOJMbL72XZb2VOM7-NNk2jkWprHQri9t6raE1PplJr9Oq8Mg9XMULc7_gv_W_ihGf/w640-h360/Like+Im+5+-+CatatanOline+88.jpg" title="Like I'm 5" width="640" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seneng banget kalau ada produk
kecantikan yang bisa all in one, from top to sunscreen, packagingnya juga
travel size, produknya beragam, bisa dipakai untuk seluruh keluarga seperti
ini. Apalagi kan sekarang Rissa masuk tahap eksplorasi, ingin tahu segalanya,
jadi sekarang bisa treatment bareng deh bersama anak. Happynya dapet, sehatnya
dapet, bonding timenya juga dapet. Masing-masing produk memiliki safety klaim
pada kemasan dan dibuat dengan bahan yang sederhana.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Ohya, semua produk-produk Like I’m 5
ini bisa didapatkan di Lilla by Sociolla ya. Untuk info lengkapnya moms bisa
follow official IG Like I’m 5 ya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7nvltCIavxsxdXvEC0DMar0JE22Zlb_xEAFamONO2_rti3plgEohPZYyRzFr3C1dNAzwICH__K3FN8MAYyer1cW7Rn35oQnxP6TlYNo84eT953Xk1Y_LW3CQ8jhysSXv4Ao8JEiApyc-V/s600/Like+Im+5+-+CatatanOline+04.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7nvltCIavxsxdXvEC0DMar0JE22Zlb_xEAFamONO2_rti3plgEohPZYyRzFr3C1dNAzwICH__K3FN8MAYyer1cW7Rn35oQnxP6TlYNo84eT953Xk1Y_LW3CQ8jhysSXv4Ao8JEiApyc-V/s0/Like+Im+5+-+CatatanOline+04.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com49tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-14540803917955265602020-09-08T11:29:00.013-07:002020-09-18T00:36:09.206-07:00ASI Yang Bernutrisi Untuk Buah Hati Tercinta<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3-aGsPYup5xtbRToKHit-HZ8TvyjSXYQ1s-XseZ-FjASUpF56c2whBsFAZ1PzXOf1pVuVZaex6RE-kxKSt_hupTUji5rg1syX8We0_6Yzl6XGr5mT0qXvh4_gtCkB5uwxayOMfWtRYINW/s1080/1599669392092.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="625" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3-aGsPYup5xtbRToKHit-HZ8TvyjSXYQ1s-XseZ-FjASUpF56c2whBsFAZ1PzXOf1pVuVZaex6RE-kxKSt_hupTUji5rg1syX8We0_6Yzl6XGr5mT0qXvh4_gtCkB5uwxayOMfWtRYINW/w625-h625/1599669392092.png" width="625" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ASI Yang Berkualitas adalah ASI yang bernutrisi</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Hi Moms! Apa kabar moms semuanya? Semoga moms selalu diberikan kesehatan supaya bisa mengurus suami dan anak-anak tercinta ya moms.</span></p><p style="text-align: justify;">Saat ini alhamdulillah saya sudah memiliki 2 buah hati, Narendra sekarang sudah berusia 6,5 tahun, dan Rissa saat ini sudah berusia 1,5 tahun. Kalau ditanya, apakah dua-duanya ASI Eksklusif? Alhamdulillah keduanya ASI, Narend berhasil ASI sampai 1,5 tahun dan Rissa saat ini masih on process menyusui. Banyak banget saya mendengar kendala dari ibu menyusui, yang ASI-nya tidak keluar, atau ASI-nya sedikit sekali sampai membuat si ibu stres. Tapi alhamdulillah saya bisa menyusui kedua buah hati saya dengan lancar. Tapi walaupun begitu, masing-masing anak memiliki cerita yang berbeda pastinya ya moms. So, Di postingan saya kali ini akan banyak bercerita seputar pengalaman dan keberhasilan saya menyusui. Karena ASI Bernutrisi Untuk Ibu dan Bayi Yang Istimewa.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><h3 style="text-align: justify;">Pengalaman Hamil dan Melahirkan Narendra Yang Menyenangkan </h3><div style="text-align: justify;">Masa hamil dan menyusui, adalah 2 hal yang menyenangkan untuk saya. Masa hamil bisa saya lalui dengan lancar. Kalau kebanyakan ibu muntah di awal ataupun di sepanjang kehamilan, tapi saya hanya merasakan mual saja. Itupun hanya di awal semester saja. Selanjutnya, di trimester kedua sampai persalinan alhamdulillah lancar-lancar saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu juga dengan melahirkan. Alhamdulillah waktu Narend saya bisa diberikan kelancaran dalam proses melahirkan, saya melahirkan normal dengan dibantu induksi 8 jam 😊 Karena ini kehamilan kedua saya ini merupakan special bagi saya dan suami, selama kehamilan saya ingin merekam semua perjalanan kehamilan saya dalam bentuk digital, oleh karena itu lahirlah blog dengan nama <a href="https://Ol">https://Ol</a><a href="http://Olinepregnancy.wordpress.com">inepregnancy.wordpress.com</a>. Hampir setiap hari saya update cerita kehamilan saya. Selain aktif menulis, saya juga sempat ikut beberapa lomba blog. Dan alhamdulillahnya saya sempat memenangkan salah satu lomba blog yang berhadiahkan biaya persalinan. Alhamdulillah saat itu saya melahirkan secara gratis di ruang VIP. Suatu pengalaman yang benar-benar membawa berkah buat saya. Oleh karena itu saya diberi nama Narendra Havian yang berasal dari kata Narendra Hanan Havian, yang artinya semoga menjadi pemimpin yang soleh dan selalu membawa keberuntungan 😊 </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">Baca : <a href="https://olinepregnancy.wordpress.com/2014/01/15/rezeki-baby-alhamdulillah/" target="_blank">Rejeki Baby, Alhamdulillah</a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu juga waktu proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini) Narend alhamdulillah bisa berlangsung selama kurang lebih 60 menit tanpa jeda 😀 dia berhasil mencari puting sendiri. Pokoknya selama kehamilan dan persalinan Narend, benar-benar momen yang menyenangkan 😉</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnIm3Nr8U_eXQ3de3S7uNVGgnsc8AAUTSNG2myvdTwAcEYT0M5Qdo-oRiJpJXJMNw7TxDhatREW9oaOjQNzrhaNHHb3P6WGxSyp841HbXTtLHdVUhjkTwKQuB8vYeex6lRgvccWEzc7XUQ/s400/Welcome+New+World%252C+Narendra%2521.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="625" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnIm3Nr8U_eXQ3de3S7uNVGgnsc8AAUTSNG2myvdTwAcEYT0M5Qdo-oRiJpJXJMNw7TxDhatREW9oaOjQNzrhaNHHb3P6WGxSyp841HbXTtLHdVUhjkTwKQuB8vYeex6lRgvccWEzc7XUQ/w625-h625/Welcome+New+World%252C+Narendra%2521.png" width="625" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Perjalanan Menyusui Narendra</h3><p style="text-align: justify;">Cerita waktu pengalaman menyusui Narendra anak saya yang pertama, alhamdulillah ia bisa lulus ASI hingga 1,5 tahun. Selama proses menyusui alhamdulillah sih tidak ada kendala sama sekali, padahal waktu itu kesibukan saya luar biasa padatnya seperti mengurus toko online saya, menulis dan juga menjadi ibu rumah tangga.</p><p style="text-align: justify;">Bagaimana saya memaintain stamina dan produksi ASI saya?<br /></p><div style="text-align: justify;">Saya rajin mengikuti seminar-seminar parenting, konsumsi daun katuk dan kacang hijau hampir setiap hari, perbanyak konsumsi kacang-kacangan dan sayuran hijau, minum air putih sebanyak 10 gelas per hari, pijat payudara dan juga relaktasi. Walaupun saya tidak mengkonsumsi suplemen, alhamdulillah produksi ASI saya cukup untuk kebutuhan Narend. Bisa saya akui Narend cukup kuat untuk menyusuinya.</div><div><br /></div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WuMjBEfb3uTNV-1F2QB_ueunD3_rYnelbbWDDkQ0WlXukgWJGRHKSiHuGFIHFTaVdT9E3Dx0FSLR3S6HbaEAk1tZAPDGHUHZgQmBvZw5fffJHs7h2uJZVl87_V4gAqRceciRPrtwm63w/s800/Narendra+Havian.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WuMjBEfb3uTNV-1F2QB_ueunD3_rYnelbbWDDkQ0WlXukgWJGRHKSiHuGFIHFTaVdT9E3Dx0FSLR3S6HbaEAk1tZAPDGHUHZgQmBvZw5fffJHs7h2uJZVl87_V4gAqRceciRPrtwm63w/w375-h500/Narendra+Havian.png" width="375" /></a></div><br /><h3 style="text-align: justify;">Pengalaman Hamil dan Melahirkan Carissa </h3><div style="text-align: justify;">Beda anak, beda cerita. Waktu hamil Rissa lebih menyenangkan lagi. Kalau waktu hamil Narend saya sempat merasakan selama 1 trimester (4 bulan), tapi saat hamil Rissa, saya hanya merasakan mual selama 2 bulan saja, lebih singkat mom! 😉 </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, berbeda nih pengalaman melahirkan Rissa. Alhamdulillah saya juga bisa melahirkan secara normal juga. Waktu melahirkan Rissa, saya hanya butuh waktu 2,5 jam saja mom 😁 tanpa induksi, tanpa rasa sakit. Bener-bener anugerah rasanya 😁</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5HJe_aIKs7C3z26d7qkohEY-4to6itrv4-h2KW6-BG9vZTrKlN70_CN7n3_QaELzAYl3o8PGLh-tnd-UUrb3Nn601ugRQSpNGPmOXKG6nW8Xn-il_HQ7PjHVp27xLenIvicql2GryWJd9/s2048/2019-03-05+06.13.01+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5HJe_aIKs7C3z26d7qkohEY-4to6itrv4-h2KW6-BG9vZTrKlN70_CN7n3_QaELzAYl3o8PGLh-tnd-UUrb3Nn601ugRQSpNGPmOXKG6nW8Xn-il_HQ7PjHVp27xLenIvicql2GryWJd9/w500-h500/2019-03-05+06.13.01+1.jpg" width="500" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Perjalanan Menyusui Rissa</h4><div style="text-align: justify;">Nah, berbeda nih proses menyusui Rissa, walaupun anak kedua, bukan berarti proses menyusui sudah pasti lancar, gak jaminan ya mom! Adakalanya kita sudah tahu caranya bagaimana, tapi anak kita kan belum tahu. Makanya waktu Rissa usia 2 minggu, puting saya sempat mengalami lecet, kulitnya terkelupas sampai berdarah karena Rissa belum mahir latch on (perlekatannya) 😭 saya menyusui dengan penuh tangisan air mata rasanya, perih luar biasa. Setiap menyusui kepala saya pening sekali, karena saya harus merasakan sakit LDR, ditambah lagi perih karena lukanya itu 😭 Tapi karena memang tekad saya kuat harus bisa lulus ASI hingga 2 tahun, tantangan apapun harus bisa saya hadapi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau ditanya produksi ASI saya lebih banyak mana anak pertama dengan anak kedua? Saya akan menjawab lebih banyak anak pertama. Entah kenapa, padahal semua tehnik dan tahapan sudah saya lakukan, mulai dari pijat payudara, makan makanan yang bernutrisi, minum air putih yang cukup, serta saya tambah dengan olahraga. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah banget baik dari proses menyusui Narend dan Rissa, kedua-duanya saya memiliki support system yang baik. Suami saya juga selalu mendukung apa yang menjadi kebutuhan saya. Misalnya, saat saya merasa pegal-pegal seluruh badan saya, saya ditawarkan untuk dipijat, saat saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, suami saya mau membantu meringankan pekerjaan saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgODnPmhMf9Oei-CusL4s7rDN7Ki9D7UwZ3cej9-ykQxRJtBzeCZQAWxm4ZmlYe2AEB2H1AcQ72QCwxcqZxeilpCHnJq7GddTyT2KjVBNOp8ohNNJEKLHj9ssXEuOTbLjA2QzKd3OPX_bjO/s2048/P_20190921_121508_p_1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1515" data-original-width="2048" height="463" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgODnPmhMf9Oei-CusL4s7rDN7Ki9D7UwZ3cej9-ykQxRJtBzeCZQAWxm4ZmlYe2AEB2H1AcQ72QCwxcqZxeilpCHnJq7GddTyT2KjVBNOp8ohNNJEKLHj9ssXEuOTbLjA2QzKd3OPX_bjO/w625-h463/P_20190921_121508_p_1.jpg" width="625" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suami saya membantu menggendong Rissa</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9mXlhZiuKjg7sqgkpp6j7fLY3sH7SfeUt7vfy3ILzQ9Grd7l_fQIIW8V1Bc2TR41vEYBOERAZA35MnOHLhgmtNmQHdTMuhySURdwBqB9y6CaWecWb0kd144-5BOOqS6q9PQ_lSX2sl04I/s2048/P_20200214_204047.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1535" height="625" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9mXlhZiuKjg7sqgkpp6j7fLY3sH7SfeUt7vfy3ILzQ9Grd7l_fQIIW8V1Bc2TR41vEYBOERAZA35MnOHLhgmtNmQHdTMuhySURdwBqB9y6CaWecWb0kd144-5BOOqS6q9PQ_lSX2sl04I/w469-h625/P_20200214_204047.jpg" width="469" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saat saya lelah, suami siap untuk menggendong Rissa</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Jujur aja nih mom, karena produksi ASI saya tidak sebanyak waktu saya menyusui kakaknya, Narend, saya stres sempat kepikiran untuk memberikan susu formula (sufor) untuk Rissa, yang dimana saat itu Rissa masih berusia 2 bulan. Karena saya harus bekerja kembali, beraktivitas diluar rumah. Sedangkan stock ASI saya kurang banget di kulkas 😞 Saya sempat konsultasi dengan dokternya anak-anak, apakah boleh saya memberikan sufor di usianya masih 2 bulan? Lalu saya dinasehati, sebaiknya hanya ASI saja. </div><div><br /></div><div>Kemudian setelah pulang ke rumah, saya merenung, kenapa saya seperti ini ya? Kenapa saya jadi ingin memberikan sufor, padahal tekad awal saya ingin menyusui hingga 2 tahun? Karena saat bayi sudah terkena sufor, dan dia sudah merasa nyaman dengan rasa sufor tersebut, akibatnya nantinya si bayi tidak akan mau lagi menyusui lagi. Dan akan mengakibatkan produksi ASI kita akan menurun perlahan-lahan. Karena prinsip ASI kan supply and demand.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG-NovVQ94VwPtj9T35LkznVCX2Lm8aTpnMsnO1wYWMkbTdoJ8m_zuach8Unr0mjWUV6bI71xWNWg-zYrQIH0S2razL7N94CYBaeQNpAa6FzsJxIDeoO4Y7wNPmU1JPjAIvGQMoKownZx0/s315/breastfeeding-technique-illustration_10250-3380-removebg-preview.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="283" data-original-width="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG-NovVQ94VwPtj9T35LkznVCX2Lm8aTpnMsnO1wYWMkbTdoJ8m_zuach8Unr0mjWUV6bI71xWNWg-zYrQIH0S2razL7N94CYBaeQNpAa6FzsJxIDeoO4Y7wNPmU1JPjAIvGQMoKownZx0/s0/breastfeeding-technique-illustration_10250-3380-removebg-preview.png" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akhirnya saya ingat-ingat lagi, waktu saya hamil Rissa 3 bulan, saya pernah diundang ke acara blogger gathering bersama Blackmores, nah disitulah saya diperkenalkan dengan 1 produk namanya Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG). Suplemen ini adalah untuk ibu hamil dan menyusui supaya mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi.<br /><br /></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj14vnGfL4iW5KpCtA7mWMP2akjNK_u7PhKXiCdCbwsWerf7Ddf_jFjoq7KT0OwlvXo5auik2umigtgsVqwzookAWfnNz_SOSu34SRfn9CSXkbANQrqinY6r_NpeobRetfBVDd6V8RY6zPD/s931/IG+BM.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="595" data-original-width="931" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj14vnGfL4iW5KpCtA7mWMP2akjNK_u7PhKXiCdCbwsWerf7Ddf_jFjoq7KT0OwlvXo5auik2umigtgsVqwzookAWfnNz_SOSu34SRfn9CSXkbANQrqinY6r_NpeobRetfBVDd6V8RY6zPD/w625-h400/IG+BM.jpg" title="Acara blogger gathering bersama @blackmoresid" width="625" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">
</p><h4 style="text-align: justify;">Kandungan Blackmores</h4><p style="text-align: justify;">Blackmores PBFG mengandung <b>17 nutrisi esensial</b> yang dibutuhkan ibu agar dapat secara optimal memberikan ASI bernutrisi, khususnya di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan si buah hati. Antara lain</p><div style="text-align: justify;"><ul><li>Tinggi asam folat untuk membantu ibu dari resiko anemia</li><li>Tinggi kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi buah hati serta mencegah terjadinya osteoporosis pada ibu. </li><li>Zat besi yang tidak menyebabkan konstipasi sehingga aman dan bantu<span> ibu jaga energi supaya gak mudah sakit</span></li><li><span>Omega 3/DHA tidak berbau yang baik untuk pertumbuhan otak dan mata buah hati, sehingga tidak menyebabkan mual saat konsumsi. </span></li><li>Vitamin dan mineral lainnya yang dibutuhkan oleh ibu menyusui.</li></ul><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9c9E2nQOR6qm6gJ-ZcpWGh1I5jWSoNAs7SRSZABfyEUa5l_6Qq_ihN2D2GtrBfKYUitAe4C0UgCOqInO9JdZI9RUr8JWxN6UksDewxVJ_kgqO_LGdLiVqBS-08CedhIIbBWYhcT7ZcaF/s800/Kandungan+Blackmores.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9c9E2nQOR6qm6gJ-ZcpWGh1I5jWSoNAs7SRSZABfyEUa5l_6Qq_ihN2D2GtrBfKYUitAe4C0UgCOqInO9JdZI9RUr8JWxN6UksDewxVJ_kgqO_LGdLiVqBS-08CedhIIbBWYhcT7ZcaF/w500-h281/Kandungan+Blackmores.png" width="500" /></a></div><div><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ibu menyusui rentan bisa terkena osteoporosis? Betul sekali. Osteoporosis bukan hanya diderita oleh orang usia lanjut, tapi juga pada ibu menyusui, karena hampir 100% apa yang kita konsumsi diserap seutuhnya oleh si bayi, termasuk vitamin D. Kalau vitamin D kita tidak tercukupi, rentan sekali kita menderita osteoporosis mom.</div><p style="text-align: justify;">Saya percaya bahwa air susu ibu (ASI) merupakan satu-satunya nutrisi ideal untuk bayi di periode 6 bulan pertama kehidupannya, lalu diikuti dengan pemberian MPASI diatas 6 bulan hinggga 2 tahun. Untuk itu saya selalu mengupayakan bisa memberikan full ASI kepada kedua buah hati saya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitFln8vfWWicXi1uhoOB15fMaBMGCnr-ztuVNnV05E8kxJmiOSt8hTqJd2lqi0W1ZT4ppJwjl3-e2AXL8LJJrYo-msf2Ea9FkDl90kJlvuVBc-YN1H_cXC0OgoXnBg_bjj639ZhhJkaBgd/s800/HappyYummyMommy+-+Blackmores+10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="439" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitFln8vfWWicXi1uhoOB15fMaBMGCnr-ztuVNnV05E8kxJmiOSt8hTqJd2lqi0W1ZT4ppJwjl3-e2AXL8LJJrYo-msf2Ea9FkDl90kJlvuVBc-YN1H_cXC0OgoXnBg_bjj639ZhhJkaBgd/w781-h439/HappyYummyMommy+-+Blackmores+10.jpg" width="781" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kenapa harus ASI? Karena ASI memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sesuai dengan usianya, dan apa yang menjadi asupan si Ibu akan menentukan kualitas ASI yang dihasilkan. So, penting sekali bagi seorang ibu untuk memperhatikan asupan makanannya supaya memberikan ASI yang bernutrisi. </p><div style="text-align: justify;">Apa sih salah satu kriteria ASI itu berkualitas? Yaitu memiliki warna kekuningan atau putih pucat, dan memiliki kandungan lemak yang cukup. Selain itu juga mengkonsumsi makanan sehat, minum air putih yang cukup, minimal 2 L per hari, serta ibu menyusui juga perlu melengkapi nutrisi yang dibutuhkan dengan mengkonsumsi suplemen bernutrisi lengkap untuk dapat menghasilkan ASI yang bernutrisi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Blackmores dan Kalbe Farma bekerjasama untuk mengembangkan suplemen kesehatan melalui PT Kalbe Blackmores Nutrition salah satunya adalah Blackmores Pregnancy Breast-Feeding Gold ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam memperingati World Breastfeeding Week 2020 yang jatuh pada bulan Agustus, Kalbe Blackmores Nutrition melakukan serangkaian edukasi dan juga sharing pengalaman di social media @blackmoresid seputar ASI dan menyusui, guna untuk meningkatkan awareness Ibu agar dapat selalu memberikan <b>ASI bernutrisi</b> untuk si buah hati, karena blackmores percaya, setiap tetes <b>ASI berkualitas</b> sangat berarti bagi buah hati dan merupakan wujud kasih sayang ibu untuk anaknya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Pembagian 12.000 Botol Blackmores Gratis!</h4><div style="text-align: justify;">Sejalan dengan visi misinya Blackmores untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui, dan Blackmores sangat memahami bahwa semua Ibu di Indonesia berhak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan dan buah hatinya, <b>Kalbe Blackmores Nutrition dengan Bumi Sehat Foundation</b> yang telah bekerjasama sejak tahun 2017 membagikan sebanyak 12.000 botol <b>Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding gold</b> setiap tahunnya ke klinik Bumi Sehat, yang tersebar di 3 kota yaitu Denpasar, Aceh dan Papua. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Testimoni</h3><div style="text-align: justify;">Saya pribadi mengkonsumsi Blackmores PFBG ini sejak melahirkan Rissa yaitu Maret 2019. Alhamdulillah banget produksi ASI saya lancar jaya. Bahkan saya masih bisa pumping di jalan sekaligus saya masih bisa menyusui. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj4J0s7dcXo0IQYQ94EMOhJpnpo4dOCtq87baUVEvUhBhhZD43AK4qdgTxbEPRyCuTj37a4lE9ho3BI2c2LfBTWXRls0FS5RSCeJbpmmNgbroUObV8vz_lqMZ8OI8jZQM3EKa6UYnjMglE/s2048/P_20190711_131338_1_BOK.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Produksi ASI saya jadi cukup deras saat itu" border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj4J0s7dcXo0IQYQ94EMOhJpnpo4dOCtq87baUVEvUhBhhZD43AK4qdgTxbEPRyCuTj37a4lE9ho3BI2c2LfBTWXRls0FS5RSCeJbpmmNgbroUObV8vz_lqMZ8OI8jZQM3EKa6UYnjMglE/w400-h400/P_20190711_131338_1_BOK.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Produksi ASI saya jadi lumayan deras saat itu</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan sampai sekarang juga saya masih konsumsi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlHryDdPqP_b4qw6tC888imFJwwLmX76J_n-FMZtqOQ0F_INM5W183ZeNDr6vuqqm7r_gLBxCO7RJDHYnuaoaz63gN2ZJLbSBrNAaiASvl9eQi1bOmPTkHk6ptoOZuFotaN8TiRn07cIv1/s600/HappyYummyMommy+-+Blackmores+25.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="625" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlHryDdPqP_b4qw6tC888imFJwwLmX76J_n-FMZtqOQ0F_INM5W183ZeNDr6vuqqm7r_gLBxCO7RJDHYnuaoaz63gN2ZJLbSBrNAaiASvl9eQi1bOmPTkHk6ptoOZuFotaN8TiRn07cIv1/w625-h625/HappyYummyMommy+-+Blackmores+25.png" width="625" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Ohya, saya juga pernah membagikan pengalaman saya seputar mengkonsumsi Blackmores PFBG di video ini. Dan alhamdulillah respons dari para ibu-ibu lainnya yang mengalami masalah serupa seputar menyusui sedikit banyak tercerahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/abGFpMe2BSg" width="320" youtube-src-id="abGFpMe2BSg"></iframe></div><br /><h3 style="text-align: justify;">Tips Supaya Lancar Menyusui</h3><div style="text-align: justify;">Nah, setelah memiliki 2 anak, dan setelah merasakan perbedaan dari kedua anak selama proses menyusui, saya ingin memberikan tips nih untuk moms semua, tips apa supaya lancar menyusui.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Selalu mengkonsumsi makan makanan yang bergizi, no junk food, no soda, perbanyak sayuran hijau, kacang-kacangan. Ya sesekali tidak apa-apa sih, asalkan jangan setiap hari kita mengkonsumsinya.</li><li>Cukupi kebutuhan air mineral minimal 10 gelas per hari. Ini pengaruh banget moms kalau kita sebagai busui kurang minum, asupan ASI juga menjadi terhambat. </li><li>Kurangi makanan yang pedas. Bukannya ASI kita menjadi pedas, tapi produksi ASI kita jadi sedikit berkurang, karena saya merasakan sendiri perbedaannya.</li><li>Perhatikan pola tidur, jangan sampai kurang dari minimal 6-8 jam per hari. Kalau saya, minimal 10 jam per hari. 6 jam saat malam hari, dan 2 jam saat tidur siang. Karena menjadi busui itu butuh stamina yang oke. Kalau kurang tidur, stamina kita drop, alhasil mempengaruhi ASI kita juga.</li><li>Perkuat Support System. Yang terdekat adalah suami dan orangtua. Karena jika lingkungan mendukung untuk kita menyusui, insyallah proses menyusui juga lancar. Jangan pernah mendengar kata-kata negatif dari oranglain. Karena prinsip menyusui itu adalah supply and demand. Jika ada permintaan, payudara kita dengan sendirinya memproduksi.</li><li>Bertekad penuh untuk selalu ingin menyusui hingga 2 tahun, apapun kondisinya. </li><li>Rutin melakukan pijat payudara supaya memperlancar proses menyusui. </li><li>Penuhi asupan nutrisi kita, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi Blackmores PFBG. Karena setiap tetes ASI itu penting dan merupakan wujud kasih sayang Ibu untuk buah hati.</li></ol><div><br /></div><div>Saya merekomendasikan <a href="https://www.blackmores.co.id/mom-and-baby/" rel="nofollow" target="_blank">Blackmores Pregnancy and Creast-Feeding Gold</a> untuk moms yang sedang masa hamil maupun menyusui guna untuk ASI yang bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang istimewa.</div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhulYALubqf7gx3S77ptdEyngxfBK1yseNJwOhCL6FihC2F3qpjtlpz8x3DL4qNXizMvXIbzESVFEZVZ9gsTLRrGaKOh-QaY6PRFMyv6T4iTINDMOYpzK3MRGXG9vPqbyfAA4FLG_lXTEg/s800/HappyYummyMommy+-+Blackmores+01.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="439" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhulYALubqf7gx3S77ptdEyngxfBK1yseNJwOhCL6FihC2F3qpjtlpz8x3DL4qNXizMvXIbzESVFEZVZ9gsTLRrGaKOh-QaY6PRFMyv6T4iTINDMOYpzK3MRGXG9vPqbyfAA4FLG_lXTEg/w781-h439/HappyYummyMommy+-+Blackmores+01.jpg" width="781" /></a></div><br /><div><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Kalau moms ingin mendapatkannya, moms bisa mendapatkannya di e-commerce seperti Tokopedia, Blibli, Lazada, dan Shopee yang bertuliskan <b>Official Store</b> ya moms.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk informasi lanjut, moms bisa mengunjungi social media Blackmores Indonesia ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Website : <a href="https://www.blackmores.co.id/mom-and-baby/" rel="nofollow" target="_blank">Blackmores</a></div><div style="text-align: justify;">IG : @blackmoresID</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oke, segitu dulu sharing saya selama hamil hingga menyusui kedua buah hati saya. Semoga perjalanan dan tips yang saya sharing ini bisa bermanfaat untuk moms semua ya. </div><p><br /></p> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script>
<p></p>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com66tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-30185459258733091092020-09-02T20:50:00.015-07:002020-09-02T23:26:18.657-07:00Yuks Moms Belajar Kelola Emosi Supaya Anak Tidak Menjadi Media Pelampiasan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFATNOqcCL9aK9QbIPM8mCdYPNsBFB9YV8aIaYb5QJawuD9s5eyOtBZejTzzDIHnt-eC0Leop70l79hFKi1P6Z-7jOrvZxEZz1FKwThtAmS_8ruOpoVooOyV2rZzqBmT0HKyA6qC4QF-6f/s1600/Memarahi-Anak.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFATNOqcCL9aK9QbIPM8mCdYPNsBFB9YV8aIaYb5QJawuD9s5eyOtBZejTzzDIHnt-eC0Leop70l79hFKi1P6Z-7jOrvZxEZz1FKwThtAmS_8ruOpoVooOyV2rZzqBmT0HKyA6qC4QF-6f/s640/Memarahi-Anak.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Anak-anak adalah peniru ulung, segala yang dilakukannya adalah hasil meniru perilaku orang terdekat.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="font-style: italic;">_“If you can control your behavior when everything around you is out of control, you can model for your children a valuable lesson in patience and understanding, and snap an opportunity to shape up character.”_ – Jane Clayson Johnson</div><div style="font-style: italic;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Hi Moms! Sebagai orang tua apabila dapat mengendalikan perilaku ketika segala sesuatunya di luar kendali diri maka akan memberikan pembelajaran berharga pada anak dalam hal kesabaran dan memahami kondisi, dan hal tersebut merupakan momentum yang baik bagi orang tua dalam mengambil kesempatan untuk membentuk karakter anak.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, tidak jarang sebagai orang tua ada banyak sekali tantangan dalam pengasuhan anak ya, moms. Salah satu tantangan yang cukup berat adalah mengelola emosi kita. Memastikan bahwa emosi dapat dikendalikan dengan baik tanpa berdampak buruk pada sekitar, terutama menjadikan anak sebagai pelampiasan peraasaan-perasaan emosi negatif kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terlebih lagi di masa pandemi moms, saya menyadari saya sering sekali mengalami stres, karena suami kerja di rumah, anak PJJ, saya kerjaan di rumah juga banyak, numpuk gak selesai-selesai, anak gak bisa dibilangin, gak fokus apanyang menjadi perkataan saya, akibatnya? Ya saya jadi sering ngomel-ngomel deh. Bahkan omelan saya sering banget kedengeran ke tetangga. Untungnya saya gak tinggal di apartemen, kalau iya, wah saya bisa-bisa sering dikomplen deh punya tetangga yang comel 😖</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Prinsip saya, bodo amatanlah, yang penting anak saya bisa hidup disiplin. Karena saya marah juga gak asal marah. Pastinya pertama kali saya bilangin dengan nada lembut. Gak didengarkan, anaknya fokus ke TV, gadget, mainan, dsb. Sekali, dua kali, sampai 3 kali gak didengarkan, kan saya jadi kesel? Akhirnya saya jadi keluarkan omelan saya dengan nada sopran deh.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi ternyata marah-marah seperti ini hanya melampiaskan emosi yang gak jelas, tanpa arah, gak ada manfaatnya apa-apa. Sayanya jadi makin darah tinggi, anaknya bisa jadi pembangkang saat ia dewasa, dan tujuan utama saya marah-marah jadi tidak tercapai. Terlebih lagi Narend itu tipe yang susaaaaah banget dibilangin. Bilang dengan nada ngomel, ancaman, baru deh dia denger apa kata orangtuanya 😓 hal simple aja sih, makan. Disuruh makan sendiri aja lamanyaaa minta ampun. Masa harus disuapin udah kelas 1 SD?! 1 jam! KZL!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, kali ini saya ingin share ilmu yang saya dapatkan mengikuti kulwap bersama Haibunda yang diadakan beberapa bulan lalu, temanya adalah bagaimana caranya kita bisa mengendalikan emosi kita sebagai orangtua yang motabene seorang ibu yang merangkap pekerjaan di rumah menjadi seorang ibu, istri juga sekaligus menjadi seorang guru.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nara sumbernya adalah <b>Hanifah, M. PSi</b>, seorang Psikolog Klinis Dewasa. Lebih sering dipanggil Nci.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijHci_C-k0fDVZsn9eHllqOfCLN-Teq32FQZB9yfhZddeR_n05RfRxwMEjbO0dCCoo6VW_JS1GI9QqaiDhj43AbNs8Z9Wt5GkiuQLVTh1x60HEt58C-V0ZUifc6n5c1bXLdg8ZcJuBJXWH/s1040/IMG-20200506-WA0081.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="1040" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijHci_C-k0fDVZsn9eHllqOfCLN-Teq32FQZB9yfhZddeR_n05RfRxwMEjbO0dCCoo6VW_JS1GI9QqaiDhj43AbNs8Z9Wt5GkiuQLVTh1x60HEt58C-V0ZUifc6n5c1bXLdg8ZcJuBJXWH/s640/IMG-20200506-WA0081.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Apa itu Emosi?</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><b>Emosi</b> sendiri adalah <b>luapan ekspresi akan perasaan yang dialami manusia.</b></div><div><br /></div><div>Emosi tidak selamanya buruk. Ada dua jenis emosi, yaitu <b>emosi positif </b>dan <b>emosi negatif.</b> Emosi bernada positif seperti contohnya adalah perasaan bahagia, bersyukur, dan bangga. Ada juga emosi yang bernada negatif seperti perasaan marah, benci, dan kecewa. Jadi, emosi tidak selalu dikaitkan dengan hal yang buruk loh, moms. Justru dengan merasakan berbagai emosi kita bisa memahami bahwa ada begitu banyak warna beragam dalam mengekspresikan perasaan kita.</div><div><br /></div><div>Tantangan yang mungkin sering ditemui oleh moms adalah bagaimana cara untuk mengelola emosi –terutama emosi negatif—ketika memiliki banyak tuntutan atau tekanan, terutama peran sebagai orang tua, baik dalam mengasuh anak, melakukan pekerjaan rumah tangga, mengatur waktu sebagai istri, ditambah apabila moms juga menjadi <i>working moms. </i>Pasti sangat menantang. Tidak jarang kita sulit mengelola emosi negatif kita, apalagi jika merasa lelah dan stres. Reaksi emosi seperti marah, kecewa, atau jenuh sering ditemui. Menjadi orang tua tentu bukanlah hal yang mudah.</div><div><br /></div><h3>Belajar Mengendalikan Emosi Negatif</h3><div><br /></div><div><div>Tapi tenang, moms. <b>Merasakan emosi-emosi tersebut adalah suatu hal yang normal dan wajar sebagai manusia</b>. Hal yang perlu diperhatikan adalah ketika emosi tersebut sulit dikendalikan.</div><div><br /></div><div>Misalnya, kita jadi mudah marah jika merasa lelah, dan tidak jarang marah tersebut dilampiaskan pada anak, apalagi jika anak sedang rewel.</div><div><br /></div><div>Atau ketika anak tidak menurut perkataan kita, kadang reaksi marah kita menjadi berlebihan pada anak dan sulit dikendalikan, seperti membentak, mencubit, melotot, atau bicara dengan kata-kata kasar. <b>Ekspresi marah yang tidak terkendali seperti itulah yang perlu dihindari</b>. Mengapa? Karena <b>anak mempelajari tindakan dan perilaku dengan mencontoh</b>, terutama mencontoh dari orang tuanya sebagai orang terdekat mereka. Anak dapat mempelajari bagaimana cara bereaksi terhadap suatu situasi dengan melihat reaksi dari orang tuanya. <b>Secara tidak sadar dengan marah yang tidak terkendali maka akan mengajarkan anak bagaimana mereka merespon sesuatu dan bagaimana cara marah yang selama ini mereka kenali dari reaksi orang tuanya.</b></div></div><div><br /></div><div><div>Reaksi emosi yang berlebihan dan tidak terkendali juga akan memberikan kesan tidak nyaman bagi anak. Orang tua yang seharusnya menjadi sumber rasa aman anak, yang memberikan kasih sayang, juga sebagai orang terdekat anak. <b>Diperlakukan secara tidak nyaman oleh orang tua yang dianggap berharga bagi anak</b> _*(significant others)*_ *akan terasa jauh lebih menyakitkan* dibandingkan dengan tindakan dari orang yang tidak dikenal atau yang tidak memiliki hubungan dekat.</div><div>Karenanya sangat penting bagi kita sebagai orang tua untuk dapat mengelola emosi kita.</div><div><br /></div><h3>Lalu bagaimana caranya?</h3><div><br /></div><div>Berikut adalah <b>tips </b>yang bisa dicoba untuk lakukan untuk <b>mengelola emosi saat mengasuh anak</b> :</div><div><br /></div><h4>1. Kenali apa emosi atau perasaan yang moms miliki.</h4><div><br /></div><div>Sangat penting bagi moms untuk memahami apa emosi yang dirasakan, apakah sedang marah, kecewa, kesal, sedih, atau gabungan dari berbagai emosi? <b>Dengan jujur dan terbuka terhadap perasaan moms akan lebih mudah untuk melakukan tindakan selanjutnya </b>dalam mengelola emosi.</div></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl3ZuiOKK8XVCq8tEUIsran5s9f97NYndNW6imi1fjDNrOEIsh05gibf5Hwzj5clOu_wc6462Qz3JQdrqyF0iZ7O053W4r8_KxsnTrBal0tC5UcJlcCzmlBFNDpzYSrYrnHYSfw2sMBevR/s554/IMG-20200513-WA0146.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl3ZuiOKK8XVCq8tEUIsran5s9f97NYndNW6imi1fjDNrOEIsh05gibf5Hwzj5clOu_wc6462Qz3JQdrqyF0iZ7O053W4r8_KxsnTrBal0tC5UcJlcCzmlBFNDpzYSrYrnHYSfw2sMBevR/s0/IMG-20200513-WA0146.jpg" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><h4>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Melakukan refleksi diri</h4><div><br /></div><div>Cobalah untuk <b>mengambil jeda dan lakukan refleksi diri </b>terkait emosi-emosi negatif yang biasa dialami, seperti :</div><div><br /></div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Pada situasi / hal apa saja moms biasanya merasakan emosi negatif (marah, kesal, sedih, kecewa, dll)?</div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Sikap apa yang dipikirkan dalam situasi tersebut?</div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Apa emosi yang dirasakan? </div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Apa reaksi atau tindakan yang dapat dilakukan pada situasi tersebut?</div><div><br /></div><div><b>Misalnya</b> : </div><div><i>Contoh situasi</i>: anak memberantakkan mainan di ruangan yang sudah dibereskan oleh moms.</div><div><br /></div><div><b>Yang dipikirkan</b>: Ingin <b><i>membentak</i></b> anak, anak kok tidak mau nurut tapi mungkin anak belum paham tentang apa pentingnya membereskan mainan. Ingin <i><b>memukul </b>a</i>nak tapi kelak akan menjadi trauma bagi anak dan anak akan takut pada moms.</div><div><br /></div><div><b>Yang dirasakan</b>:</div><div>Merasa <b>kesal </b>karena pekerjaan bertambah.</div><div>Merasa <b>sedih</b> karena sangat lelah dan anak tidak memahami.</div><div>Merasa <b>khawatir</b> waktu untuk melakukan pekerjaan rumah lainnya tidak selesai karena harus kembali membereskan ruangan.</div><div><br /></div><div><b><i>Yang dilakukan</i></b>:</div><div><b><i>Mengajak</i></b> anak untuk membantu membereskan mainannya, dengan menyusunnya, <b>memberikan </b>pengertian bahwa jika sudah bermain harus dibiasakan dirapikan sehingga tidak mengotori ruangan, dengan demikian anak bisa mengerti apa hal yang harus dilakukan.</div></div><div><br /></div><div><h3>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Mewaspadai kondisi pemicu emosi negatif</h3><div><br /></div><div>Setelah moms dapat mengidentifikasi apa saja situasi-situasi yang mungkin rentan membuat emosi atau perasaan negatif, moms dapat *<b>lebih mewaspadai situasi-situasi yang berpotensi menjadi pemicu perasaan emosi negatif tersebut.</b></div><div><br /></div><div>Misalnya:</div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Saya mudah marah ketika merasa lelah</div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Saya mudah kesal ketika tidak ada yang membantu saya melakukan pekerjaan rumah</div><div>-<span style="white-space: pre;"> </span>Saya mudah kecewa ketika anak tidak bertindak sesuai yang saya harapkan, padahal hal tersebut sebenarnya baik untuk anak.</div><div><br /></div><div>Dengan lebih menyadari dan mewaspadai situasi-situasi tersebut, maka moms dapat lebih mengelola emosi dan memberikan alarm diri apabila akan ada dalam situasi tersebut. "<i>Oh.. saya sekarang sedang capek sekali, saya rentan marah dalam kondisi ini, jadi saya perlu berhati-hati</i>..”</div></div><div><br /></div><div><h4>4.<span style="white-space: pre;"> </span>Mencari aktivitas yang dapat menyalurkan emosi negatif</h4><div><br /></div><div>Emosi negatif seperti marah, kecewa, kesal, dan sedih sangat wajar dan manusiawi untuk dirasakan. Karenanya *<b>emosi tersebut ada bukan lah untuk dipendam dan ditumpuk seorang diri.* Emosi negatif tersebut</b> *perlu disalurkan dengan aktivitas yang tepat* agar tidak menjadi bom waktu karena menumpuk.</div><div><br /></div><div>Carilah kegiatan yang bisa menyalurkan emosi negatif moms, seperti misalnya *melakukann hobi, mendengarkan musik, relaksasi nafas, meditasi, berolahraga, atau mencari dukungan sosial dari orang terdekat* yang bisa dipercaya seperti suami atau keluarga.</div></div><div><br /></div><div><h3>5.<span style="white-space: pre;"> </span>Luangkan waktu untuk ‘me time’ atau quality time dan beristirahat</h3><div><br /></div><div>Salah satu hal yang membuat moms mudah tersulut emosi negatif biasanya adalah ketika sedang merasa lelah atau kurang istirahat.</div><div><br /></div><div>Tapi kadang sulit ya mencari waktu istirahat penuh sedangkan pekerjaan rumah begitu banyak selama seharian? Istirahat yang dimaksud <b>tidak hanya istirahat fisik dengan tidur atau bersantai, bisa juga menenangkan pikiran dan kekhawatiran moms akan tekanan atau stres sebagai orang tua.</b></div><div><br /></div><div>Jika sempat gunakanlah waktu singkat untuk lakukan ‘me time’, komunikasikan juga bersama suami atau pasangan terkait ini, <b>dukungan dari suami ternyata bisa sangat membantu loh moms</b> 😊</div></div><div><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilt5rH7A6jSGGGGZS1mM51wCZf0fpAkCu1IuaiWyJUWmcH6nuNTNj33xPYXtQGOu8dWf7SaUDSH-4q9Lopjm72QA8mhwN2iDQDLIy5-4bKWfYJGDDY1IRK1H6awUy0L2cJCHS39u6YM7iX/s2048/1110260.jpg"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilt5rH7A6jSGGGGZS1mM51wCZf0fpAkCu1IuaiWyJUWmcH6nuNTNj33xPYXtQGOu8dWf7SaUDSH-4q9Lopjm72QA8mhwN2iDQDLIy5-4bKWfYJGDDY1IRK1H6awUy0L2cJCHS39u6YM7iX/w500-h500/1110260.jpg" width="500" /></a></div><div style="text-align: center;">Membaca buku (ebook maupun fisik) adalah salah satu me time ku</div><div><br /></div><div><h4>6.<span style="white-space: pre;"> </span>Sampaikan pada anak dengan bahasa yang mudah diterima</h4><div><br /></div><div>Kadang <b>anak tidak mengerti mengapa moms merasa marah, membentak, atau tidak sengaja berperilaku kasar</b>. Tindakan-tindakan itu perlu dihindari. <b>Anak bisa saja tidak mengerti apa-apa terkait marah yang moms miliki.</b></div><div><br /></div><div><b>Marah yang baik adalah marah yang dapat dikendalikan dan memiliki alasan</b>. Ketika marah, hindarilah untuk langsung bereaksi apalagi jika masih sangat emosional. Ambilah jeda dan waktu. Jika ada dalam posisi berdiri, cobalah untuk mengubah posisi moms menjadi duduk atau jongkok sehingga bisa memfokuskan pada anak. </div><div><br /></div><div>Lalu <b>sampaikan pada anak hal yang membuat moms kecewa atau marah dengan intonasi yang sebiasa mungkin dan volume suara yang diturunkan</b>. </div><div><br /></div><div>Baca Juga : <a href="https://www.happyyummymommy.web.id/2020/04/5-tips-memberi-pujian-pada-anak.html" target="_blank">5 Tips Memberikan Pujian Pada Anak</a></div><div><b><br /></b></div><div><b>Sampaikan alasan secara jelas mengapa mommy merasa marah dan apa harapan. </b>tindakan yang sebaiknya dapat dilakukan oleh anak. </div><div><br /></div><div>Misalnya:</div><div><br /></div><div>“Mommy <i>tadi marah karena merasa lelah dan capek, juga karena kamu memberantakkan mainanmu. Coba kamu bereskan mainanmu agar bisa kelihatan rapi dan tidak mengotori kamar jadi supaya lebih enak dilihat.”</i></div></div><div><br /></div><div><div>Untuk bisa mempraktekkan dan membiasakan cara-cara mengelola emosi memang kadang tidak mudah. <b>Perlu waktu dan proses konsisten agar dapat melatih moms untuk bisa melakukannya</b> dengan lebih mahir. Hal ini dilakukan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baru yang dapat membantu moms untuk lebih dapat mengelola emosi.</div><div><br /></div><div>Hal yang penting adalah tidak menyerah apabila mengalami hambatan <b>karena itu bagian dari proses.</b></div><div><br /></div><div>Mungkin kita tidak sepenuhnya menjadi orang tua yang sempurna bagi anak-anak, <b>tapi kita bisa berusaha dan berupaya untuk bisa menjadi orang tua versi terbaik dari diri</b> kita untuk anak.</div><div><br /></div><h3>Kesimpulan</h3><div><br /></div><div>Marah itu ternyata gak selamanya negatif ya moms. Intinya kita harus bisa mengendalikan diri kita, jangan kita dikendalikan emosi negatif. Tahu porsi diri, kala kita sedang capek, komunikasikan ke anak, untuk minta pengertian, bahwa mommy sedang capek, tolong kerjasamanya meringankan pekerjaan mommy dengan tidak bikin mommy kesal.</div><div><br /></div><div>Prosesnya memang tidak mudah, tapi kalau diniatkan insyallah bisa sih.</div><div><br /></div></div></div></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: center;"><div><div style="text-align: justify;"><div><blockquote><div>Moms punya cerita seputar bagaimana supaya anak tidak jadi media pelampiasan emosi orangtuanya? Boleh lho share di komentar ya.</div></blockquote></div></div></div></div></blockquote><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><div><br /></div><div>Semoga apa yang saya sharing disini bisa bermanfaat ya moms, tetaplah jadi orangtua yang waras, yang selalu memberikan kasih sayang pada anak-anaknya.</div><div><br /></div><div>Semangat selalu ya, moms 😊</div></div></div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com36tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-3676295064007425222020-08-26T05:31:00.015-07:002020-09-02T09:18:13.950-07:005 Langkah Yang Harus Dilakukan Untuk Atasi Gigi Anak Berjejal <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB1bmNjcCb8a4GQbp2R4_-E7SHjx4rcStuB-1yIdmsWpj0i2wHBD4Pu8H_jzm2jP3OV7qucqqn_KXMIDgURYHCmtceqMw0QakvCyoRU7qLu4Ymz04HbDPdWhzvWx6U9Kha8QxwkocR-WDS/s2048/P_20200826_193156.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB1bmNjcCb8a4GQbp2R4_-E7SHjx4rcStuB-1yIdmsWpj0i2wHBD4Pu8H_jzm2jP3OV7qucqqn_KXMIDgURYHCmtceqMw0QakvCyoRU7qLu4Ymz04HbDPdWhzvWx6U9Kha8QxwkocR-WDS/w410-h307/P_20200826_193156.jpg" width="410" /></a></div><p><br /></p><p style="text-align: justify;">Hi moms! Kali ini kita bahas soal gigi anak yuk. Materinya tentang gimana caranya kita mensiasati supaya gigi anak tidak tumbuh berjejal. Tau kan berjejal ya? Bertumpuk-tumpuk moms. Kan pastinya mengurangi nilai estetika ya moms 😁Pas banget nih, saya lagi concern soal gigi anak saya si Narend, karena saat ini kan usianya masuk 6 tahun, saatnya gigi susunya mulai tanggal dan gigi tetapnya satu persatu tumbuh.</p><span><a name='more'></a></span><p style="text-align: justify;">Saya pikir kalo gigi susu anak susu rapih itu saya bisa berbangga, karena saya pikir nanti gigi tetapnya juga sama seperti gigi susunya (rapih). Dulu saya pernah sih dengar selentingan info yang bilang bahwa, kalau gigi susu anak itu rapih 'belum tentu' giginya akan rapih saat dewasa nanti. Justru yang bagus itu adalah yang memiliki gigi susu yang renggang-renggang. Lalu saya pikir, ah itu cuma mitos aja, saya gak mau percaya ah, toh juga gigi anak saya selalu dirawat kok! Tapi ternyata setelah saya ikutan kulwap yang diadakan oleh Difa OHC minggu lalu, dan ternyata info yang saya dengar itu bukan mitos, disitulah saya baru concern lagi soal gigi anak. </p><p style="text-align: justify;">Di kulwap yang saya ikuti ini ada beberapa info yang saya dapatkan berupa apa penyebab gigi anak bisa berjejal (tumpang tindih) tidak rapih, lalu bagaimana cara mengatasinya, dsb. Nara sumbernya adalah dr. Dita. Nah, supaya info ini tidak saya aja yang tahu, sekarang saya mau share untuk moms semua. Siapa tau bisa bermanfaat. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSJdi0NSsZbfs49pr1uqXAVSV_Xx42iMszckOpa0zLF3FECCCHVudDRhwBYLpGvNVzym4-llyfa6qieIwb5w4mZdBzo5MfHGw_-EqqSNfrrdhpqIV0qPIQ1jYsrvaJ51u2jDVokoR81Hi7/s640/IMG-20200806-WA0048.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSJdi0NSsZbfs49pr1uqXAVSV_Xx42iMszckOpa0zLF3FECCCHVudDRhwBYLpGvNVzym4-llyfa6qieIwb5w4mZdBzo5MfHGw_-EqqSNfrrdhpqIV0qPIQ1jYsrvaJ51u2jDVokoR81Hi7/w512-h512/IMG-20200806-WA0048.jpg" width="512" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Baca tulisan saya sampai selesai ya moms.</p><p style="text-align: justify;">Gigi anak yang rapih pastinya impian semua orangtua. Gigi yang rapi selain enak dilihat, juga akan memudahkan anak untuk membersihkan giginya. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan rongga mulut dan kesehatan anak secara keseluruhan.</p><h4 style="text-align: justify;">Cara Sederhana Mengetahui Gigi Anak Akan Berjejal Atau Tidak</h4><p style="text-align: justify;">Kita bisa lihat struktur gigi anak kita di usia 5 - 6 tahun. Harusnya yang baik itu gigi anak harus mulai renggang-renggang. Ini pertanda bahwa rahangnya udah berkembang, jadi diharapkan rahangnya bisa menampung gigi permanen yang tumbuh. Jadi istilahnya gigi yang renggang itu memberikan space untuk gigi permanent mulai tumbuh. </p><p style="text-align: justify;">Harus renggang-renggang?</p><p style="text-align: justify;">Yes, karena gigi permanen ukurannya lebih besar dibanding gigi susu. Jadi kalau di usia 5 atau 6 tahun gigi anak belum juga kelihatan renggang-renggang, bisa dipastikan rahangnya gak akan cukup untuk menampung gigi permanennya. Alhasil gigi akan berjejal (crowding). Artinya, nanti saat dewasa harus bertemu ortodontis supaya dipakaikan kawat gigi, atau treatment lainnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim7-wu55h2VR10Cm6AMNlAbbCwKBn608iw4kKWXU1roJiTVXiZUypKfliJG7UmwLHZQk6uJ5zp0bBtWbLLSK5EL2Z1J9hYqZyAUcu8YouYITREbjXJgWDMEMUQ27Vu9BXfUH9c-IVRfZIg/s1280/Kulwap+Difa+OHC+02.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim7-wu55h2VR10Cm6AMNlAbbCwKBn608iw4kKWXU1roJiTVXiZUypKfliJG7UmwLHZQk6uJ5zp0bBtWbLLSK5EL2Z1J9hYqZyAUcu8YouYITREbjXJgWDMEMUQ27Vu9BXfUH9c-IVRfZIg/w512-h288/Kulwap+Difa+OHC+02.jpg" width="512" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Jadi supaya giginya tidak berjejal di rahangnya, yang utama lengkung rahangnya harus bisa menampung semua gigi. Ukuran lengkung rahang dan lebar gigi itu bawaan genetik, jadi kalau ayahnya ounya gen rahang yang besar sementara ibunya punya rahang yang kecil, nanti gennya menurun banget ke anaknya, jadi ya mau kita pasrah aja 😁 Karena bisa dipastikan giginya akan berjejal.</p><p style="text-align: justify;">Tapi kita tetap harus berusaha dengan cara menjaga supaya rahang yang kecil tersebut bisa berkembang maksimal, supaya gigi permanennya nanti bisa mencapai susunan yang seideal mungkin. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtN13pAkMF12JjNqcRK-cfrshZOxM-ne6ShjzCL53bF7M5C24MhSfWxdYXElDmztk39OYf7P4VrcruR9VGdHkbEQ7rFZuwVO0IGOS5qYFUypDvPZMwIh9XGe4Y9TaSTHDBoI8wV0nUL2rR/s1280/Kulwap+Difa+OHC+03.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtN13pAkMF12JjNqcRK-cfrshZOxM-ne6ShjzCL53bF7M5C24MhSfWxdYXElDmztk39OYf7P4VrcruR9VGdHkbEQ7rFZuwVO0IGOS5qYFUypDvPZMwIh9XGe4Y9TaSTHDBoI8wV0nUL2rR/w512-h288/Kulwap+Difa+OHC+03.jpg" width="512" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUqDlBYmIJzyekSVepoC772oIlvyDzs1Yd0jGTdsPwqZjHGVcic6T53wtX_YkPpNhD05d5Ra1KcTjHYT6Ll8ElSXgx-9Xdoyoix73J69ka4Cf-MDBByeGuEOqgKDNuMaxMPyUHZOl52FQ0/s1280/Kulwap+Difa+OHC+04.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUqDlBYmIJzyekSVepoC772oIlvyDzs1Yd0jGTdsPwqZjHGVcic6T53wtX_YkPpNhD05d5Ra1KcTjHYT6Ll8ElSXgx-9Xdoyoix73J69ka4Cf-MDBByeGuEOqgKDNuMaxMPyUHZOl52FQ0/w512-h288/Kulwap+Difa+OHC+04.jpg" width="512" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><h2 style="text-align: justify;">Faktor Luar Yang Harus Diperhatikan</h2><p style="text-align: justify;">Kita bahas soal faktor luar dulu ya moms. Ada beberapa faktor luar yang harus diperhatikan. Apa saja itu?</p><h3 style="text-align: justify;">1. Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk. Apa saja itu?</h3><p style="text-align: justify;">Males mengunyah, mengempeng, mengemut jari, bernapas melalui mulut, sampai gigit bibir. Dibahas satu persatu ya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Males mengunyah</b>, pakai empeng, pakai botol susu, dot dan sejenisnya adalah kebiasaan yang hampir dianggap wajar ya. Ini terjadi juga kepada kedua anakku moms. Kalau dulu si kakak pakai dot sampai usia 2,5 tahun. Dan sekarang adiknya, Rissa usia 1,5 tahun, kalau gak pakai empeng, dia gak bisa tidur. Saya sih udah tau konsekuensinya nanti gimana. Tapi ya gimana ya moms, anak-anakku kalau gak pakai empeng dia rewel banget, susah untuk tidurnya. Daripada ngempeng di puting saya, ya kupikir mending pakai dot aja, gitu.</p><p style="text-align: justify;">Ya solusinya harus distop katanya 😟 karena kebiasaan ini tidak baik.</p><p style="text-align: justify;">Menurut American Academys of Pediatric, penggunaan empeng sebaiknya dihentikan saat usia 6 bulan lho. Bisa dilakukan bertahap, sampai waktu gigi susunya tumbuh semua, udah gak ngempeng lagi. Kalau udah terlanjur jadi berantakan giginya, perbaikannya harus dimulai sedini mungkin.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dua-duanya anakku pakai empeng, kalau Narend palai dot (empeng) sampai usia 1,5 tahun. Kalau Rissa juga masih pakai empeng di usia 1,5 tahun ini.</p><p style="text-align: justify;">Ya saya sangat paham akan konsekuensinya, susah sekali untuk anak-anak saya gak pakai empeng, apalagi menjelang tidur 😒 kegiatan saya banyak sekali di rumah, jadi alternatifnya karena gak ada ART, jadinya saya agak susah kalau buat ngelonin, jadi saya pakaikan empeng aja. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ya kalau sampai gigi anak saya gak bener, saya pakaikan behel lah nanti, pikir saya dalam hati. Yang penting pertumbuhan, pola makan dan kebersihan giginya saya jaga baik-baik.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSsYQDe2f6OB4RrYF_wLnRcI6ztE5FwbH9Sa00LJhZA7TRPuMyVOTPYppSBxpVWZQFZnGy2qGYTjP2PZr_w6UwVDBDMLhfOUv1iweXLwarLH5UB2TAF8y3O8oJqr1O16BmcgeLMro9CFu/s2048/P_20200705_151316_vHDR_On_HP.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Rissa pakai empeng saat mau tidur" border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSsYQDe2f6OB4RrYF_wLnRcI6ztE5FwbH9Sa00LJhZA7TRPuMyVOTPYppSBxpVWZQFZnGy2qGYTjP2PZr_w6UwVDBDMLhfOUv1iweXLwarLH5UB2TAF8y3O8oJqr1O16BmcgeLMro9CFu/w320-h320/P_20200705_151316_vHDR_On_HP.jpg" title="Rissa pakai empeng saat mau tidur" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Mengemut jari</b>, hampir sama dengan ngempeng. Biasanya ini adalah masalah psikologis anak aja, karena ngemut jari akan memberikan kenyamanan seperti yang dirasakan anak sewaktu menyusu. Kebiasaan buruk ini harus dihentikan secepatnya, selain bikin jari jadi gak cantik, kebiasaan ini bikin gigi jadi berantakan juga.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWmfgRCmDaXr8w1qgs1PPPbjLhh3RypXVv4PGUKXAliPHCmCNvkStJe9VmASv7E643R8_VkzY0UO0picmMLb_Y_VeiQY3X2dM6rkzSktmlzzMaPzuhArNXiEvePKo9TfjFOnIaHsgb2F29/s1280/Kulwap+Difa+OHC+05.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWmfgRCmDaXr8w1qgs1PPPbjLhh3RypXVv4PGUKXAliPHCmCNvkStJe9VmASv7E643R8_VkzY0UO0picmMLb_Y_VeiQY3X2dM6rkzSktmlzzMaPzuhArNXiEvePKo9TfjFOnIaHsgb2F29/w512-h288/Kulwap+Difa+OHC+05.jpg" width="512" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Bernapas lewat mulut</b>. Kalau hidungnya mapet gimana dong? Bernapas disini maksudnya dilakukan terus menerus ya, bukan hanya pas pilek atau flu aja, trus hidungnya jadi mampet, tapi memang selalu anaknya bernapas gak lewat hidung. </p><p style="text-align: justify;">Masalah ini sering terjadi pada anak dengan pembengkakan adenoid.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjglHlu3I1S2659UiuPMmnDiv5m0CQjv2AI1v74w5mB8OWCz0HfIIz7crxh2BQ0UfTxd3B7n1Fl-PATMbmjMT89fwrkS7xjF7uqI9KCRb7JNsMVJt37iKgxReG99keVQkaA_5eRdPmPFtxi/s1280/Kulwap+Difa+OHC+06.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjglHlu3I1S2659UiuPMmnDiv5m0CQjv2AI1v74w5mB8OWCz0HfIIz7crxh2BQ0UfTxd3B7n1Fl-PATMbmjMT89fwrkS7xjF7uqI9KCRb7JNsMVJt37iKgxReG99keVQkaA_5eRdPmPFtxi/w512-h288/Kulwap+Difa+OHC+06.jpg" width="512" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kalau memang ada pembengkakan adenoid, bisa konsultasi ke dokter THT. </p><p style="text-align: justify;">Bernapas lewat mulut bukan hanya membuat masalah pada susunan gigi, tapi juga kualitas udara yang masuk ke dalam tubuh, karena mulut kan gak punya saringan. Kalau lewat hidung kan partikel debu akan tertahan dengan bulu hidung, makanya kualitas udara akan berbeda dibandingkan kalau bernapas lewat mulut.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">2. Jangan sampai giginya berlubang</h3><p style="text-align: justify;">Kenapa? Karena kalau giginya berlubang, trus keburu rusak sampai hampir setengah gigi hilang, rahangnya jadi kurang berkembang, jadi berjejal deh gigi permanen yang muncul.</p><p style="text-align: justify;">Karena gigi itu senangnya dekat-dekatan moms, jadi kalau ada gigi yang berkurang ukurannya, otomatis ada jarak kan sama gigi sebelahnya, nah gigi sebelahnya ini akan menempel, berusaha untuk deketin gigi di depannya, jadinya bikin rahang jadi kurang berkembang.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">3. Jangan mencabut gigi susu sebelum waktunya</h3><p style="text-align: justify;">Lalu segera cabut gigi susu kalau gigi permanennya sudah mulai kelihatan. Kalau gigi susu terlanjur dicabut, sebaiknya dibuat penahan ruangan supaya gigi sebelahnya gak bergeser, jadi rahangnya akan tetap berkembang normal.</p><p style="text-align: justify;">Sebaliknya, kalau gigi susu masih ada tapi gigi permanen sudah mulai muncul, segera ke dokter gigi untuk dicabut, Supaya ada tempat untuk gigi permanenya untuk tumbuh dengan benar.</p><p style="text-align: justify;">Poin ini terjadi juga dengan mas Narend. Waktu usia 6 tahun kemarin, saya sempat kelolosan, gigi permanennya sudah tumbuh duluan ketimbang gigi susunya tanggal. Akibatnya jadi berjejal deh giginya, jadi tumpang tindih. Saya sempat bingung kenapa giginya jadi double-double ya? Oh iya, ini yang namanya gigi tetap, maklum kan baru pertama kali ngalamin kayak gini, jadi saya agak kurang aware soal ini.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKR8zjawJWO-OjTkEngfaa3VyiDl90iivJb8Tw6jrZIbOhVu-uVr70RsmvetO_lP3iLurObeKtR3Bb_taLGr3gZY0TKhtbYKKkw7S44prXCowlXtQQc0zQ1JLc-QoRd59dX18pKvah0cud/s2048/P_20200205_101202_1_BOK.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1154" data-original-width="2048" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKR8zjawJWO-OjTkEngfaa3VyiDl90iivJb8Tw6jrZIbOhVu-uVr70RsmvetO_lP3iLurObeKtR3Bb_taLGr3gZY0TKhtbYKKkw7S44prXCowlXtQQc0zQ1JLc-QoRd59dX18pKvah0cud/w512-h289/P_20200205_101202_1_BOK.jpg" width="512" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">4. Makan Makanan Yang Keras</h3><p style="text-align: justify;">Terkadang orangtua suka malas memberikan makanan yang keras untuk anak-anaknya ya, padahal harus disarankan berikan makanan yang keras sesuai dengan usianya. Karena makan makanan yang keras akan merangsang rahang untuk berkembang.</p><p style="text-align: justify;">Kalau sudah saatnya anak makan makanan keluarga, ya dikasih saja. Jangan terlalu terlena dengan makanan yang lembek-lembek. </p><p style="text-align: justify;">Tekstur keras seperti wortel (yang matang) akan memaksa anak untuk mengunyah yang akhirnya akan merangsang rahang untuk berkembang.</p><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><p style="text-align: justify;">Saya jadi ingat, waktu dulu Narend usia 3 tahun, saya pernah ketemu dengan anak yang sedang disuapi oleh baby sitternya. Waktu itu makanannya masih bubur atau nasi lembek deh, kalau gak salah ingat, saya lupa juga tepatnya apa. Lalu saya tanya ke baby sitternya, makannya kenapa masih bubur aja, bukannya nasi? Usia anaknya berapa? Lalu baby sitternya menjawab, "Iya, anaknya usia 3 tahun. Sudah dicoba kasih nasi gak mau, makanya balik lagi ke bubur. Giginya sih sudah banyak, tapi ya anaknya gak mau, masih nyaman makan bubur, yaudah orangtuanya kasih bubur lagi." Gitu katanya.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Saya pernah dengar juga bahwa anak-anak itu harus sering dikasih makan makanan daging-dagingan supaya sering mengunyah, sehingga rahangnya jadi besar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h3 style="text-align: justify;">5. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut</h3><p style="text-align: justify;">Sikat gigi sebaik dan sebersih mungkin. Bisa gunakan tablet disclosing untuk cek apakah anak sudah menyikat giginya menjadi bersih.</p><p style="text-align: justify;">Gigi susu yang tetap berada di tempatnya smpai saatnya tanggal akan menjadi panduan gigi permanenya untuk tumbuh. Jadi gigi permanen yang akan tumbuh gak kehilangan arahnya untuk tumbuh di posisinya yang benar. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix4mx0p0tIaxwmcJT11qUz1zbXHMCiy7TKXKvrtuEaxqgIUuRUbUbL20S6e9VTVyd9T6wMDM3cC0_RjcMQ_4j4FTINt0pk4Cw1hUWLjdm84-dO6MghFQ3yXVVHRgvRTQH12LVNOikiWCpU/s1280/Kulwap+Difa+OHC+07.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix4mx0p0tIaxwmcJT11qUz1zbXHMCiy7TKXKvrtuEaxqgIUuRUbUbL20S6e9VTVyd9T6wMDM3cC0_RjcMQ_4j4FTINt0pk4Cw1hUWLjdm84-dO6MghFQ3yXVVHRgvRTQH12LVNOikiWCpU/w512-h288/Kulwap+Difa+OHC+07.jpg" width="512" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Khusus untuk kebiasaan buruk, kelainan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh lamanya kebiasaan buruk, tekanannya, dan frekuensinya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Setelah mengikuti kulwap ini, saya jadi makin concern deh terhadap kesehatan gigi anak, pasalnya dulu saya paling takut ke dokter gigi, cara perlakuan mama saya terhadap kesehatan gigi saya juga tidak terlalu intens, akibatnya gigi saya sekarang jadi gak rapih deh 😊 Makanya sekarang saya sebagai orangtua, mau concern terhadap kesehatan gigi anak, terutama soal pemberian tekstur makan nih, mumpung belum terlambat, dua-duanya masih gigi susu, masih bisa dirawat, sebelum terlanjur berantakan jadi membuat mereka jadi pakai behel atau kawat gigi 😁</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Kalau moms sendiri gimana tentang kesehatan gigi anak? Biasa-biasa aja atau malah concern banget supaya giginya rapih? 😊 Boleh dong share di kolom komentar bagaimana moms menjaga kesehatan gigi anak, supaya saya juga bisa mendapatkan masukkan dari moms semua.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ohya moms, kalau moms mau ikutan kulwap seperti ini tentang kesehatan gigi anak, bisa lho gabung fi whatsapp groupnya Difa OHC, cari aja di twitter, hubungi drg. Dita-nya, nanti bisa diinvite ke WA groupnya 😊 karena bermanfaat banget kita sebagai orangtua upgrade knowledge kita soal gigi anak moms.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya moms 😊</div>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-50826350805836601302020-08-13T02:52:00.002-07:002020-08-16T21:41:14.828-07:00Atasi Rambut Rontok Saat Menyusui Dengan Buah Kiwi <div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETD6xW6AWCvXkMvi9-VKSTwapoL0Mw-i7ZwTv29LezPbdlIC2wOiKIFdKlrZa_F9Pciewt5p2n-3MOjmPca-hltYjeImPK0V8VCbMuXo1pbJuPLlOZlONQb3kdefIC8-3SDONl_-MgwQt/s2048/Mamas+Choice+44.png" style="display: inline; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETD6xW6AWCvXkMvi9-VKSTwapoL0Mw-i7ZwTv29LezPbdlIC2wOiKIFdKlrZa_F9Pciewt5p2n-3MOjmPca-hltYjeImPK0V8VCbMuXo1pbJuPLlOZlONQb3kdefIC8-3SDONl_-MgwQt/w512-h512/Mamas+Choice+44.png" width="512" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><i style="text-align: justify;">"Mi, astagaa itu rambut kamu di lobang kamar mandi banyak banget rontoknya?"</i></div><div style="text-align: justify;"><i>"Iya, emang emang rontoknya lagi banyak banget."<br />"Perasaan kemarin gak kan?"<br />"Iya, sejak menyusui ini aja rambutku rontok. Udah gonta-ganti shampoo and hair treatment tetep aja rontok sih. Rambutku udah tipis ini."</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Pernah denger gak sih moms, kalau selama bayi kita mengeluarkan air liur (mengences istilahnya), selama itu pula rambut ibu akan mengalami kerontokan? Saya pikir itu mitos moms, tapi beneran lho, saya ngalamin sendiri! 😀 Jadi udah kurang lebih setahunan (seusia Rissa saat ini kurang lebih 15 bulan) saya ngalemin banget yang namanya rambut rontok. Makanya saya paling takut untuk keramas, karena setiap keramas, yang ada rambut saya rontok terus 😓</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSJK2UZFpWD3NSwrhlN8_mqgIBaMqzPTYpZjkohWhL8j8D395QYt-1gp0afL_-Bo2n-qw0QIQC4QixcWinNCW_ms_SGEt4v0_Hrt4u7yHCrBnYdIuh_FAVz2baw7bab7s9QbkK9WX68qM/s640/rambut+rontok.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSJK2UZFpWD3NSwrhlN8_mqgIBaMqzPTYpZjkohWhL8j8D395QYt-1gp0afL_-Bo2n-qw0QIQC4QixcWinNCW_ms_SGEt4v0_Hrt4u7yHCrBnYdIuh_FAVz2baw7bab7s9QbkK9WX68qM/s0/rambut+rontok.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau saya baca dari literatur, kerontokan yang dialami oleh ibu menyusui itu adalah hal yang wajar. Karena saat hamil dan menyusui pasti banyak mengalami perubahan. Mulai dari perubahan bentuk tubuh, perubahan mood swing, sampai perubahan hormon. Hormon-hormon yang berperan adalah estrogen, progesteron, oksitosin, dan prolaktin. Setelah bayi lahir, hormon estrogen dan progesteron mengalami penurunan. Nah, kondisi inilah yang menyebabkan kerontokan pada ibu menyusui. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>Baca Juga : <a href="https://mamaschoice.id/article/rambut-rontok-setelah-melahirkan/?utm_source=mmc&utm_medium=blog_affiliate&utm_campaign=blogger_outreach&utm_content=hair-care" target="_blank">Rambut rontok pasca melahirkan, Normal Gak Ya?</a></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya pernah melakukan hair treatment di rumah sendiri, saya memakai hair mask seminggu sekali untuk mengatasi kerontokan rambut saya, tapi yang ada rontoknya malah makin banyak 😢 Saya cukup stres karena saya panik saya akan mengalami kebotakan dini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ternyata ada beberapa shampo yang wajib dihindari oleh ibu hamil dan menyusui lho moms. Harus menghindari shampo yang berbahan dasar SLS/Sulfat, Alkohol, Paraben, Colourant, Sodium Chloride, dan bahan kimia ADBAC & DDAC. Apa bahayanya kandungan tersebut?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">SLS dan SLES bisa menghilangkan minyak dalam kulit tubuh, tapi juga bisa menyebabkan kulit kering. Paraben bisa menyebabkan munculnya berbagai komplikasi kehamilan. Jadi sebisa mungkin hindari shampo yang berbahan dasar tersebut diatas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Walaupun normal, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Setidaknya rambut saya rontoknya gak terlalu parah-parah banget. Akhirnya saya googling dan ketemulah artikel yang mengatakan bahwa untuk mengatasi kerontokan bisa menggunakan bahan-bahan alami seperti kiwi dan kemiri. Tapi kalau saya disuruh membuat DIY hair care sendiri di rumah, duh nyerah deh saya. Sudah cukup lelah mengerjakan pekerjaan rumah sendiri ditambah anak-anak saya tergolong anak-anak yang aktif. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ternyata kedua kandungan yang saya butuhkan ada di shampo Mama's Choice. <a href="https://mamaschoice.id/article/sampo-untuk-ibu-hamil/?utm_source=mmc&utm_medium=blog_affiliate&utm_campaign=blogger_outreach&utm_content=hair-care" rel="nofollow" target="_blank">Mama's Choice Hair Care</a> memiliki 2 macam, yaitu shampo dan conditioner. Keduanya adalah hair care pertama untuk mencegah kerontokan rambut selama kehamilan dan menyusui. Jika membeli paket hair treatment seriesnya akan mendapatkan paket seperti ini, dilengkapi dengan sisirnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO-EYiM39vBr1eFJM6WyPbIqGrqx5bybdiKpomsChRM0XpGGOO3A7YQV4_qs6NT2Tu3KaLxJP07F-qHwizcP3WfazaaA-ZqcncoRuwmCHtM3-b44Gzk8wDbtgo9jegdyzX51nLLvkOLmXV/s600/Mamas+Choice+36.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO-EYiM39vBr1eFJM6WyPbIqGrqx5bybdiKpomsChRM0XpGGOO3A7YQV4_qs6NT2Tu3KaLxJP07F-qHwizcP3WfazaaA-ZqcncoRuwmCHtM3-b44Gzk8wDbtgo9jegdyzX51nLLvkOLmXV/w480-h480/Mamas+Choice+36.jpg" width="480" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><h4>Kandungannya adalah :</h4><div><br /></div><div>Kiwi : Berguna untuk meningkatkan pertumbuhan rambut, melindungi dari kerusakan thermal, kimia dan lingkungan.</div><div><br /></div><div>Candlenut : kaya akan protein dan mineral untuk menguatkan akar rambut</div><div><br /></div><div>Kacang hijau : Mengembalikan vitalitas dan kepadatan rambut</div><div><br /></div><div>Kelebihan Shampo dan Conditioner Mama's Choice dibanding produk lainnya : Formula tanpa khawatir, tidak ada SLS, tanpa paraben, tanpa pewarna, tanpa alkohol, tanpa silikon. Shampo ini kaya akan busa bila dibandingkan dengan shampo Non-SLS lainnya.</div><div><br /></div><div><br /></div></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_qy8dd-BFfFX_W1vb7Vmc4pdvKmSdMJl95ShndpJnuOMDfNCCiFdHLytnRPfEb6tlloJN_AYHJ1r_2HzPOdanQ8jLkqXrAqq6tmCT9m9ZK_PGtUsb5ez7Y5_9lc4KB2Aoj82Gn_bfmXAP/s600/Mamas+Choice+38.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_qy8dd-BFfFX_W1vb7Vmc4pdvKmSdMJl95ShndpJnuOMDfNCCiFdHLytnRPfEb6tlloJN_AYHJ1r_2HzPOdanQ8jLkqXrAqq6tmCT9m9ZK_PGtUsb5ez7Y5_9lc4KB2Aoj82Gn_bfmXAP/w640-h640/Mamas+Choice+38.jpg" title="Mama's Choice Hair Treatment" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Shampo Mama's Choice</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Shampo Mama's Choice packagingnya botolnya berwarna putih dengan tutup berwarna pink. Dilengkapi dengan pumpnya. Ukurannya adalah 150 ml. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAHldbGah1nyffGCNu1_9jMW44upwU8-6GYoz-yKRvGrBUiQdNbWTCOoI0h79wxTCzJhj2954jsdMaTD-IbhNkQ0ywvr54iEQeAN3jqOG22exMrlL2RpkSOHVvPTJ5u8EA14X3w5fkGFV/s600/Mamas+Choice+40.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAHldbGah1nyffGCNu1_9jMW44upwU8-6GYoz-yKRvGrBUiQdNbWTCOoI0h79wxTCzJhj2954jsdMaTD-IbhNkQ0ywvr54iEQeAN3jqOG22exMrlL2RpkSOHVvPTJ5u8EA14X3w5fkGFV/w640-h640/Mamas+Choice+40.jpg" title="Mama's Choice Hair Treatment" width="640" /></a><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div>Di bagian belakang botolnya terdapat informasi tentang fungsinya, kandungan dan cara pemakaiannya.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0y7nYiNz7KjDpRWUqAol7cV8v-84BNqQEy4AlOnCnEZ4Hsr8GxfRZ3vMTpmqJNxwx-06J333JhE_a23hhykxEmSuZiRwdwch1AQYf3C0N8G_FTyAbxeZhBgo4mzx8XhVQMXmquZWwEF-z/s2416/P1110879.JPG" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="2416" data-original-width="2416" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0y7nYiNz7KjDpRWUqAol7cV8v-84BNqQEy4AlOnCnEZ4Hsr8GxfRZ3vMTpmqJNxwx-06J333JhE_a23hhykxEmSuZiRwdwch1AQYf3C0N8G_FTyAbxeZhBgo4mzx8XhVQMXmquZWwEF-z/s640/P1110879.JPG" /></a></div></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk warna cairan shamponya adalah berwarna bening, teksturnya sangat kental. Dan wanginya yang saya suka, wangi kiwi yang sangat menyegarkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-U2cLi4Du9y6ZkCo1E_rcWe9x8fmk3UaFkLeZ7KXWBe1bBRbgWOIbckCdqBjpLsM6UskwFWt7kVzw83slsdk04xrYcomd4N0sdVZcly6lW0oDXiStKo5tV-KBFdq6E0pUxgnyizGPQeg/s600/Mamas+Choice+21.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment Series" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-U2cLi4Du9y6ZkCo1E_rcWe9x8fmk3UaFkLeZ7KXWBe1bBRbgWOIbckCdqBjpLsM6UskwFWt7kVzw83slsdk04xrYcomd4N0sdVZcly6lW0oDXiStKo5tV-KBFdq6E0pUxgnyizGPQeg/w400-h400/Mamas+Choice+21.jpg" title="Mama's Choice Hair Treatment Series" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harganya Rp. 99.000</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Conditioner Mama's Choice</h3><div style="text-align: justify;">Packaging coinditioner Mama's Choice botolnya berwarna pink dilengkapi dengan tutup botol berbentuk pump yang berwarna putih. Ukurannya 150ml.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcEE3LnZs0SK7sw7mssW8sf3hI1N8dVT8corn4Vl55gh9NV_ZaUD4uL1F6ADJ4PfTpGEWaEJruGfqw3biHW1GLFAB0EC35V3gwGBDYP64Y5v60qE6n7xhHlSJ9TWggDd2cvKvwcqro2I3y/s600/Mamas+Choice+39.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcEE3LnZs0SK7sw7mssW8sf3hI1N8dVT8corn4Vl55gh9NV_ZaUD4uL1F6ADJ4PfTpGEWaEJruGfqw3biHW1GLFAB0EC35V3gwGBDYP64Y5v60qE6n7xhHlSJ9TWggDd2cvKvwcqro2I3y/w640-h640/Mamas+Choice+39.jpg" title="Mama's Choice Hair Treatment" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Di bagian belakang botolnya terdapat informasi tentang fungsinya, kandungan dan cara pemakaiannya.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZLUwmT8yPnYKYKDRLnD57Xi-37Fjr7JPtibCNOlZ3-Pv1RKVc64fxaZ7u-8wU74TogW3U22WlVHwtTdGPQqRgI9xgaaLPfqrU2Q1jo4hhYVsxheJqY785sHIKHbdyYnWLuFwLy1zWPZUh/s2416/P1110880.JPG" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment" border="0" data-original-height="2416" data-original-width="2416" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZLUwmT8yPnYKYKDRLnD57Xi-37Fjr7JPtibCNOlZ3-Pv1RKVc64fxaZ7u-8wU74TogW3U22WlVHwtTdGPQqRgI9xgaaLPfqrU2Q1jo4hhYVsxheJqY785sHIKHbdyYnWLuFwLy1zWPZUh/w640-h640/P1110880.JPG" title="Mama's Choice Hair Treatment" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau untuk warna cairan conditionernya adalah putih dan teksturnya sangat kental. Dan wanginya juga buah kiwi yang sangat menyegarkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3IMJEdQip1EWhV_2CsErCul0P5gMx_9APy768WOX7JOuWcJrPW1zJKLguBXQvjFBlS4nzDW7zEUvNStwL5dJ3wU5MWuxtEOfakDqFTJntfEqijzXQMeiiClbDW416k33FPXYUixwh8wWp/s600/Mamas+Choice+19.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment Series" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3IMJEdQip1EWhV_2CsErCul0P5gMx_9APy768WOX7JOuWcJrPW1zJKLguBXQvjFBlS4nzDW7zEUvNStwL5dJ3wU5MWuxtEOfakDqFTJntfEqijzXQMeiiClbDW416k33FPXYUixwh8wWp/w400-h400/Mamas+Choice+19.jpg" title="Mama's Choice Hair Treatment Series" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harganya adalah Rp. 99.000</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau moms membeli keduanya paket 2in1 Haircare series (Shampo + Conditoner) moms bisa mendapatkan harga hanya Rp. 189ribu. Lebih murah dan free sisir.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Cara Penggunaan</h4><div style="text-align: justify;">Cara penggunaannya seperti shampo lainnya. Basahi rambut secara merata, kemudian ambil 2 pump shampo, kemudian usapkan perlahan pada akar rambut kemudian pijat secara merata. Lalu bilas dengan air sampai bersih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya biasa keramas 2 hari sekali, tapi tergantung aktivitas juga. Kalau aktivitas saya kebanyakan outdoor, biasanya saya keramas tiap hari. Dan biasanya setelah menggunakan shampo, saya akhiri dengan menggunakan conditioner. Menggunakan conditionernya juga tidak usah terlalu banyak, cukup 1 pump saja. Usapkan perlahan pada batang rambut (saja, jangan ke akar rambut). Karena saya pernah diberi tahu oleh salah seorang hair stylish, bahwa pemakaian conditioner cukup hanya di batang rambut saja, karena jika membilas rambut tidak terlalu bersih akibat pemakaian conditioner, nanti residu conditioner tersebut akan menyebabkan ketombe. Karena kan fungsi dari conditioner itu sendiri hanya untuk meratakan dan melembutkan rambut saja, bukan membersihkan kotoran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Testimoni</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sudah hampir satu minggu saya memakai hair treatment dari Mama's Choice. Dan saya merasa ada perubahan positif dari rambut saya. Setelah keramas rambut rontok saya sudah mulai berkurang. Masih ada yang rontok sih, tapi sudah tidak terlalu parah. Dan yang bikin saya happy, biasanya setelah pemakaian conditioner pada shampo merk lain, biasanya rambut saya rontoknya lumayan banyak, tapi saat saya pakai Mama's Choice conditioner ini rontoknya hanya sedikit saja. Jadi saya merasa tenang deh untuk urusan rambut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk harganya memang sedikit pricey sih menurut saya, tapi kalau dilihat dari fungsinya sih untuk mengurangi kerontokan rambut, why not? Karena hamil dan menyusui adalah waktu yang sangat singkat bukan moms?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bCf2SXZ_GEUoyvJZEVYJmbKsRv9q4NdkLHG0j0iQ-8RSAWz2MwCmDg04zL-rnvlo4_Ut7qThuzSMgWuaJPupwr7Zhbg7t90i5-BE4oph1bs2iT2rODm5JKNDgrSnE-CRGSkWxnuhqTIL/s800/Mamas+Choice+14.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Mama's Choice Hair Treatment" border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bCf2SXZ_GEUoyvJZEVYJmbKsRv9q4NdkLHG0j0iQ-8RSAWz2MwCmDg04zL-rnvlo4_Ut7qThuzSMgWuaJPupwr7Zhbg7t90i5-BE4oph1bs2iT2rODm5JKNDgrSnE-CRGSkWxnuhqTIL/w640-h480/Mamas+Choice+14.jpg" title="Mama's Choice Hair Treatment" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Cara Mendapatkannya Gimana?</h4><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat para moms yang ingin mendapatkannya, gampang banget, moms bisa mendapatkannya di <a href="https://shopee.co.id/Paket-2in1-Haircare-Series-(Shampoo-Conditioner)-i.145504671.6442405855?utm_source=blogger-outreach&utm_medium=seller&utm_campaign=s145504671_SS_ID_OTHR_bloggers-outreach-haircare&utm_content=www.happyyummymommy.web.id/2020/08/atasi-rambut-rontok-saat-menyusui-dengan-hair-treatment-mamas-choice.html" target="_blank">official store Mama's Choice di Shopee</a>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzE-nLV3AElE8yh3RR-dLmCc7ximuJNDna1ESHr8_autEzOFw2QqoUaNLhYy2ElHvvnkWlLqo8jsLImAg6Zm6ZCDm8ic2O8PkmJpAGGZAFQlrdwGS9vbvBSB2qwqKe-PEOK35YyTHk2aWX/s1920/Mamas+Choice+18.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="937" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzE-nLV3AElE8yh3RR-dLmCc7ximuJNDna1ESHr8_autEzOFw2QqoUaNLhYy2ElHvvnkWlLqo8jsLImAg6Zm6ZCDm8ic2O8PkmJpAGGZAFQlrdwGS9vbvBSB2qwqKe-PEOK35YyTHk2aWX/s640/Mamas+Choice+18.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika moms belanja minimal Rp. 150ribu, moms bisa mendapatkan discount Rp. 25ribu dengan masukkan kode voucher <b>MAMACAROL</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZeYWzESuOVt1gnnTqN5D26CEBPA3tCxDuonFTW3tDkzFEhxZWKCN0YZSFEjsL1dfEPxN-irC5YcuXbxYp7hNRSC52Dq6W2Y_8cU275devKmPqfSjBGYccFM8dMElKNEDNZHIM1CBJnijG/s480/Mamas+Choice+43.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZeYWzESuOVt1gnnTqN5D26CEBPA3tCxDuonFTW3tDkzFEhxZWKCN0YZSFEjsL1dfEPxN-irC5YcuXbxYp7hNRSC52Dq6W2Y_8cU275devKmPqfSjBGYccFM8dMElKNEDNZHIM1CBJnijG/s0/Mamas+Choice+43.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau rambut sehat, pastinya kita akan tenang moms. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span face="" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk info selengkapnya, moms bisa
mengunjungi website Mama’s Choice atau social medianya ya moms.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span face="" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Website : <a href="http://www.mamaschoice.id/" rel="nofollow" target="_blank">Mama’s Choice</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span face="" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Instagram : </span><a href="https://www.instagram.com/mamaschoiceid/" rel="nofollow" target="_blank">https://www.instagram.com/mamaschoiceid/</a><span face="" style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya moms.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKkci0M45oZeSp5HOAFTx31U2EkNHi3FC1pzcCZg8vw_Ql1ASYICkBtoBA-4CfZrZfFKcbhvruWMQtBq3kVVwrk0Z8jtdyoWz38WtYwBY6eWEp9AkF37gePBUzn9q_MOpj3smZN1sJwjnm/s600/Mamas+Choice+17.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKkci0M45oZeSp5HOAFTx31U2EkNHi3FC1pzcCZg8vw_Ql1ASYICkBtoBA-4CfZrZfFKcbhvruWMQtBq3kVVwrk0Z8jtdyoWz38WtYwBY6eWEp9AkF37gePBUzn9q_MOpj3smZN1sJwjnm/s0/Mamas+Choice+17.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-49137225779048668552020-08-06T22:34:00.003-07:002020-08-09T08:18:12.607-07:00Tantangan Menyusui Saat New Normal Life<div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS32xMvBEOUYpznxgWQJAejyCvkIGV17f5dlnbb_JrTj5Bqd9x-t0IdbrW0v3mnD-1DCLPGtNZerw2jsJNkpZxLgFLnoknVpWRk4FIUE-au0nc-kx3cVp5naE7DqDjH81sPw2r9dOzrbYk/s587/Anmum+Lacta+01.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="391" data-original-width="587" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS32xMvBEOUYpznxgWQJAejyCvkIGV17f5dlnbb_JrTj5Bqd9x-t0IdbrW0v3mnD-1DCLPGtNZerw2jsJNkpZxLgFLnoknVpWRk4FIUE-au0nc-kx3cVp5naE7DqDjH81sPw2r9dOzrbYk/s0/Anmum+Lacta+01.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><i>Hi Moms! Siapa yang disini sedang hamil dan menyusui? Yuks mari merapat, karena di artikel saya kali ini, saya akan membagikan tips dan pengalaman seputar saya menyusui di masa new normal ini 😁 </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">New normal membuat rutinitas dan kebiasaan setiap orang berubah, dari yang tadinya mengabaikan kesehatan, sekarang mau tidak mau harus memperhatikan protokol kesehatan. Menjaga kesehatan di masa pandemi dan new normal menurut saya lebih sulit ketimbang masa normal. Apalagi untuk ibu menyusui seperti saat ini. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengalaman masa pandemi selama 4 bulan kemarin, kami sekeluarga benar-benar tidak keluar rumah sama sekali. Kalaupun kami keluar rumah, hanya untuk urusan yang penting-penting saja. Tentunya kami tetap menerapkan protokol kesehatan. Tapi di masa pandemi sekarang kami sudah mulai sering keluar rumah, terutama untuk urusan belanja keperluan rumah. Kalau dulu selama 4 bulan, saya lebih sering belanja online, tapi sekarang, saya lebih sering belanja langsung. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Kenapa saya lebih memilih belanja langsung ketimbang online? Pertama karena terkadang ada beberapa bahan makanan yang diharuskan belanja langsung, seperti contohnya daging-dagingan, sayur dan buah. Karena saat ini Rissa sedang masa MPASI, jadi saya harus memastikan setiap hari harus ada daging ataupun segala sesuatu yang berhubungan dengan protein. Lalu kedua, tidak banyak supermarket online yang provide mengantarkan bahan makanan ke rumah saya moms. Tapi kalau misalnya untuk keperluan peralatan mandi, mencuci, dsb, yang rutinitas kami pakai, biasanya saya pesan online. Tapi tidak untuk keperluan dapur dan masakan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Nah, sekarang Rissa sudah berusia 1 tahun 4 bulan, dia sudah mengerti akan kebiasaan orangtuanya. Kalau dulu ia masih belum paham, jadi kalau misalnya saya pamit dengannya, ia gak akan menangis. Tapi sekarang ia sudah paham akan rutinitas saya kalau saya ingin berangkat keluar rumah, misalnya seperti saya ganti baju dan pakai hijab, kemudian menyalakan mobil, langsung deh Rissa menangis karena ingin diajak berjalan-jalan. Jadi dia hanya tahu kalau saya pergi naik mobil, pasti dikiranya jalan-jalan, padahal saya hanya pergi berbelanja ke supermarket dekat rumah 😁 </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoLBBRcxrp1ZyaPC8AbJoWG5gqYigyUKUXafb-ubdfC08ge3NrKIFvVqcKu25EeiSRKqdT4DCgDlTkCr85H9O1ZLy-RgWA2azCHZ1dWnv2hyBnWBZMFsbjWE3P26nWTXlHAODivRS5R9i6/s800/Anmum+Lacta+22.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Susu Anmum Lacta - Caroline Adenan" border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoLBBRcxrp1ZyaPC8AbJoWG5gqYigyUKUXafb-ubdfC08ge3NrKIFvVqcKu25EeiSRKqdT4DCgDlTkCr85H9O1ZLy-RgWA2azCHZ1dWnv2hyBnWBZMFsbjWE3P26nWTXlHAODivRS5R9i6/w640-h360/Anmum+Lacta+22.jpg" title="Susu Anmum Lacta - Caroline Adenan" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terkadang kalau misalnya tangisannya tidak bisa diredam, terpaksa saya harus mengajaknya keluar untuk berbelanja. Itupun ada beberapa rules yang saya dan suami sepakati (jika mengajak anak). Karena bukan apa-apa, di masa new normal ini benar-benar tantangan untuk saya, kadang suka galau mengajak anak keluar rumah, aman atau tidak ya? Sementara di rumah tidak bisa dititipkan karena kami tidak punya ART di rumah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Rissa 1 tahun 4 bulan saya masih menyusui? Alhamdulillah masih moms. Tapi ya itu seperti yang saya bilang diatas tadi bahwa menyusui di masa new normal tidaklah semudah masa normal, karena saya harus benar-benar memperhatikan kesehatan saya, gak hanya saya, tapi juga anak-anak. Karena kalau sakit di masa pandemi atau new normal, sangatlah sulit. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDxu1yPZTbiNTEal5bkxB0YcC2J7RNBLAqnzvg8mKF5HZ2jKOE6yMwrvAK55tAnNp-5f8CBhzxWMarrQD4owhCoATDa9b8229jVA_g-1QAjyLGU9ZH31DFKNnYXZ5UDsvpstbVNiL4muTk/s587/Anmum+Lacta+10a.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="587" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDxu1yPZTbiNTEal5bkxB0YcC2J7RNBLAqnzvg8mKF5HZ2jKOE6yMwrvAK55tAnNp-5f8CBhzxWMarrQD4owhCoATDa9b8229jVA_g-1QAjyLGU9ZH31DFKNnYXZ5UDsvpstbVNiL4muTk/s0/Anmum+Lacta+10a.jpg" /></a></div><h4 style="text-align: justify;">Tantangannya apa saja? </h4><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama, terkadang saya suka merasa khawatir apakah saya sudah memberikan yang ASI yang terbaik. Ya saya paham sekali bahwa saat masa menyusui saya harus bisa menjauhkan pikiran atau stigma negatif yang bisa saja mengganggu. Produksi ASI sangat bergantung apa yang ada dalam pikiran kita. Berarti bisa dikatakan hampir 100% melibatkan otak. Saat otak kita memberikan sinyal bahwa cadangan ASI sudah menipis, nah disitulah payudara kita akan terisi kembali. Tetapi kalau kita stres, bisa menghambat pelepasan hormon oksitosin ke aliran darah, sehingga dapat mengganggu produksi dan kelancaran ASI. Ketenangan pikiran saat menyusui sangat mempengaruhi produksi ASI yang dihasilkan. Apa yang saya makan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas ASI. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Kedua, di masa new normal ini, dimana kita harus menjaga kesehatan kita, terutama saat menyusui tidaklah mudah. Apalagi dengan segala aktivitas saya di rumah. Prinsip saya, sebisa mungkin, saya seorang ibu tidak boleh sakit. Jika ibu sakit, seluruh keluarga akan dirugikan. Anak saya sakit tidak bisa belajar dan bermain kembali, suami saya juga sakit tidak bisa mencari nafkah. Dan juga Rissa yang usianya masih 15 bulan, sangat rentan tertular penyakit jika saya sebagai mamanya sakit. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Ketiga, di masa new normal ini yang dimana anak saya pertama Narendra sudah bersekolah kembali dan itu 100% online, membuat saya sangat-sangat sibuk. Sehingga terkadang suka membuat saya kelelahan dan kurang tidur. Saya benar-benar terbantu sekali di rumah oleh suami. Suami saya mau mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, yang sekiranya ia bisa. Baik sebelum berangkat kerja, maupun setelah pulang kantor sampai rumah. Apa saja yang bisa dikerjakan? Wah banyak moms! 😁 Mulai dari memandikan anak, menjemur pagi hari, mencuci sampai membelikan saya sayur ke tukang sayur moms! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat saya butuh me time, suami bisa menggantikan peran saya sebagai ibu rumah tangga di rumah, alhamdulillah! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii4Sp7kL6QIz88mj7W4p3rrbLZglpdkWxpnQuHkE82cBieZ8fZNNYHmqvPFfGjpvO2qZWw7Uhqp-h6u3gB4Ru623K4M-tWkgNkiz2VuTH0gGQ5FW0S1La0V73qhzEnhFbzdKoxP8-EEl9M/s2048/P_20200325_095601.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii4Sp7kL6QIz88mj7W4p3rrbLZglpdkWxpnQuHkE82cBieZ8fZNNYHmqvPFfGjpvO2qZWw7Uhqp-h6u3gB4Ru623K4M-tWkgNkiz2VuTH0gGQ5FW0S1La0V73qhzEnhFbzdKoxP8-EEl9M/w512-h512/P_20200325_095601.jpg" width="512" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, Narendra juga sudah saya biasakan untuk merapikan segala peralatan sekolahnya sendiri, peralatan makannya sendiri dibawa ke dapur, sehingga setidaknya semua itu mengurangi rasa letih saya setiap hari. Karena bagi saya support system dari keluarga terdekat itu penting banget moms. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUBVjlsG8BolsEJehSAYHq3Mycbht01VoHwi-qI-N_VQdUoV8MTFd2pNV0VMLA7cIJt7mp1VzIf7GJ_KP4vq2FQDYXfY2lGQKUwI8Ijihyphenhyphenzo-FS4ea0HDY-6i_Cvafl-H61LunjWKuPInG/s2048/Edukasi+Anak+Menjaga+Kebersihan+-+Catatan+Oline.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUBVjlsG8BolsEJehSAYHq3Mycbht01VoHwi-qI-N_VQdUoV8MTFd2pNV0VMLA7cIJt7mp1VzIf7GJ_KP4vq2FQDYXfY2lGQKUwI8Ijihyphenhyphenzo-FS4ea0HDY-6i_Cvafl-H61LunjWKuPInG/w512-h512/Edukasi+Anak+Menjaga+Kebersihan+-+Catatan+Oline.jpg" width="512" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat kakaknya dulu, Narendra, saya menyusui hingga 1 tahun 6 bulan. Nah, saya ingin saat menyusui Rissa ini bisa sesuai on my target, yaitu 2 tahun. Insyallah! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk itu supaya produksi ASI tetap lancar, sebisa mungkin (walaupun sulit ya), saya tetap menjaga emosi supaya tidak stres. Makan makanan bergizi, paling tidak setiap hari ada 1 macam sayur dan 1 macam buah. Jam tidur tidak boleh terganggu. Serta melengkapi asupan nutrisi dengan susu Anmum Lacta. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgimrDkoYZZtXyLKeMhF5SeKBd09c2rM73NAkEhfst8EX6-fUrSW4VlZd8RdHvU9e9DTVS1dBitsMorYnd-sFvndUNsWZ3LRaVRVQlleqU0lZdPQWmPUTkE_nT0zS4OzM0wgbsdFy7U7Ssc/s600/Anmum+Lacta+26.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgimrDkoYZZtXyLKeMhF5SeKBd09c2rM73NAkEhfst8EX6-fUrSW4VlZd8RdHvU9e9DTVS1dBitsMorYnd-sFvndUNsWZ3LRaVRVQlleqU0lZdPQWmPUTkE_nT0zS4OzM0wgbsdFy7U7Ssc/w384-h384/Anmum+Lacta+26.jpg" width="384" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Susu <a href="https://www.anmum.com/id/id/products/anmum-lacta">Anmum Lacta</a> adalah susu untuk ibu menyusui yang mengandung Nuelipid, GA dan DHA, Vitamin B, Serat Pangan, Kalsium dan Zat Besi. Tersedia rasa coklat. Dan saya lebih suka mengkonsumsinya dalam keadaan dingin, lebih nikmat! 😊 </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo_hIyUROn1BxBD-3XqJ7ZbhFBEfJGjTEh805gOB0k8OiBHznFjMH61VH0D6oOLCGyCWNdYpCWrViBKEYBEjjleLPJsGEElc5QtqUUSvHWKISPHTFgLmWpYB07fORMXPdnjDEbJbeJxSaA/s600/Anmum+Lacta+27.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Susu Anmum Lacta - Caroline Adenan" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo_hIyUROn1BxBD-3XqJ7ZbhFBEfJGjTEh805gOB0k8OiBHznFjMH61VH0D6oOLCGyCWNdYpCWrViBKEYBEjjleLPJsGEElc5QtqUUSvHWKISPHTFgLmWpYB07fORMXPdnjDEbJbeJxSaA/w400-h400/Anmum+Lacta+27.jpg" title="Susu Anmum Lacta - Caroline Adenan" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya suka mengkonsumsi 2 gelas per hari.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Terkadang kalau saya sedang rajin, saya bisa mencampurkan susu Anmum ini ke dalam dessert yang saya buat. Biasanya saya suka membuat pudding di rumah, karena anak-anak sangat suka pudding di rumah. Selain rasanya enak dan sangat pas untuk dijadikan serat setiap hari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam merayakan Pekan Menyusui Sedunia yang diperingati tanggal 1 Agustus 2020, Anmum Lacta ingin mengajak moms semua untuk tetap memberikan ASI esksklusif kepada bayi kita sesuai anjuran WHO. Karena ASI mengandung zat-zat terbaik yang diperlukan untuk membangun imunitas tubuh bayi supaya bayi kita selalu sehat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Bagaimana Jika Harus Menyusui Di Luar Rumah? </h4><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau dari literatur yang pernah saya baca, ibu hamil dan menyusui sangat rentan terpapar virus Covid-19. Jadi sebisa mungkin jika tidak terpaksa, jika saya harus keluar rumah, saya tidak mengajak Rissa. Kalaupun mengajaknya, saya harus memastikan lokasi yang saya tuju apakah aman bila membawa anak? Jika tidak, dan Rissa bisa dititipkan, sebaiknya saya berangkat sendiri saja. Anak atau bayi yang tertular penyakit karena Covid lebih bahaya dan repot, karena saya sebagai orangtuanya harus ikut diisolasi. Sebelum itu terjadi, sebisa mungkin kita meminimalisir kemungkinan itu terjadi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya menyusui masa pandemi, masa normal dan new normal gak begitu perbedaannya, yang berbeda hanya sekarang kita kudu lebih concern terhadap protokol kesehatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">So, jadi gimana bisa menyusui aman saat keluar rumah ya? Saya bagikan tips ala saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Tips Aman Menyusui Di Luar Rumah </h4><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama, sebelum menyusui, pastikan tangan kita bersih. Kita bisa mencuci tangan terlebih dahulu. Atau bisa memakai hand sanitizer dulu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Kedua, saya biasanya menyusui di tempat yang tidak banyak di keramaian orang. Misalnya harus di nursing room, saya lebih baik menunggu saja bergantian di luar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Ketiga, saya biasanya menyusui di dalam mobil, itu lebih aman ketimbang di dalam mall. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keempat, jika harus menyusui di nursing room atau ruangan terbuka lainnya, pastikan memakai nursing cover terlebih dahulu, gunanya untuk penghalang supaya bayi kita tidak mudah terpapar oleh lingkungan. Dengan demikian resiko penularan Covid-19 juga bisa kita minimalisir. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Kelima, saat kondisi saya sedang tidak enak badan, saya memakai masker. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan begitu ibu akan tenang dan happy. Yang penting tetap mengikuti protokol kesehatan dan kebersihan saat menyusui. Dengan memberikan ASI kepada anak kita diharapkan bisa membentuk imunitas tubuh sehingga bayipun tetap sehat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Intinya semua ketenangan dan keyakinan itu kita ada dalam diri kita. Kalau kita berpikir nutrisi kita cukup untuk kita dan anak kita, menerapkan pola hidup yang sehat dan bersih, insyallah nutrisi untuk anak kita juga tercukupi dan pastikan kita selalu dalam keadaan happy ya moms! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Untuk semua moms diluar sana yang sedang menyusui sama seperti saya, tetaplah mengASIhi dengan keras kepala ya moms. Karena menyusui si kecil penting sekali untuk membangun imunitas tubuh bayi si kecil. Semoga moms semua bisa menyusui hingga 2 tahun! Tetap menyusui di masa new normal ini? Harus dong! 😇💪 </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTX9tF0YTm-rNDW0KAJFAftnLdhyphenhyphenV0zHmuAnOfDt0VgDcP3KAmlcg8Upvxpkqhu1-N4sZkHXTkbUONbUxR3JrJOpvYagKOjQKwsS0MYdJVPajTW787lB0mlHY9d7tbcmuvyTrOApu63pEQ/s600/Anmum+Lacta+10.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="Susu Anmum Lacta - Caroline Adenan" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTX9tF0YTm-rNDW0KAJFAftnLdhyphenhyphenV0zHmuAnOfDt0VgDcP3KAmlcg8Upvxpkqhu1-N4sZkHXTkbUONbUxR3JrJOpvYagKOjQKwsS0MYdJVPajTW787lB0mlHY9d7tbcmuvyTrOApu63pEQ/w640-h640/Anmum+Lacta+10.jpg" title="Susu Anmum Lacta - Caroline Adenan" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tetap semangat ya mama semua! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Happy Mom, Happy Baby! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terakhir saya juga ingin mengucapkan Happy World Breastfeeding Week 2020! 😍 </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div>Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-48354996556316393122020-07-30T21:42:00.002-07:002020-07-30T21:46:04.123-07:00Salah Satu Indikator Anak Sehat adalah Memiliki Saluran Cerna Yang Sehat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzU_sKOjb3e843hZHwPk4u6V6ktGsgSHp2nR_wFV1UdZqpfGs6npUwSJwbx3ibXoNY3U7mnBqxbbzZPPVbFH3RM2CJI1TmH0zIJLcnVoEC1LP2JMx8AAOuh7BoG9ro7sIT5rwetckKAn5C/s1600/1110615%257E2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzU_sKOjb3e843hZHwPk4u6V6ktGsgSHp2nR_wFV1UdZqpfGs6npUwSJwbx3ibXoNY3U7mnBqxbbzZPPVbFH3RM2CJI1TmH0zIJLcnVoEC1LP2JMx8AAOuh7BoG9ro7sIT5rwetckKAn5C/s640/1110615%257E2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Hi Moms! Apa kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat ya moms. Karena dengan kita sehat pastinya kita bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan lancar ya moms.<br />
<br />
Saat moms pertama kali punya anak, pernah dengar kata-kata seperti ini gak sih moms?<br />
<br />
"Kalau punya anak itu, perhatikan tumbuh kembangnya selama 5 tahun pertama, karena bakalan sering sakit. Sakit batuk, pilek, diare, dsb. Jadi sering-sering ke rumah sakit. Nanti kalau diatas 5 tahun, baru deh gak terlalu sesering sebelumnya."<br />
<br />
Kalau saya sih iya. Dulu sih karena waktu anak pertama belum punya pengalaman apa-apa soal imunitas anak, jadi ya anggapan atau komen sepeti diatas saya gak ambil concern. Cukup bahan informasi saya aja. Tapi setelah saya ngalamin sendiri, Narend juga mengalami yang namanya sakit ISPA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan judul artikel saya kali ini, saya ingin membahas tentang hubungan saluran cerna dengan imunitas anak. Anak yang sehat sudah pasti memiliki saluran cerna yang sehat. Anak yang sehat, tumbuh kembangnya optimal, akan membentuk fondasi masa depan yang berkualitas. Kok bisa? Lalu kalau bagaimana caranya supaya saluran cerna anak selalu sehat?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasti moms tau kalau anak-anak itu pasti rentan banget terkena penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut dan diare. Faktanya saya juga sering menemukan contoh nyata di lapangan saat saya control ke rumah sakit untuk vaksin, pasti pasien-pasien (anak-anak) yang berobat kebanyakan sakit ISPA dan juga diare. Apalagi kalau sudah musim pancaroba, dokternya sudah kewalahan menerima pasien. Ini menurut pengakuan dokternya sendiri lho moms 😊<br />
<br />
Gak hanya di ruang control dokter anak, tapi juga saat saya terapi anak saat anak menderita batuk, pilek. Saat anak saya Narendra sakit flu, saya disarankan untuk terapi nebulizer.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYhwjcYqGUbYYzur156W9GTTTMKrr-qO2FeJrgdx4pkWUkjVJCi9sEvETiJ6t8k99b1X3kcPSef-DYD-Sd4xEdQ9ITo0EYGNBcYheWGIW_bKROLm1qADf2chGoRpDF4uI-yfmQZADdqK29/s1600/1595570095393%257E2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYhwjcYqGUbYYzur156W9GTTTMKrr-qO2FeJrgdx4pkWUkjVJCi9sEvETiJ6t8k99b1X3kcPSef-DYD-Sd4xEdQ9ITo0EYGNBcYheWGIW_bKROLm1qADf2chGoRpDF4uI-yfmQZADdqK29/s640/1595570095393%257E2.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dok : Pribadi</td></tr>
</tbody></table>
Saya pernah bertanya kepada suster-suster jaga di ruang terapi, kenapa begitu banyak anak-anak yang usianya hampir sama dengan anak saya ya? Jawaban susternya, memang anak usia balita rentan sekali terkena sakit ISPA, jadi jangan heran ya bu kalau nanti anak ibu akan sering diterapi (dinebu) seperti ini. 1x terapi sekitar Rp. 750ribu. Karena lumayan pricey, saya jadi disarankan untuk membeli alat nebulizernya aja, masker beserta cairan NAClnya sendiri di apotik, supaya saya bisa terapi sendiri di rumah. Karena untuk terapi disarankan setiap hari katanya. Duh bisa babak belur deh buget rumah tangga kalau gitu caranya 😏<br />
<br />
Dan fakta ini diperkuat dengan data RISKEDAS 2018 yang saya lihat melalui webinar yang saya ikuti beberapa waktu lalu bersama Nutrilon, bahwa ISPA dan diare banyak diderita oleh anak usia di bawah 5 tahun dan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Itulah sebabnya penting banget kita menjaga saluran cernanya agar selalu sehat. Supaya imunitasnya kuat. Dengan imunitasnya kuat, tubuhpun bisa melawan infeksi virus atau kuman di sekitarnya. Itulah sebabnya masa golden age (0-5 tahun) memang penting sekali untuk menjadi perhatian kita sebagai orangtua, mulai dari segi kognitifnya, apakah tumbuh sesuai dengan usianya, stimulasi motorik kasar dan halusnya, serta asupan gizinya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnyfbeZGvSLtpMjd-EkNGJFb5rNj6fbjOjX7P44CeRObpRrpmBe3QaKlODyAjmk1Ia8dO0sHjqVFHHA-2Q2oe5RaOeQSilmJYHyk_OUxi3J9jwHylwehujaMwFRQr_3lUAGoP-g0r0e2yY/s1600/1110610.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnyfbeZGvSLtpMjd-EkNGJFb5rNj6fbjOjX7P44CeRObpRrpmBe3QaKlODyAjmk1Ia8dO0sHjqVFHHA-2Q2oe5RaOeQSilmJYHyk_OUxi3J9jwHylwehujaMwFRQr_3lUAGoP-g0r0e2yY/s640/1110610.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu nara sumber yang hadir webinar kali itu adalah <b>dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K)</b>, menjelaskan bahwa sistem imunitas itu dibentuk sejak awal kehidupan dan akan berkembang menjadi lebih kuat dan kompleks seiring pertambahan usia anak.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizKx8QyEm6Fafbffi1yE4kZ8j3Tkl02vdoBEvvK949xP-tUJQyGkj_wNYc9m310K3LE8EXID3_Jm7l6c0i7oufhiuwQgZxGerWtCsua3VJKsWg6bkHxQ8jB_gMQZZr8zrFD1HeVe-SfWKK/s1600/Imunitas+Tubuh+-+dr.+Ariani+.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizKx8QyEm6Fafbffi1yE4kZ8j3Tkl02vdoBEvvK949xP-tUJQyGkj_wNYc9m310K3LE8EXID3_Jm7l6c0i7oufhiuwQgZxGerWtCsua3VJKsWg6bkHxQ8jB_gMQZZr8zrFD1HeVe-SfWKK/s640/Imunitas+Tubuh+-+dr.+Ariani+.jpg" width="640" /></a></div>
<span id="goog_1038618863"></span><span id="goog_1038618864"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari data Riskedas tahun 2018, bahwa proporsi balita yang menderita gizi kurang dan gizi buruk, lebih banyak anak balita yang menderita gizi kurang, dengan memiliki gizi kurang akan menyebabkan anak mengalami stunting. Caranya bagaimana kita mengetahui anak kita kekurangan gizi? Simple moms, kita bisa ukur dengan tabel perkembangan anak sesuai dengan usianya. Kita pantau terus setiap bulannya, apakah sesuai standardnya atau tidak.<br />
<br />
Imunitas itu erat hubungannya dengan penyakit, nutrisi dan energi. Jika nutrisi anak tidak terpenuhi, anak akan sakit, jika sakit, imunitasnya turun, sehingga tidak ada energi. Dan energi tersebutlah yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.<br />
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Mengapa Anak-anak Rentan Sekali Terkena ISPA dan Diare?</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian besar anak menderita diare disebabkan virus. Sedangkan ISPA karena bakteri. Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan fisik, organ-organ di kecil sedang mengalami perkembangan, termasuk daya tahan tubuhnya. Struktur sel-sel usus anak masih renggang, jadi kalau ada kuman mudah masuk melalui celah sel-sel tersebut. Selain itu juga, mikrobioma pada saluran cerna tidak bisa berkembang dengan baik. Padahal bakteri pada mikrobioma memiliki peran terhadap imunitas, nutrisi, dan perlindungan terhadap bakteri patogen.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE4bsc_zSN_d_KAz1kzyeJKmYr8p8BY4LwBiNVkiHXLa-LFpLhYC317zxIfEDWAM6XITj4Rci-lUL2dFaW27K_rZW8C4NPVEiEngWN2_pz4hguRFhMRkRCIAN_QYH7r7ZvhfpmK_sGEyXx/s1600/1595564828329.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1135" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE4bsc_zSN_d_KAz1kzyeJKmYr8p8BY4LwBiNVkiHXLa-LFpLhYC317zxIfEDWAM6XITj4Rci-lUL2dFaW27K_rZW8C4NPVEiEngWN2_pz4hguRFhMRkRCIAN_QYH7r7ZvhfpmK_sGEyXx/s400/1595564828329.png" width="380" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Sekarang jelas ya mom, fakta di lapangan seringkali kita menemukan anak-anak seringkali terkena penyakit diare, konstipasti dan juga penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan (ISPA).<br />
<br />
<h4>
Apa Itu Mikrobioma?</h4>
<br />
Yuk sekarang kita mengenal bakteri baik dan bakteri jahat.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsp5aVO3115AEt6FAKhaF-FDKytGNeYXV0VKup7daQB1InGOkEzJmrYkE5KVWzyQr3P7X1IQT3STOzdSTLZ1vYVVqtGM6LTrRLgWP7B3GlkizOAuXezZn3AyloRuHzq4UDn0viZ6OLzJGz/s1600/images+%25281%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="640" height="464" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsp5aVO3115AEt6FAKhaF-FDKytGNeYXV0VKup7daQB1InGOkEzJmrYkE5KVWzyQr3P7X1IQT3STOzdSTLZ1vYVVqtGM6LTrRLgWP7B3GlkizOAuXezZn3AyloRuHzq4UDn0viZ6OLzJGz/s640/images+%25281%2529.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Seperti yang dikatakan oleh <b>Head of Departement of Pediatrics, Vrije Universiteit Brussel, Prof. Yvan Vandenplas, MD, PhD.</b> bahwa bakteri baik (<i>bifidobacteria</i>) ini terutama mikrobioma gastrointestinal (keseimbangan mikrobioma dalam usus) yang sehat sangat berperan penting untuk mengembangkan sistem imunitas anak sejak dini. Tidak hanya itu, tapi juga mendukung sistem imun dengan memproduksi antibodi, mengontrol peradangan, mengencangkan sambungan usus dan mendorong toleransi terhadap makanan. Oleh karena itu keseimbangan komposisi bakteri baik harus diperlihara supaya dapat terus memberikan manfaat dengan pemberian probiotik.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidXu629VaJebEGsMd-QIVLCRFslHGlrPtdS3dhrPVoZrXSkcFbSbPbhSTY_hMMzrErs9Glz66akZjxU9wUc1ZDtcWshew9lL8JjYH5WM0-fUaHgZEp1NxXRizKvCjNgwktU6uV0GHl90Kb/s1600/Imunitas+Tubuh+-+Prof.+Yvan+Vandenplas%252C+MD%252C+PhD..jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidXu629VaJebEGsMd-QIVLCRFslHGlrPtdS3dhrPVoZrXSkcFbSbPbhSTY_hMMzrErs9Glz66akZjxU9wUc1ZDtcWshew9lL8JjYH5WM0-fUaHgZEp1NxXRizKvCjNgwktU6uV0GHl90Kb/s640/Imunitas+Tubuh+-+Prof.+Yvan+Vandenplas%252C+MD%252C+PhD..jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<h4>
Faktor Apa Yang Mempengaruhi Keseimbangan Mikrobioma Dalam Usus?</h4>
Salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi itu meliputi apa saja? Ada makro dan mikro. Makro meliputi asam amino, carnosine, lemak, dan karbohidrat. Sedangkan mikro meliputi vitamin dan mineral. Dan semuanya itu berperan dalam pembentukan dan pematangan sistem imun manusia. Apa saja yang dimaksud vitamin itu? Yaitu vitamin A, C, D, E, B6, B12, dan Folate. Sedangkan mineral meliputi zinc, zat besi, tembaga, dan selenium. Makro dan mikronutrien membantu membentuk dan memelihata sistem imun.<br />
<br />
Usus yang sehat itu mengandung komposisi yang seimbang dari mikroba usus yang bermanfaat bagi tubuh.<br />
<br />
Apa saja peran mikrobioma?<br />
Membantu tubuh untuk mencerna makanan. Menghasilkan beberapa vitamin seperti B12, folat dan K. Sebagai regulasi metabolisme energi. Untuk melawan mikroorganisme patogen. Memberi sinyal untuk tumbuh kembang dan fungsi sistem imun.<br />
<br />
Nah, jika komposisi peran diatas tidak seimbang, bisa menimbulkan berbagai penyakit pada anak seperti, asma dan alergi, infeksi, obesitas dan kelainan metabolik, kelainan pencernaan, atau bahkan perilaku menyimpang dan autisme.<br />
<br />
<h4>
Mikrobioma Probiotik dan Prebiotik</h4>
Sekarang kita bahas mengenai probiotik dan prebiotik ya moms. Pasti moms sering mendengar kedua istilah tersebut bukan?<br />
<br />
Probiotik adalah mikroorganisme hidup atau bakteri baik yang secara natural ada di dalam usus. Yang fungsinya untuk kesehatan secara keseluruhan, kesehatan saluan cerna, dan meningkatkan sistem imun tubuh.<br />
<br />
Sedangkan prebiotik adalah senyawa natural dalam makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus. Fungsinya adalah sebagai suplemen untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.<br />
<br />
Kesehatan seluran cerna adalah keseimbangan mikrobiota saluran cerna yang bisa menimbulkan sistem imun yang baik.<br />
<br />
<h4>
ASI Adalah Nutrisi Yang Terbaik</h4>
Selain pemberian nutrisi melalui makanan, bisa juga melalui pemberian ASI karena ASI memiliki komposisi nutrisi yang paling lengkap dari makanan atau susu formula apapun. Dalam ASI terdapat laktosa, lemak, Oligosakarida, dan protein.<br />
<br />
Bagaimana kita bisa memenuhi keseimbangan mikrobioma probiotik dan prebiotik pada anak?<br />
Pertama, kita bisa memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi anak sudah tercukupi semua nutrisinya, baik mikro maupun mikro nutrien. Kedua, kita bisa melengkapinya dengan susu pertumbuhan anak. Biasanya susu pertumbuhan anak sudah disuplementasikan dengan oligosakarida non-human. Contohnya yang mengandung GOS (Galakto-oligosakarida) dan FOS (Frukto-Oligosakardia). GOS dan FOS adalah oligosakarida prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan mikrobiota saluran cerna, dan juga berfungsi untuk menurunkan resiko infeksi pada anak.<br />
<br />
Setelah saya mengikuti webinar ini, ternyata peran mikrobiota pada saluran cerna anak ini sangat penting ya untuk tumbuh kembang anak. Jika keseimbangan mikrobiotanya terganggu, bisa menyebabkan penyakit tidak menular (alergi, obesitas, diabetes, hipertensi). Jika sejak kecil sudah diperkenalkan hidup sehat, saluran cernanya juga sehat, saat anak tumbuh dewasapun juga akan terbiasa hidup sehat.<br />
<br />
Hal tersimple salah satunya adalah dengan membiasakan anak konsumsi sayur dan buah setiap hari. Kalau saya memperkenalkan anak sejak anak masuk usia MPASI, saat ia sudah mulai makanan, disitulah peran saya sebagai orangtua harus memastikan saluran cernanya baik. Buang air besar dan kecilnya lancar, teksturnya juga baik, itulah indikator yang bisa perhatikan guna tumbuh kembangnya baik.<br />
<br />
Jika moms membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai nutrisi untuk imunitas atau seputar tumbuh kembang anak, moms bisa mengunjungi website https://www.nutriclub.co.id atau akun instagram @nutriclub_id<br />
<br />
Semoga bermanfaat ya moms.</div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-26650365647187135262020-07-14T10:08:00.000-07:002020-07-23T02:37:33.025-07:00Tahun Ajaran Baru Dimulai Juli 2020, Tetap Sekolah Atau Tidak?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisyGgP9cwnxFcMM5GiOMfQxSILOpeVbt_dec_rdEyTkit0l68IGwd08S45OrgX3aBpNrB7thEyUP4wTtXX3lGhn7kgjvBkZeodSQr0j9xoPPfdeRoZdlZxvntXpSYZ405BCV3-O581qrgo/s1600/School_at_First_Day-removebg-preview.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="379" data-original-width="657" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisyGgP9cwnxFcMM5GiOMfQxSILOpeVbt_dec_rdEyTkit0l68IGwd08S45OrgX3aBpNrB7thEyUP4wTtXX3lGhn7kgjvBkZeodSQr0j9xoPPfdeRoZdlZxvntXpSYZ405BCV3-O581qrgo/s400/School_at_First_Day-removebg-preview.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Hi Moms! Buat moms yang memiliki anak usia sekolah, pasti udah tau dong, kalau sejak pandemi <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2020/04/5-cara-saya-menjelaskan-kepada-anak-tentang-apa-itu-Covid-19.html" target="_blank">Corona</a> ini, pemerintah menetapkan peraturan baru untuk jadwal masuk sekolah, yaitu jadwal masuk sekolah tetap dilaksanakan per bulan Juli 2020 ini. Dan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan secara bertahap untuk setiap jenjang pendidikan. Yaitu SMA dan SMP sederajat menjadi jenjang pendidikan pertama yang memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Kemudian disusul dengan jenjang SD dan PAUD. Namun yang berada di zona kuning, oranye dan merah dilarang belajar tatap muka langsung di sekolah, alias tetap harus belajar di rumah.<br />
<a name='more'></a><br />
Untuk info detailnya moms bisa lihat video Kemendikbud dibawah ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/-P9twRgPtSY/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/-P9twRgPtSY?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena kebetulan area rumah saya termasuk zona merah dan oranye, jadi untuk tahun ajaran baru 2020/2021, masih harus belajar dari rumah (belajar online). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Baca : <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2020/04/kelola-stress-dengan-mindfullness.html" target="_blank">Yuk Kelola Stress Saat Work From Home dengan Mindfullness</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Narend Masuk SD</h3>
<div style="text-align: justify;">
Tahun ini Narend lulus TK dan ia bersiap untuk masuk ke jenjang SD. Sungguh masalah baru ya, masuk tahun ajaran baru berpapasan banget dengan adanya Covid seperti ini, jadi terkendala ya. Masalahnya bukan hanya sekedar gak bisa tatap muka (belajar di rumah) aja, tapi so far dari yang saya baca permasalahan di kalangan moms lainnya, menyoal PPDB, bukan hanya berdasarkan zonasi saja, tapi juga berdasarkan usia. Jadi yang diprioritaskan adalah yang usianya paling tua.<br />
<br />
Narend per tahun 2020 ini memasuki usia 6,5 tahun, dan ini adalah waktu yang pas untuk masuk usia SD.<br />
<br />
Ada beberapa orangtua yang memilih menunda memasukkan anaknya ke sekolah di masa pandemi ini.<br />
Ada juga orangtua yang memilih menyekolahkan anaknya ke homeschooling dan belajar di rumah bersama orangtuanya. (Yah itu saya) tapi gak jadi 😁 nanti saya ceritakan di bawah ya.<br />
Ada juga orangtua yang tetap melanjutkan ke sekolah pilihan, seperti swasta contohnya (Ya, itu saya juga). Lho pilihannya 2, gimana maksudnya?<br />
<br />
Sabar, nanti saya cerita di bawah 😊<br />
<br />
<h3>
Berencana Belajar di Homeschooling</h3>
<br />
Saya sempat berpikir, saat pandemi seperti sekarang, belajar juga cuma online di rumah, kalau saya masukkan di sekolah swasta, jadi rugi dong? Kenapa rugi? Karen pertama saya harus bayar gedung, tapi gak Narend nikmati juga saat ini. Kedua, uang SPP (bulanan) juga tetap jalan tiap bulan. Saya minta keringanan atau diskon juga maksimal cuma 10%? Akhirnya saya berpikir, kayaknya saya berencana Narend di Homeschooling aja deh! Pikir saya dalam hati. Langsung saya berdiskusi panjang dengan suami saat itu. Akhirnya kami ada kata sepakat untuk masukkan Narend ke Homeschooling.<br />
<br />
Awalnya kami sempet galau tuh, mau homeschooling apa gak. Saya sempat bikin status juga di Facebook waktu itu. Nah, tanggapan teman-teman facebook saat itu beragam tuh. Ada yang menyarankan coba aja homeschooling dulu. Atau ada juga yang bilang tetap sekolah formal.<br />
<br />
Alasan saya mau masukkan ke homeschooling yang pasti karena biayanya gak mahal, seperti webinar yang saya ikut waktu lalu bersama mba Lala dan Mas Aar, mereka bilang bahwa homeschooling itu belajar di rumah bersama orangtuanya, bukan di sekolah. Jadi yang buat kurikulum ya orangtuanya, yang ngajar orangtuanya juga. Dsb.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/5LXNjHsSd3I/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/5LXNjHsSd3I?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<br />
Oke, searching punya searching, ternyata Homeschooling itu gak semuanya itu free, atau murah. Ada juga yang memang sekolah swasta berlabelkan homeschooling seperti contohnya HS Kak Seto. Sudah saya survey, biayanya sama seperti biaya masuk sekolah swasta.<br />
<br />
Duh biyuung, ini kok mau hemat dengan sekolah di homeschooling kenapa malah jadi makin mahal ya? 😰 Pikir saya dalam hati.<br />
<br />
<h4>
Homeschooling Tidak Bisa Lanjut Ke Swasta</h4>
Kami berparalel, sambil mencari info soal pilihan homechooling, akhirnya kami menemui pihak sekolah (swasta) Narend, dan bertanya, seandainya 1 tahun pertama kami menyekolahkan anak di homeschooling, apakah bisa melanjutkan ke sekolah swasta ini? Kami pikir jawabannya, bisa, karena berbasis info yang saya baca-baca, homeschooling itu legal, sama saja seperti anak sekolah formal aja. Tapi nyatanya, sekolah swasta yang mwnjadi tujuan sekolah Narend, tidak menerima anak lulusan homeschooling. Walaupun sudah ikut ujian kesetaraan, dsb, tetap saja anak yang homeschooling dianggap tidak sekolah.<br />
<br />
Sedih deh denger jawaban dari pihak sekolah seperti itu. Untungnya kami belum memutuskan untuk homeschooling. Seandainya iya, habis waktu dan biaya kami deh 😰<br />
<br />
Akhirnya kami putar otak, gimana caranya supaya Narend tetap sekolah tapi kami gak rugi-rugi amat? Jawabannya satu, ahaa, sekolah negri aja deh!<br />
<br />
Akhirnya saya dan suami sepakat untuk menyekolahkan Narend ke sekolah negeri. Saya sih sebenarnya benar-benar gak sreg memasukkan anak ke sekolah negeri, khususnya untuk TK dan SD. Karena kedua jenjang itu adalah basic (fundamental) pembentukan jati diri anak. Yang sering saya temukan di lapangan, pergaulan sekolah negri tidak sama seperti di swasta. Saya tidak bilang sekolah negri itu tidak bagus, hanya saja lebih ketat pengawasan di swasta. Karena saya lihat sendiri bagaimana pengawasan dan pergaulan sekolah di swasta bagaimana. Karena Rissa sekolah di swasta yang cukup bagus.<br />
<br />
Saya berpikir, gapapalah sekolah di negri hanya setahun saja, toh metode KBM nya juga hanya online. Jadi gak ngaruh juga kalau di swasta. Dia gak tatap muka juga sama teman-teman sebayanya.<br />
<br />
Tadinya saya sempat berpikir, yasudah, kalau memang gak sekolah di swasta, darupada rugi, mending Narend gak usah sekolah dulu deh, baru masuk tahun depan. Pikir saya dalam hati.<br />
<br />
Lalu saya berpikir lagi, ya kalau pandemi ini sudah selesai tahun depan. Kalau misalnya belum selesai juga, gimana? Karena kan pandemi ini tidak ada satu ahlipun yang bisa memprediksi kapan bisa selesai. Kalaupun grafik pertambahan korban sudah melandai, belum tentu kasus ini selesai begitu saja dalam hitungan bulan. Pasti ada ada gelombang kedua atau lanjutan kasusnya. Bisa saja timbul masalah baru lainnya.<br />
<br />
Saya berpikir demikian.<br />
<br />
Jadi, yah satu-satunya cara Narend gak rugi umur ya tetap saya sekolahkan dia ke SDN. SDN yang kami pilihkan juga bukan SDN yang ecek-ecek, tapi juga yang bagus dan sekolah favorit.<br />
<br />
Insyallah kalau pandemi sudah selesai tahun depan, baru kami pindahkan Narend ke sekolah swasta yang lokasinya tidak jauh dari rumah kami.<br />
<br />
<h4>
Bagaimana Dengan Rissa?</h4>
Hmm oke, sekarang sekolah Rissa. Rissa itu sudah saya sekolahkan sejak ia usia 9 bulan kemarin. Gak jauh dari rumah sih, sekitar 3 km saja. Tapi baru 2 bulan sekolah, eh ada pandemi Corona, terpaksa pertemuan tatap muka jadi dinonaktifkan jadi pertemuan virtual aja melalui Google Hangout and Meet saja.<br />
<br />
Tapi itu dulu cerita waktu semester 1. Lalu semester 2 bagaimana?<br />
<br />
Oke kemudian saya galau lagi. Rissa tetap sekolah atau gak ya? Gurunya beberapa hari sebelum masuk sekolah menelpon saya, bagaimana kabar kelanjutan soal sekolah Rissa? Jujur saya bingung, karena keputusan dari sekolah, tidak ada tatap muka, hanya virtual saja melalui Google Hangout (seperti di semester 1). Kemudian juga ada kegiatan KBM Drive Thru, jadi dikumpulkan beberapa orangtua dalam 1 lokasi, kemudian orangtuanya beserta anaknya di mobil saja, lalu pengajarnya di luar. Duh kalau metode KBM drive thru seperti ini kok saya gak sreg ya? Seperti main-main? Kalau cuma begitu saja mah, saya bisa, Pikir saya dalam hati.<br />
<br />
Gak hanya itu, nantinya akan diberikan berupa prakarya yang nantinya untuk melatih motorik anak-anak (kasar dan halus). Kemudian per 1 minggu saya harus ke sekolah untuk setor pekerjaan rumahnya.<br />
<br />
Kemudian juga ada home visit, yaitu guru datang ke rumah (seperti kayak private ya). Jadi nanti gurunya datang ke rumah, jadwalnya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.<br />
<br />
Ribet gak sih kalau kayak gitu? Uang sekolah tetap jalan, tapi kita hanya menikmati melalui virtual aja. Tujuan saya menyekolahkan Rissa kan untuk melatih motoriknya, kalau KBM nya melalui virtual ya, apa bedanya kalau saya yang mengajarkan? Uangnya bisa saya saving untuk tahun depan, saat sekolah sudah resmi dibuka.<br />
<br />
Akhirnya saya dan suami sepakat, kalau saya gak setuju dengan metode KBM yang ditawarkan sekolah, terpaksa sekolah Rissa kita vakumkan saja. Gak tau Rissa terhitung masih sekolah disana atau gak.<br />
<br />
Tapi saya masih terima email-email dari sekolah sih 😉<br />
<br />
Itulah sekelumit problem emak-emak yang bingung persoalan sekolah anak di masa pandemi seperti sekarang. Maju salah, mundur salah. Mau divakumkan sekolahnya, taoi takut rugi umur? Lagipula, mau diliburkan, kegiatan anak-anak apa? Apa mau ikut homeschooling? Nerarti saya harus menyiapkan kurikulum lagi. Apakah ada waktunya saya bisa mengajarkan anak? Dsb. Dab.<br />
<br />
Jadi kalau memang disuruh tunda lagi masuk tahun depan, sepertinya gak deh. Keputusan yang saya dan suami ambil sekarang ini, semiga menjadi keputusan yang terbaik untuk kami semua.<br />
<br />
Semoga pandemi ini cepat berlalu dan anak-anak bisa kembalj bersekolah dengan normal ya moms.<br />
<br />
Semoga bermanfaat.<br />
<br />
<br /></div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-82899811938203825012020-06-04T02:39:00.001-07:002020-06-04T02:39:09.726-07:00Pilih Sekolah Formal atau Homeschooling Ya?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifHtXFflnwa2tIcmlCZT6dKEvOXnNSM11fMOhRArJHOZjs-5XzkoYNzDsH9AlqvuyJ5k601xjW2LuLxfZ3ta6RxmU_7q-G_HgbnpN3k06lQ7hijiGMXbA3xwwiu8-SvWu5V1tXNN2dwDg/s1600/Sekolah+Formal+VS+Homeschooling.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifHtXFflnwa2tIcmlCZT6dKEvOXnNSM11fMOhRArJHOZjs-5XzkoYNzDsH9AlqvuyJ5k601xjW2LuLxfZ3ta6RxmU_7q-G_HgbnpN3k06lQ7hijiGMXbA3xwwiu8-SvWu5V1tXNN2dwDg/s640/Sekolah+Formal+VS+Homeschooling.png" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ceritanya lagi galau karena Corona nih, seharusnya kalau normal sekolah akan mulai tahuj ajaran baru per bulan Juli 2020, namun saya mendengae bapak Gubernur Jawa Barat memutuskan bahwa sekolag akan dimulai Januari 2021. Trus mulai dari Juli sampai dengan Januari 2021 ngapain dong?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, untuk itu, saya coba untuk kupas kelebihan kekurangan dari keduanya apa aja sih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2 tahun lalu waktu saya menghadiri event talkshow yang membahas tentang pilihan <a href="http://www.catatanoline.web.id/2017/10/mencari-sekolah-untuk-masa-depan-anak-bersama-sun-life-edufair-2017.html" target="_blank">sekolah </a>untuk anak. Disana saya melihat ada beberapa pilihan sekolah untuk Narend. Salah satunya saya sempat mampir ke salah satu booth-nya Kak Seto yaitu tentang Homeschooling. Sempat terpikir sih Narend akan dimasukkan ke Homeschooling. Kenapa? Ya menurut survey yang saya baca katanya Homeschooling itu lebih kepada pembentukan karakter anak sih. Karena dicustomized sesuai kondisi anak. Jadi kayak semacam les dan pembelajaran di rumah gitu deh. Tapi sebenarnya kekurangan dan kelebihan HomeSchooling itu apa sih? Atau memang lebih baik sekolah formal aja?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sebelum saya memilih ada baiknya saya melisting kekurangan dan kelebihan dari sekolah Homeschooling ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kelebihan Homeschooling</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa kelebihan dari Homeschooling nih dari beberapa survey yang saya baca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Memaksimalkan potensi atau bakat anak sejak dini. Tanpa mengikuti peraturan dari sekolah. </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak. </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Biaya pendidikan bisa disesuaikan dengan keadaan orangtua. </div>
<div style="text-align: justify;">
4. Anak lebih bisa cepat mandiri dan kreatif secara individu yang tidak didapatkan di sekolah formal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kekurangan Homeschooling</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Homeschooling ternyata juga ada kekurangannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagi orangtua yang sudah komit memasukkan anaknya ke Homeschooling, harus komitmen dan ada keterlibatan tinggi dari orangtua.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sosialisasi yang sesuai anak kita jadi relatif rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Perlindungan orangtua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm, ternyata ada kekurangan dan kelebihannya ya. Bagaimana dengan sekolah formal ya? Sebenarnya apa pengertian dari sekolah formal itu? </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Sekolah Formal</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jadi jelas jenjangnya. Level pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan atas. Nah, sekarang saya mau bahas dari kelebihan dan kekurangan dari sekolah formal ya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kelebihan Sekolah Formal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Siswa belajar tepat waktu</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Siswa lebih kritis, kompetitif and tinggi rasa sosialnya</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bisa lebih berkreativitas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kekurangan Sekolah Formal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun begitu, sekolah formal juga tetap ada kekurangannya, seperti :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jadwal belajar yang sangat ketat. Bahkan melebihi aktivitasnya. Sehingga tidak bisa fleksible.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menjadi tempat tawuran, tinggi senioritas.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Terkadang melupakan kualitas dari pelajar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat perbedaan kelebihan dan kekurangan kedua tipe pendidikan dan pembelajaran diatas, pendidikan apa yang tepat untuk anak kita sebenarnya? Lalu apa yang saya lakukan dan persiapkan dari sekarang?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Biaya Pendidikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang pasti yang namanya biaya pendidikan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Setiap tahun biaya pendidikan selalu naik dan tidak pernah turun. Sebagai orangtua saya insyallah sudah menganggarkan budget pendidikan untuk Narend. Jadi terlepas nantinya Narend ingin sekolah di Homeschooling, saya pribadi sih tidak apa-apa. Soal biaya saya anggarkan untuk homeschooling 2x lipat dari sekolah formal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Survey Bakat Anak</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Katanya bakat itu akan kelihatan saat anak memasuki usia 12 tahun. Either benar atau tidak sih saya kurang tahu :) Yang pasti dari sejak dini, saya terus menstimulasi Narend untuk memperlihatkan bakatnya. Sukur-sukur nanti kelas 1 SD sudah kelihatan bakatnya. Jadi lebih mudah saya menentukan apakah dimasukkan ke sekolah formal atau homeschooling?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin segitu dulu untuk bahasan homeschooling dan sekolah formal. Yang pasti saya pribadi tidak melarang apapun atas kemauan Narend. Jika ia nantinya ingin homeschooling saja, ya gak apa-apa. Atau kebalikannya. Asalkan saya tetap mengimbangi dengan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Karena saya dan suami orangnya fleksible aja sih, gak mau memaksakan kehendak. Yang penting anaknya mau belajar, dan tekun, menyukai apa yang ia pilih, itu saja sudah cukup bagi kami 😊</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau menurut kamu moms, memilih sekolah yang bagaimana untuk anak-anak? 😉</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-34365905945787722512020-05-31T02:54:00.000-07:002020-08-31T02:46:40.171-07:00Masih Amankah Imunisasi Di Tengah Pandemi?<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMA7w8oHynF2vS31Kc131eZdnY70jnQfMwXhkcB9jVbgdLKYtgLT-r5HWSHzepBJrJ1ArSVhZuVWraPhqUu3OjcW_jt2P57H9XNA-pNu7HIOGMG_EXnNQF5q5f9odCmCuTTYMl48S4QjNG/s1600/nurse-2915543__480.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="585" height="524" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMA7w8oHynF2vS31Kc131eZdnY70jnQfMwXhkcB9jVbgdLKYtgLT-r5HWSHzepBJrJ1ArSVhZuVWraPhqUu3OjcW_jt2P57H9XNA-pNu7HIOGMG_EXnNQF5q5f9odCmCuTTYMl48S4QjNG/s640/nurse-2915543__480.webp" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rsanya di tengah pandemi begini, semua aktivitas yang mengharuskan kita keluar rumah, apalagi yang berhubungan dengan anak-anak dan rumah sakit, sering bikin kita was-was ya moms. Bagaimana kalau kita harus imunisasi anak? Sebaiknya ditunda, atau tetap dilanjutkan ya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, kali ini saya mencoba mengikuti kulwap yang diadakan oleh Orami Community, bertemakan, Masih Amankah Imunisasi di Tengah Pandemi Covid-19? Dan nara sumbernya adalah dr. Caessar Pronocitro, Sp. A., M. Sc.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebetulan juga kulwap yang saya ikuti kali ini adalah FREE, jadi ya sekalian aja deh saya share disini, siapa tau ada yang membutuhkan informasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div><span><a name='more'></a></span>
<h3 style="text-align: justify;">Sekilas tentang dr. Caessar Pronocitro</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dr. Caessar Pronocitro, Sp. A., M. Sc. adalah dokter spesialis anak. Beliau merupakan lulusan dokter umum dari Universitas Gadjah Mada serta lulusan double degree spesialis anak dan magister ilmu kedokteran klinis dari Universitas Gadjah Mada. Saat ini dr. Caessar berpraktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dengan jadwal praktik Senin-Sabtu pukul 09.00 - 16.00. dr. Caessar juga merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia, narasumber dan editor medis KlikDokter.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa materi yang dibahas pada kulwap tersebut adalah :</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa itu imunisasi dan perannya dalam sistem kekebalan tubuh?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa manfaat imunisasi bagi kesehatan?</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimana sebaiknya pelaksanaan imunisasi di masa pandemi?</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oke dimulai dari materi pertama ya moms.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
1. Apa itu imunisasi dan perannya dalam sistem kekebalan tubuh?</h4>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imunisasi adalah suatu usaha pencegahan primer penyakit, dengan memasukkan “antigen” atau benda asing, berupa virus atau bakteri yang telah dilemahkan, atau komponen dari virus atau bakteri tersebut ke tubuh, dengan tujuan memicu pembentukan kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Imunisasi telah terbukti sebagai bentuk pencegahan penyakit yang paling efektif dan efisien, sehingga diterapkan oleh semua bangsa di dunia. Agar kita lebih mudah memahami tentang vaksin dan efektivitasnya, ada baiknya kita mempelajari lebih dahulu mengenai kerja sistem kekebalan tubuh. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem kekebalan tubuh secara umum dapat dibagi menjadi yang spesifik dan non-spesifik. Sistem kekebalan tubuh yang non-spesifik, tidak menarget antigen atau benda asing tertentu. Yang termasuk ke dalam sistem kekebalan tubuh non-spesifik di antaranya meliputi sel-sel jaringan tubuh dan berbagai produk sel. Contohnya, sel-sel lapisan kulit, yang mencegah masuknya virus atau bakteri, atau sel-sel kekebalan tubuh yang memang kerjanya non-spesifik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, begitu ada antigen, misalnya virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh non-spesifik akan langsung bereaksi, dan berusaha menyingkirkan antigen tersebut. Apabila sistem kekebalan tubuh non-spesifik ini berhasil menyingkirkan antigen, maka sistem kekebalan tubuh spesifik tidak perlu terlibat. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara, sistem kekebalan tubuh spesifik, menarget antigen tertentu. Contohnya adalah antibodi spesifik. Kerjanya jauh lebih efektif karena masing-masing sel dalam sistem kekebalan tubuh spesifik memiliki peran dan target masing-masing. Antibodi untuk virus campak, misalnya, dapat dengan cepat mengenali virus campak dan memicu produksi lebih banyak lagi antibodi campak untuk menyingkirkan virus campak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Analoginya, sistem kekebalan tubuh non-spesifik itu seperti satpam atau hansip, yang jumlahnya banyak, namun jobdesc-nya tidak spesifik. Begitu ada yang mencurigakan, langsung diringkus. Sementara, sistem kekebalan tubuh spesifik itu seperti Densus 88, yang lebih terlatih dalam mengenali teroris dan menanganinya dengan teknik-teknik yang lebih khusus dan canggih. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri membutuhkan sistem kekebalan tubuh yang spesifik ini agar dapat sembuh. Namun, seringkali karena satu dan lain hal, sistem kekebalan tubuh spesifik tidak dapat memberikan respon secara cepat atau kuat, sehingga infeksi meluas dan menimbulkan penyakit yang berat atau bahkan kematian. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dsinilah peran imunisasi. Saat kita memperkenalkan antigen yang telah dilemahkan, atau komponen dari antigen tersebut, maka sistem kekebalan tubuh akan terpicu untuk memproduksi antibodi yang spesifik, dan dapat bertahan untuk waktu yang lama. Sehingga, apabila terjadi infeksi yang sesungguhnya, sistem kekebalan tubuh akan dengan cepat mengenali dan mengatasi infeksi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Analoginya, dengan memberikan latihan simulasi terhadap anggota-anggota tentara ataupun Densus 88, maka mereka akan dapat beraksi dengan cepat dan efektif saat ada serangan yang sesungguhnya. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
2. Apa manfaat imunisasi bagi kesehatan?</h4><div><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukti bahwa imunisasi telah berhasil menurunkan angka kejadian penyakit dapat diperoleh di berbagai jurnal dari berbagai negara. Sebagai contoh, penyakit cacar atau smallpox, yang angka kejadiannya di Amerika Serikat 29.000 per tahun di awal abad 20, tidak lagi ditemukan saat ini. Penyakit ini secara resmi telah dinyatakan hilang dari muka bumi, karena program imunisasi cacar atau smallpox yang berhasil. Apabila suatu penyakit telah dinyatakan resmi menghilang atau tereradikasi, maka tidak lagi diperlukan imunisasi untuk penyakit tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh lain dari data di Amerika Serikat (karena kebetulan sistem kesehatan di sana sudah maju dan selalu mengumpulkan data dengan lengkap), membandingkan angka kejadian dari awal abad 20 dengan tahun 2013, adalah difteri, dari 21.000 kasus menjadi 0, pertusis dari 200.000 menjadi 28.000, polio dari 16.000 menjadi 1, campak dari 530.000 menjadi 187, rubella dari 47.000 menjadi 9, dan seterusnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di berbagai negara termasuk Indonesia pun kondisinya sama, angka kejadian seluruh penyakit -penyakit tersebut turun drastis sejak diterapkannya program imunisasi. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak semua penyakit sudah ada vaksinnya, akan tetapi dengan kemajuan teknologi maka semakin banyak penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Mungkin ada sebagian orang berkata, mengapa semakin banyak saja jenis vaksin. Apakah semakin banyak penyakit yang muncul saat ini? Atau justru ada teori konspirasi yang mengatakan bahwa karena semakin banyak vaksin maka semakin banyak penyakit yang muncul. Tentu anggapan-anggapan tersebut tidak benar. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Faktanya adalah, penyakit-penyakit tersebut sudah ada sejak dulu, namun vaksinnya baru bisa kita temukan dan buat seiring dengan kemajuan teknologi. Maka, dengan semakin banyaknya vaksin yang ditemukan, semakin banyak penyakit yang bisa dicegah atau bahkan di masa depan dieradikasi atau dihilangkan. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
3. Bagaimana sebaiknya pelaksanaan imunisasi di masa pandemi? </h4>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi tetap diberikan sesuai jadwal, terutama untuk yang berusia di bawah 18 bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penundaan atau tidak diberikannya imunisasi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit pada bayi dan anak, seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, hepatitis B, dan lain-lain. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, dalam melaksanakan imunisasi, ada panduan dari IDAI yang harus diingat moms.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pengaturan jadwal kedatangan agar tidak banyak anak maupun orangtua berkumpul terlalu lama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Ada proses skrining saat masuk rumah sakit atau lokasi imunisasi untuk menanyakan apakah ada gejala atau kontak dengan individu yang terdiagnosis COVID-19, untuk dipisahkan dan ditangani khusus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dilakukan pemisahan anak sakit dan sehat, misalnya di poliklinik yang berbeda atau hari yang berbeda, sehingga tidak ada interaksi antara anak yang sakit dengan yang sehat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dilakukan pengaturan jarak selama proses menunggu, sehingga antar anak atau pengantar satu sama lain tetap berjarak minimal 1,5 hingga 2 meter.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Disediakan hand sanitizer atau area cuci tangan, sehingga anak dan pengantar bisa membersihkan tangan saat datang dan meninggalkan rumah sakit atau lokasi imunisasi.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasi imunisasi yang lebih kecil (praktik pribadi, klinik) tidak menjamin risiko lebih rendah dibanding rumah sakit atau puskesmas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi yang terpenting, orangtua harus aktif mencari informasi apakah lokasi imunisasi sudah menerapkan panduan-panduan IDAI tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila sudah dilaksanakan, maka jangan ragu untuk segera melengkapi imunisasi sesuai jadwal. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin sedikit menambahkan mengenai COVID-19 pada anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Data berbagai negara hingga saat ini menunjukkan hanya 1-5% dari seluruh kasus COVID-19 yang terjadinya pada populasi anak (kurang dari 18 tahun).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari seluruh kasus pada anak tersebut, 90% masuk dalam kategori tidak bergejala, bergejala ringan, atau bergejala sedang, dan sembuh dalam 1 -2 minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang harus diketahui adalahm ternyata penularan paling sering ke anak adalah dari anggota keluarga, mencapai 75%. </div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, kita harus tetap waspada, mengurangi aktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, untuk mencegah penularan virus ke anak-anak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigT2qWRzBFu9nevZwc1v7ETRjNNoFY5U0MQI9i5nshNIm55Q5Gf2e3sKvu8CZDLBbNC-sG5riw5io3IVRCQqBdUfCMxV8FFCh_0tIPdv7bqmz2D7ZRZbVFRk_x6F-_I4ex-mHwTwN-4qWD/s1600/Roompi-13-Mei-Caesar-IgFeed_large.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigT2qWRzBFu9nevZwc1v7ETRjNNoFY5U0MQI9i5nshNIm55Q5Gf2e3sKvu8CZDLBbNC-sG5riw5io3IVRCQqBdUfCMxV8FFCh_0tIPdv7bqmz2D7ZRZbVFRk_x6F-_I4ex-mHwTwN-4qWD/s640/Roompi-13-Mei-Caesar-IgFeed_large.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Luar biasa ya ilmunya moms. Jujur aja sebelum saya mengikuti kulwap ini saya agak was-was ya untuk imunisasi, pasalnya Rissa sudah 1 tahun, tapi imunisasi dasar ada yang belum lengkap. Terus saya bingung, saya harus tanya ke siapa ya? Sementara dokter anak-anak gak bisa diajak konsultasi 😕</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah ada Orami Community ini. Jadi semua permasalahan bisa langsung terjawab. Langkah-langkah apa yang harus saya ambil, jika saya ingin imunisasi di tengah pandemi ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-30489694994846983872020-05-26T20:08:00.000-07:002020-05-26T20:08:48.801-07:00Bukti Cinta Kasih Ibu Dengan Kelembutan Diapers Nomor 1<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuRwcA3LfyGQLdJaAYwxasDrhiskV2xxIxnNqpszjaH_jbx82QK6ikEl1nEF8WzFaklnkeDB2as3UmAbv8NiK9_zhk_owtKCJ_xnU-sjHYg0T-eXVLwEeVXSORaeHkHSRDhhEXW6ipar9/s1600/P1110427.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuRwcA3LfyGQLdJaAYwxasDrhiskV2xxIxnNqpszjaH_jbx82QK6ikEl1nEF8WzFaklnkeDB2as3UmAbv8NiK9_zhk_owtKCJ_xnU-sjHYg0T-eXVLwEeVXSORaeHkHSRDhhEXW6ipar9/s640/P1110427.JPG" width="640" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<h3>
Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah</h3>
<br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Pasti moms merasa tidak
asing ya dengan pribahasa itu. Pribahasa itu memiliki arti bahwa seorang ibu
akan memberikan kasih sayang kepada anaknya seumur hidupnya tanpa ada batasan
apapun. Seorang ibu akan memberikan apapun yang terbaik untuk anaknya. Sepakat
ya. Sama sih, setelah saya merasakan sudah punya anak, ternyata benar ya, bahwa
saya akan melakukan apapun yang terbaik untuk anak saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Alhamdulillah saat ini
saya sudah memiliki 2 orang anak, dan ternyata kalau ada orang yang bilang,
punya anak pertama dan kedua itu beda rasanya. Dan ternyata bener lho moms.
Karena saya sudah merasakan sendiri. Bedanya dimana sih? Kalau dulu anak
pertama, belum punya pengalaman apa-apa, pengetahuan saya minim sekali, jadi
segala macam saya coba. Baik itu makanan, gaya pengasuhan, gaya bicara, sampai
pemilihan popok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Cerita dulu nih waktu
awal-awal saya memilih popok. Jadi dulu waktu 6 tahun yang lalu, zaman Narend
baru lahir, untuk urusan beli popok aja saya sampai galau, serius. Saya sampai
tanya ke pihak rumah sakit untuk cara memilih popok yang baik gimana. Karena
bagi saya ya semua popok sama aja </span><span style="font-family: "quattrocento sans"; font-size: 12pt;">😀</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"> Baca semua literatur isinya malah bikin saya
bingung. Makanya waktu zaman Narend dulu, saya coba-coba aja semua merk.
Alhasil sempat ruam tuh kulitnya, merah-merah gitu, kasihan deh , setiap mau
pup atau BAB selalu menangis </span><span style="font-family: "quattrocento sans"; font-size: 12pt;">😟</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Ya habis gimana, namanya
juga saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak kan, karena mama saya jauh
domisilinya, tidak tinggal di jabodetabek, mertua juga sudah gak update soal
pemilihan popok, mau tanya ke siapa, akhirnya saya jadi asal aja deh milih
brand popok.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<h4>
Beberapa Kesalahan Yang Dilakukan Para Moms Saat Memilih Popok</h4>
<h4>
1. Salah memilih ukuran.</h4>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Oke, kesalahan pertama,
soal ukuran. Saya berpikir dulu popok untuk bayi baru lahir itu hanya 1, yaitu
popok ukuran S. Ternyata saya salah, kalau mau memilih popok untuk new born,
pakaikan popok yang ukurannya memang new born. Jadi pilihlah popok berdasarkan
usia bayi. Tapi hati-hati juga ya moms, ukuran yang tertera pada packaging
popok tidak akurat 100%. Jadi perhatikan keterangan tipe, usia, dan berat badan
di kemasannya. Kualitas popok juga terdiri dari 3 macam yaitu : ekonomi, biasa,
atau premium/double soft. Sudah pasti harga juga sebanding dengan kualitas ya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
Misalnya saja untuk bayi berukuran :<br />
<br />
<b>0 - 3 bulan</b><br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Bayi yang baru lahir
sudah pasti kulitnya sangat sensitif. Jadi sebisa mungkin moms pilihkan popok
yang berbahan lembut. Untuk new born sebaiknya pilih yang berjenis open tape
diapers (perekat). Kenapa? Karena new born lebih sering minum ASI, jadi paling
sering pipis, otomatis harus sering ganti popok. Aturannya sih per 4 jam harus
segera ganti popok. Selama 6 minggu pertama, bari baru lahir yang diberi ASI
bisa BAB sebanyak 3-12 kali. Lalu tekstur pupnya juga sangat lunak. Jadi
sebaiknya akan lebih mudah dipakaikan popok model perekat. Pilih yang
permukaannya kering ya moms. Karena permukaan popok itu penting banget untuk
kenyamanan si kecil. Kalau permukaan popoknya basah, bisa menyebabkan iritas
atau penyakit kulit lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<b>4-18 bulan</b><br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Di usia ini bayi sudah
banyak eksplor. Sudah belajar merangkak, berguling, bahkan berjalan. Jadi
sebaiknya pakailah popok jenis pants (celana). Dengan memakaikan popok yang
sesuai dengan usianya akan membuat anak kita nyaman beraktivitas.<o:p></o:p></span></div>
<h4>
2. Paling mahal = paling bagus</h4>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kesalahan kedua, yang
paling mahal sudah pasti paling bagus. Ternyata pemahaman saya salah. Tidak
berarti popok yang paling mahal itu sudah pasti paling bagus. Popok yang bagus
itu ya yang cocok dengan kondisi kulit anak. Kita sebagai ibu harus tahu apakah
kulit bayi kita termasuk yang benar-benar sensitif, atau normal. Kalau Narend
dulu sih termasuk kulit yang sensitif. Salah milih brand, alih-alih mau murah,
eh yang ada malah kulitnya jadi merah </span><span style="font-family: "quattrocento sans"; font-size: 12pt;">😕</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<h4>
3. Semua popok sama.</h4>
S<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Salah ya moms. Ternyata
setelah saya sudah mencoba semua merk, saya baru tau kalau cuma beberapa popok
saja yang memiliki teknologi yang membuat bayi nyaman seharian seperti ada
indikator kapan saatnya kita harus ganti popok, daya rekat yang bagus, permukaan
yang sangat halus. Secara ibu baru kan belum ada pengetahuan atau
pengalaman yang benar soal mengasuh anak kan?</span><br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
Emang ada ya popok dengan teknologi diatas? Ada moms, yaitu <b><a href="https://id.mamypoko.com/id/home.html" target="_blank">Mamypoko Royal Soft Tipe Perekat for new born</a></b>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Z3jWEng0Br3NG4yL60i_ZpkTX9u6e5ucn67vSdmwoxIjyXc4KcqN44D36LHeN1txlMN8aSSVYWbZK7FFmXpRvIOiRQvyjBkOyIqnBO-rR8cVKL9Lg82uZxKNdDGIknFDmCs0e7pO6XLZ/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Z3jWEng0Br3NG4yL60i_ZpkTX9u6e5ucn67vSdmwoxIjyXc4KcqN44D36LHeN1txlMN8aSSVYWbZK7FFmXpRvIOiRQvyjBkOyIqnBO-rR8cVKL9Lg82uZxKNdDGIknFDmCs0e7pO6XLZ/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+01.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<h3>
Mamypoko Royal Soft Tipe Perekat</h3>
<br />
Kenapa Mamypoko Royal Soft, tidak yang lain? Karena Mamypoko Royal Soft memiliki beberapa teknologi yaitu :<br />
<br />
<h4>
1. Extra Dry Speed Wave</h4>
Memilik teknologi menyerap cairan lebih banyak, serta permukaan bergelombang berguna supaya mengurangi kontak dengan kulit bayi sehingga kulit bayi tetap kering.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5MqaSWxCp8qMIv69_A5KjOxJN6XgjWVq1Wmt41b4QeyXxr6jRwpxeodVcaXZGdDPAz6ikJy9vKuEY8xHR5AUt6ur0nL5jDTage52O0YYWUUXMrnx-9olBRWQZVIXONtJwtix9bIubEnxX/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+62.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5MqaSWxCp8qMIv69_A5KjOxJN6XgjWVq1Wmt41b4QeyXxr6jRwpxeodVcaXZGdDPAz6ikJy9vKuEY8xHR5AUt6ur0nL5jDTage52O0YYWUUXMrnx-9olBRWQZVIXONtJwtix9bIubEnxX/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+62.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<h4>
2. Navel Cut (Special NB)</h4>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan juga khusus untuk baby new born
yang tali pusatnya belum puput, navel cut ini terletak di bawah bagian pusat.
Sehingga tali pusat tidak tertutup popok dan tidak menyebabkan iritasi atau
infeksi untuk tali pusat.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<h4>
3. Perekat</h4>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Memiliki perekat lembut
yang dapat direkatkan berulang kali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg89St01dMWbQll1u3YYp_GTmM57aGnNcY6w1ZSmrfwo7Ad3j-7CUwRvGt_IxDYW23rMa16IPCqJEr1krlZFkReyy-noALiQBuFQt7MTWqQn_VSX5-4oxlZRMGHTWiM1ffP9S57XUJAsrO1/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+71.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg89St01dMWbQll1u3YYp_GTmM57aGnNcY6w1ZSmrfwo7Ad3j-7CUwRvGt_IxDYW23rMa16IPCqJEr1krlZFkReyy-noALiQBuFQt7MTWqQn_VSX5-4oxlZRMGHTWiM1ffP9S57XUJAsrO1/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+71.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI-AXlu9CvL_pN8SkIl3DspQ3uJ4L4edZBB04jiZuvEvoEBMfV5e5aq38HpjYlbF4CJv0cMgD_NH4tlyRVLA749ofiCQ31idRDTs3e3JZD9xde-4czeQS9ikdwStz9RPi-5MdpjwonUC3f/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+70.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI-AXlu9CvL_pN8SkIl3DspQ3uJ4L4edZBB04jiZuvEvoEBMfV5e5aq38HpjYlbF4CJv0cMgD_NH4tlyRVLA749ofiCQ31idRDTs3e3JZD9xde-4czeQS9ikdwStz9RPi-5MdpjwonUC3f/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+70.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<h4>
4. Wetness Indicator</h4>
<br />
Memiliki indikator basah, jadi jika popok sudah penuh, akan muncul garis hijau seperti di bawah ini. Itu menandakan bahwa sudah saatnya ganti popok.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQDqAoRLl2wZjnSD_QJAq5Ej2gRFL5zkcN_BAoEJvL-Df6fVZCsrHTrZ0SGFvjLg9Emds3LadwPu8kH36PpSFStqBmJwOtUGJvYbSJdc1xlUtvALpAL8Yjn9lqDpKtrQrry9cbHHC9ZjxT/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+97.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQDqAoRLl2wZjnSD_QJAq5Ej2gRFL5zkcN_BAoEJvL-Df6fVZCsrHTrZ0SGFvjLg9Emds3LadwPu8kH36PpSFStqBmJwOtUGJvYbSJdc1xlUtvALpAL8Yjn9lqDpKtrQrry9cbHHC9ZjxT/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+97.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<h4>
4. Soft Gather</h4>
Memiliki permukaan yang sangat lembut untuk mencegah bayi mengalami ruam popok atau iritasi kulit.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRscqLHnID1Nzo7cTEXHF-mSlCh6-Uc43E8Oq-fGk39F_kcV6Iw6lzNAVK9PjTjE0ZJ3XYboHRXkhS5c98hww9FIX5MJ6Duuu6ivjZPWPR8mUPhl6XFlV1IHvOMGHN_6szS53KSrgR7Zsz/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+67.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRscqLHnID1Nzo7cTEXHF-mSlCh6-Uc43E8Oq-fGk39F_kcV6Iw6lzNAVK9PjTjE0ZJ3XYboHRXkhS5c98hww9FIX5MJ6Duuu6ivjZPWPR8mUPhl6XFlV1IHvOMGHN_6szS53KSrgR7Zsz/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+67.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDXOZY0SZ425iP74b0hRunVZL4W2cBXGNxNg5FN2uD4gP6nMGbHuu9q48xqKX08jl_806AigIDMXUJoZ4t5Z8l10488w16aWEOROy9Lo110yBwSWKnNg2jtV8Cb_kiP-TF-G4nUK-SW7fu/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+68.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDXOZY0SZ425iP74b0hRunVZL4W2cBXGNxNg5FN2uD4gP6nMGbHuu9q48xqKX08jl_806AigIDMXUJoZ4t5Z8l10488w16aWEOROy9Lo110yBwSWKnNg2jtV8Cb_kiP-TF-G4nUK-SW7fu/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+68.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<h4>
5. Air Circulation</h4>
Memiliki sirkulasi udara yang cukup baik, lapisan yang cepat menyerap serta permukaan yang kering.<br />
<br />
Disini saya sudah melakukan percobaan sendiri yaitu seberapa kuat popok Mamypoko Royal Soft Tipe Perekat ini menampung cairan yang cukup banyak.<br />
<br />
Disini saya menggunakan 1 buah popok baru belum dipakai dan 500 ml air panas<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHFDQBW5LtTaNxQOkqLs-tQ5iJt8i7N-IT3dxHfhR_RTH_lO8LuFBtXp6kwJNheCoqlL96TWUL-dmvd__eTq7d3cJt8gYebdu_iuATd118_qJN44Ppl4gsLPQdVGr_aKxOcKmL7RNtJkSN/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+99.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="441" data-original-width="814" height="346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHFDQBW5LtTaNxQOkqLs-tQ5iJt8i7N-IT3dxHfhR_RTH_lO8LuFBtXp6kwJNheCoqlL96TWUL-dmvd__eTq7d3cJt8gYebdu_iuATd118_qJN44Ppl4gsLPQdVGr_aKxOcKmL7RNtJkSN/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+99.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Kemudian saya coba menuangkan 200 ml ke dalam popok.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwLtSd_NANMpjkCPRn3QuWrj1HedE8mRTb9BU4GOXhzcQiLkEwe6oea5krH2VS3XKpF6bv4drveODcM2xLCrc8n-2CpyrTXIgqyYdP5MuudijrVQ32pRDyckNsW9tpkARdudViWGzNwZaJ/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+78.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwLtSd_NANMpjkCPRn3QuWrj1HedE8mRTb9BU4GOXhzcQiLkEwe6oea5krH2VS3XKpF6bv4drveODcM2xLCrc8n-2CpyrTXIgqyYdP5MuudijrVQ32pRDyckNsW9tpkARdudViWGzNwZaJ/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+78.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Sehingga berat popok di timbangan menjadi 200 ml.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8oLXhyS4-ixFFkD8xdFr0cpIOmGvtmMj0_1ZEurCYx2O_MjQAX7FdP5Bl4BDJMXTW71bJzHHDEQho84_1PuDjpir63xjbTDXPTGBaN19nTSkdW1W_YX2wmsxtffzT54WxSr_Oj2LjEWBq/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+82.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8oLXhyS4-ixFFkD8xdFr0cpIOmGvtmMj0_1ZEurCYx2O_MjQAX7FdP5Bl4BDJMXTW71bJzHHDEQho84_1PuDjpir63xjbTDXPTGBaN19nTSkdW1W_YX2wmsxtffzT54WxSr_Oj2LjEWBq/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+82.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Untuk suhunya mencapai 53,7 derajat celcius, ini membuktikan bahwa air yang saya gunakan adalah air panas.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4vksyPfyTgsFJQoOGSjzCRo-RHCf5SzFPzFyJPBG-heM4JjKvbQ0Yac6zut-2AbS9rGE8m6bLen2fEiTl4hAMC7W4gjy7fiyGaUFcVcV3K0dRDMH7S9OjVY2va_TmnKiMb66j6v41ckWj/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+83.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4vksyPfyTgsFJQoOGSjzCRo-RHCf5SzFPzFyJPBG-heM4JjKvbQ0Yac6zut-2AbS9rGE8m6bLen2fEiTl4hAMC7W4gjy7fiyGaUFcVcV3K0dRDMH7S9OjVY2va_TmnKiMb66j6v41ckWj/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+83.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Kemudian saya cek untuk permukaan popok ternyata tetap kering. Disini saya menggunakan 1 lembar tissue.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiv5vh81aOF47JwuEsmIikG61VXAgi4YXJuOfTGpM2lcWnoHtmtC_MiYooJaUhtfohPnFuCMHV1LgBK4oH2-3nrOzRPD7eTCn1vjo_AXXpJG8cLHr6oPFcJB2e9oWha-uebh_w2ZOVUlnM/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+84.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiv5vh81aOF47JwuEsmIikG61VXAgi4YXJuOfTGpM2lcWnoHtmtC_MiYooJaUhtfohPnFuCMHV1LgBK4oH2-3nrOzRPD7eTCn1vjo_AXXpJG8cLHr6oPFcJB2e9oWha-uebh_w2ZOVUlnM/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+84.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ey7SIpqpfX9bedWjDqELpi4fyCu6bBTien0YyONG5_AvOjwxaAaMLMO8iyHatZEWn5OajmJLUYzIoGS1aXq6A6IymvYlPyzru4T5oX2M_RZItmN8KR-mYMVekuE4dnzPgrGPJWUose7j/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+87.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ey7SIpqpfX9bedWjDqELpi4fyCu6bBTien0YyONG5_AvOjwxaAaMLMO8iyHatZEWn5OajmJLUYzIoGS1aXq6A6IymvYlPyzru4T5oX2M_RZItmN8KR-mYMVekuE4dnzPgrGPJWUose7j/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+87.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Kemudian saya kembali menuangkan 200 ml air panas lagi, jadi sekarang berat popoknya mencapai 400 gram.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYovVVQGIOrKAqsQm6hjT02ltOro9g50IzlLLKVDVz_3l2tB1TbwXe13wxOrEzJclVelN0MlxCl2jHxtyOvmGLYCsfgaE7Cl0vAciiEP3TLOWUsPU5hqhoLonqUoTd06FDg05nedllVotS/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+88.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYovVVQGIOrKAqsQm6hjT02ltOro9g50IzlLLKVDVz_3l2tB1TbwXe13wxOrEzJclVelN0MlxCl2jHxtyOvmGLYCsfgaE7Cl0vAciiEP3TLOWUsPU5hqhoLonqUoTd06FDg05nedllVotS/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+88.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuDLTL-S2NFS2FGEvHMfs9mFOdpt24B_q7CDCtdlRdIVqaZBKx_Fv2z9OBqg_kQW4-fwZjC3lhkdz0kw-jvJ0bBB8deHpfNyVxe-v7_vzm1hoE-J03IySLUDvzjUoM0J3Nmv0wpb2q0lOC/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+89.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuDLTL-S2NFS2FGEvHMfs9mFOdpt24B_q7CDCtdlRdIVqaZBKx_Fv2z9OBqg_kQW4-fwZjC3lhkdz0kw-jvJ0bBB8deHpfNyVxe-v7_vzm1hoE-J03IySLUDvzjUoM0J3Nmv0wpb2q0lOC/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+89.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Saya tes kembali untuk permukaannya, apakah basah atau tetap kering?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk_obE-33VavHFZ1_zHLs1ic6ZdASFn-8wN0zOGLE4BVCgoZBWQtJLIgGO-NRlhSfGvyafR4tqSn1z43ikhEmKN7UkA43CwT3hyphenhyphenFpF_DPCFWRaf1xZnze7UGUpG7m7CW_EGzYwK_ALbxWT/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+90.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk_obE-33VavHFZ1_zHLs1ic6ZdASFn-8wN0zOGLE4BVCgoZBWQtJLIgGO-NRlhSfGvyafR4tqSn1z43ikhEmKN7UkA43CwT3hyphenhyphenFpF_DPCFWRaf1xZnze7UGUpG7m7CW_EGzYwK_ALbxWT/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+90.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Ternyata masih kering! 😍😍<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheUUH4T-ZDXIy6cnD55_xSIxFphjcyolh4u9jiuhVdJZu8TUYFseJVokJlkEgKgllgHIJRUTkqjjL6cB0YXndGJkNF10Y19bXZw_cPQhUNKErkkZJ9eLcHFbWiJQGU_SP9_RxRTO75Bgb1/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+91.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheUUH4T-ZDXIy6cnD55_xSIxFphjcyolh4u9jiuhVdJZu8TUYFseJVokJlkEgKgllgHIJRUTkqjjL6cB0YXndGJkNF10Y19bXZw_cPQhUNKErkkZJ9eLcHFbWiJQGU_SP9_RxRTO75Bgb1/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+91.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Kemudian saya lanjutkan percobaan saya. Saya cukup penasaran, kalau seandainya saya lupa mengganti popok seharian, popoknya penuh sekali, gimana ya?<br />
<br />
Oke kemudian saya lanjutkan menuangkan air panas (sisanya) sampai 500 ml.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnSRtJeWZFyocq5iC9i6ZYpg7r5kHryp_ncY5T3x1vPgIx2yhyphenhyphenIqnTbrgmJEO2eQVc__WBcPNIeezWO4_ZELCqEMhqWnpi1JBtKTd-8wZFeewvkkjWZWtuQu_VlqztPiqsYiweTSyE7qKj/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+93.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnSRtJeWZFyocq5iC9i6ZYpg7r5kHryp_ncY5T3x1vPgIx2yhyphenhyphenIqnTbrgmJEO2eQVc__WBcPNIeezWO4_ZELCqEMhqWnpi1JBtKTd-8wZFeewvkkjWZWtuQu_VlqztPiqsYiweTSyE7qKj/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+93.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnd7t_EF927v-Ki3I32-ovqj9rI4B_5Mxu4SRv4rdbTJ2pe7HBAmXlp_cO7cWWPcgArjjmCBJhteD8yviDQ_O_-Y-wRC3TL28zy2ODOBFyGDEBlg7SsOWlduKU5zT8qqeg939P8EDL3cOF/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+94.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnd7t_EF927v-Ki3I32-ovqj9rI4B_5Mxu4SRv4rdbTJ2pe7HBAmXlp_cO7cWWPcgArjjmCBJhteD8yviDQ_O_-Y-wRC3TL28zy2ODOBFyGDEBlg7SsOWlduKU5zT8qqeg939P8EDL3cOF/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+94.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
Bagaimana dengan permukaannya?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg84x59Tm3i8RdBeJVeHseRX9Rpn4cbXz62xDKsiBDnRno3r8V3pR4Dmwkmc7p0oZe_JsH-rhlmtsiuCLHbaE7hYOR7_h89vbBKs-w5mvTdXHpAEH28JfQNLq_YJVUqdDRlhNIkNVZ0HYuR/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+95.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg84x59Tm3i8RdBeJVeHseRX9Rpn4cbXz62xDKsiBDnRno3r8V3pR4Dmwkmc7p0oZe_JsH-rhlmtsiuCLHbaE7hYOR7_h89vbBKs-w5mvTdXHpAEH28JfQNLq_YJVUqdDRlhNIkNVZ0HYuR/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+95.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Ternyata tetap kering! Lafff 😍<br />
Ini membuktikan bahwa Mamypoko Royal Soft extra dry speed wave.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5ZDgsm0ouQfP8uNESV1nSPD75PmaUAFNhhe4SJsjmVs6Kcx6AvI7RH01c_8-JLH4Tfe632E4jHPuM7vURS7VtZKjboGHuiCDozGb2e_2xipWBo2BYS22hOD-3-zwZL49GxEaJEG3eSVPj/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+96.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5ZDgsm0ouQfP8uNESV1nSPD75PmaUAFNhhe4SJsjmVs6Kcx6AvI7RH01c_8-JLH4Tfe632E4jHPuM7vURS7VtZKjboGHuiCDozGb2e_2xipWBo2BYS22hOD-3-zwZL49GxEaJEG3eSVPj/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+96.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Lalu saya coba cek, kalau sudah penuh maksimal seperti ini, apakah bocor ya?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2c6KHs2V5QSQK8n8X_Ko2WlzA5PIGg_E2RPhg46zaNFL_l08CaMSh8Zl3qWCZHyuBBGacDxkYMjOeZ0GTDH_PIA6fijBnq8NZP6Wp3rZ3cHOlhDKxv7A8MThnvy5vk1ueKwIsmLA0Y36o/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+98.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2c6KHs2V5QSQK8n8X_Ko2WlzA5PIGg_E2RPhg46zaNFL_l08CaMSh8Zl3qWCZHyuBBGacDxkYMjOeZ0GTDH_PIA6fijBnq8NZP6Wp3rZ3cHOlhDKxv7A8MThnvy5vk1ueKwIsmLA0Y36o/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+98.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Wah ternyata tidak bocor! 😍<br />
<br />
Sejak Rissa lahir sampai saat ini Rissa usia 1 tahun saya selalu mempercayakan urusan popok pada Mamypoko Royal Soft karena saya sudah gak mau ganti-ganti brand lagi, karena saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya, <b>buktikan cinta ibu dengan kelembutan nomor 1</b>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje37Yj2czTLClMeZMv-wwsH4WCnjppFHr9rXf7FMXz_aVmyUY8gtRQQJ9r-VKEXVcQqn6C1bns0RDjXIjhckYKLROTY0HPWLxD9mmCz-upjyifi54rp1YUwLie94_5UwFiCMKzFg4K4SfJ/s1600/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje37Yj2czTLClMeZMv-wwsH4WCnjppFHr9rXf7FMXz_aVmyUY8gtRQQJ9r-VKEXVcQqn6C1bns0RDjXIjhckYKLROTY0HPWLxD9mmCz-upjyifi54rp1YUwLie94_5UwFiCMKzFg4K4SfJ/s640/Mamypoko+Royal+Soft+New+Born+10.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Kalau boleh saya sarankan to all moms, khususnya untuk moms yang saat ini sedang sedang hamil, pelajari bagaimana merawat bayi baru lahir, jika tanpa ART atau dengan ART di rumah. Karena sangat berbeda lho moms kondisinya 😊 Serta pilih popok yang benar-benar sudah teruji baik dari kelembutan, daya rekat, daya tampung seperti Mamypoko Royal Soft Tipe perekat New Born ini.<br />
<br />
Moms bisa mendapatkan <b>Mamypoko Royal Soft Tipe Perekat New Born</b> ini di e-commerce <a href="https://www.lazada.co.id/mamypoko-official-store/?spm=a2o4j.8553159.0.0.6b4e25ed0tNQ1N&q=All-Products&shop_category_ids=438636&from=wangpu&sc=KVUG" target="_blank"><span style="color: magenta;">Lazada</span></a> atau <a href="https://shopee.co.id/unicharm.id?page=0&shopCollection=9932271" rel="nofollow" target="_blank"><span style="color: magenta;">Shopee</span></a> ya moms.<br />
<br />
Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya moms!<br />
<br />
<br /></div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-71714094514713298732020-05-18T22:59:00.000-07:002020-05-21T07:47:55.536-07:00Tips Puasa Tetap Lancar Untuk Ibu Menyusui<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_sUBMIXDRSWXzQYN58F9vn4ayJLmOnKLyl2vrOHYhEEpS-rF4WcCrF7sK5MKzuC77-6ZCH1Agdd6szJiJq-pIA9EyRt24jCPclIiMRG7JTPv9jt3hjEFTr_1IIbyfHNKNQCko6HP7zXbF/s1600/P_20191129_222923_1_BOK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_sUBMIXDRSWXzQYN58F9vn4ayJLmOnKLyl2vrOHYhEEpS-rF4WcCrF7sK5MKzuC77-6ZCH1Agdd6szJiJq-pIA9EyRt24jCPclIiMRG7JTPv9jt3hjEFTr_1IIbyfHNKNQCko6HP7zXbF/s640/P_20191129_222923_1_BOK.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Hi Moms! Mungkin postingan ini bisa dibilang agak sedikit terlambat ya, karena dalam beberapa hari ke depan kita akan merayakan Lebaran. Tapi sebagai penutup artikel untuk BPNRamadan2020, iijnkan saya berbagi pengalaman selama saya berpuasa tahun ini yang dimana tahun ini posisi saya masih menyusui Rissa. Bagaimana tips saya menjaga stamina dan fisik saya supaya tetap oke menjalankan ibadah puasa? Simak artikel saya sampai selesai ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<h3>
Puasa Kedua Sebagai Ibu Menyusui</h3>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun ini bisa dibilang adalah tahun kedua saya berpuasa sebagai ibu menyusui. Kalau 6 tahun lalu saat bulan puasa, saya juga masih menyusui Narend, tapi saat itu kalau tidak salah Narend masih berusia 3 bulanan, jadi masih dibawah 6 bulan, jadi saya saat itu tidak puasa. Bener-bener tidak kuat, karena bayi di bawah 6 bulan masih bergantung dengan asupan ASI. Jadi saya harus jaga stamina saya supaya gak drop dengan tidak berpuasa. Perbanyak minum, makan 3x sehari dan minum vitamin menyusui. Nah, makanya baru tahun 2020 ini saat Rissa berusia 1 tahun, saya baru bisa berpuasa kembali saat menjadi ibu menyusui. </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau ditanya, berat atau tidak puasanya? Ya gak berat-berat amat sih, beda banget waktu saya puasa saat anak masih bergantung dengan ASI saya, jadi sekali saya menyusui, langsung deh saya lapar menggila, kayak gak makan seminggu. Kalau sekarang, Rissa sudah berusia 1 tahun, sudah bergantung dengan MPASI, ASI hanya sebagai supporting, jadi puasanya ya alhamdulillah lancar-lancar saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Kebutuhan Jam Tidur Harus Terpenuhi</h3>
<div style="text-align: justify;">
Jujur aja, yang bikin berat selama saya puasa saat masih menyusui ini adalah jam tidur saya yang acak kadut, berantakan, namanya normal life aja saya kurang tidur, terlebih lagi sekarang saat puasa, saya tambah kurang tidur. Alhasil kalau stamina gak oke, saya jadi cranky, saya gak bisa beraktivitas, yang ada bawaannya emosi melulu, malah pelampiasannya bisa jadi ke anak lagi. Kan kasihan? Makanya sebisa mungkin saya jaga stamina supaya kebutuhan tidur saya tetap tercukupi. Apalagi setiap hari saya masih harus mengajar kelas online kakaknya, Narend, jadi pikiran dan stamina ikut terbagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Baca : <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2016/12/Narend-terima-raport.html" target="_blank">Narend Ambil Raport</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gimana caranya untuk tetap seimbang?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ada waktu luang, saya sempatkan untuk istirahat, walaupun cuma rebahan aja di kasur, tapi its really works and help me.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Minum Vitamin C</h3>
<div style="text-align: justify;">
Saya itu punya kebiasaan habis sahur pasti melanjutkan tidur kembali, gunanya untuk menjaga pola tidur saya supaya tetap normal. Tidur jam 5 setelah sholat subuh, kemudian bangun jam 7.30. Mandi dan beraktivitas seperti biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu saya pikir minum vitamin cuma jaga kesehatan aja, tapi ternyata setelah saya rutinkan minum vitamin C setiap hari, Saat saya bangun di pagi hari setelah mandi, badan saya ternyata lebih enteng lho moms. Gak merasa capek sama sekali. Padahal saya tidurnya lumayan malam, sekitar jam 12 malam, karena anak belum juga tertidur.<br />
<br />
<h4>
Cukupi Kebutuhan Hidrasinya</h4>
Untuk ibu menyusui kebutuhan minumnya yaitu 10 gelas per hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Minum ASI Boster</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sampai saat ini sih saya masih sesekali konsumsi ASI Booster, tapi gak tiap hari. Mungkin bisa 4 hari sekali atau bahkan seminggu sekali. Supaya produksi ASI saya tetap terjaga sih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/abGFpMe2BSg/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/abGFpMe2BSg?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Jaga Pikiran Supaya Tidak Stress</h3>
<div style="text-align: justify;">
Gak stress itu beneran sulit buat saya yang masih punya anak-anak yang belum mandiri, terlebih lagi Narend itu sekarang masuk usia apa-apa saya bisa, semua saya bisa, dan jahilnya ampun-ampunan dengan adiknya, otomatis membuat saya sering geram dan marah. Tapi setelah saya belajar tehnik mindfullness untuk mengatasi stress, perlahan-lahan saya bisa mengendalikan emosi saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Baca : <a href="http://www.happyyummymommy.web.id/2020/04/kelola-stress-dengan-mindfullness.html" target="_blank">Kelola Stress Dengan Tehnik MindfullNess</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Don't Push Yourself too Hard</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sudah seharian kita bekerja, badan dan pikiran lelah, tapi kerjaan masih ada yang pending, kerjaan rumah juga gak selesai, relaks, everything will be fine. Jangan terlalu menerapkan target terlalu berat pada diri sendiri. Ingat bahwa kita gak punya ART, jadi waktu dan pikiran kita sangat terbatas, terlebih lagi saat bulan puasa ini. Jadi sebisa mungkin badan dan pikiran jangan sampai kelelahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Ask For Helps</h3>
<div style="text-align: justify;">
Kalau ada yang bisa dimintakan pertolongan untuk sekedar jaga anak-anak, entah itu saudara, orangtua, suami atau mertua, segerakan deh. Karena badan kitapun juga perlu yang namanya istirahat. Jangan semua pekerjaan mau dikerjakan sendiri karena azas perfectionis. Yang ada badan kita kelelahan, ujung-ujungnya malah tambah jadi sakit deh. Bisa jadi drop produksi ASInya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, itulah sedikit tips yang bisa saya berikan puasa ala saya sebagai ibu menyusui sekarang ini. Puasa tinggal beberapa hari lagi, semoga saya bisa menuntaskannya sampai akhir, amin 😉</div>
<div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div>
Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya.</div>
<div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6544630438328698175.post-4699039652309973552020-05-18T01:30:00.000-07:002020-05-18T08:59:54.104-07:00Resep Kue Kastengel Keju Tanpa Mixer Cocok Untuk Pemula<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGJWPQD4vt6vnigzRFzkSA3yc-gJ4ZneAzJqzQcfSvg5c3D7s8x2sQwRzvnp15-_uDT2XVEMmlY9_XBwPq5zlk9bbqBXWo1ZfoXtRXylvZWEvHTFW_a3yLP41BEDtDDxj9KvJLAr9QXvc/s1600/Resep+Kastengel+Keju+Tanpa+Mixer.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGJWPQD4vt6vnigzRFzkSA3yc-gJ4ZneAzJqzQcfSvg5c3D7s8x2sQwRzvnp15-_uDT2XVEMmlY9_XBwPq5zlk9bbqBXWo1ZfoXtRXylvZWEvHTFW_a3yLP41BEDtDDxj9KvJLAr9QXvc/s640/Resep+Kastengel+Keju+Tanpa+Mixer.png" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Hi Moms! Siapa disini yang suka membuat kue? Terlebih menjelang lebaran pasti yang hobby dan yang sering buat kue, sudah membuat rencana membuat kue pastinya ya. Tapi bagi saya, sebagai baker pemula, rasanya membuat kue sudah seperti mengorbankan separuh nyawa, pasalnya saya belum pernah membuat kue 😁 Eh pernah sih, dulu banget, sebelum saya nikah, saya bikin kue kacang, itu menjadi kue pertama saya, dan hasilnya GOSONG dong 😀 Makanya sejak saat itu saya kapok bikin kue. Saya bisanya masak aja ketimbang disuruh bikin kue 😉</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nah, berhubung saya mau berhemat ceritanya Lebaran tahun ini, jadi untuk urusan bikin kue, saya mau bikin aja deh. Karena anak-anak itu doyannya kue kastengel, jadi saya mau rencana bikin kue kastengel sendiri di rumah. Saya contek resepnya di Cookpad, sharing dari ibu-ibu yang sudah lebih dulu membuat. Berhubung saya juga adalah baker pemula, gak punya mixer, jadi saya cari resep membuat kue kastengel keju tanpa mixer. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tips :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Katanya resep ini super gampang banget, jadi sangat pas untuk pemula. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Keju yang dipakai disarankan merk Prochiz atau MEG. Kalau Kraft agak lembek dan menggumpal, jadi hasilnya kurang maksimal. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3. Tapi walaupun tidak punya mixer, saya sarankan punya gelas ukur, timbangan dan whisk</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="clear: both; text-align: justify;">
Bahan-bahannya :</h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 bungkus Blue Band cake and cookies 200 gram</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2 butir kuning telur</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
250 gram tepung terigu protein rendah (kunci biru)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3 sdm Tepung Maizena</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
175 gram keju cheddar parut</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="clear: both; text-align: justify;">
Olesan :</h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 butir kuning telur</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1 sdm minyak goreng</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk Topping :</h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
5 sdm keju parut tadi </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="clear: both; text-align: justify;">
Cara Membuat :</h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Kocok sebentar 2 butir kuning telur sampai agak berbusa (bisa pakai kocokan tradisional) </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Kemudian masukkan mentega </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3. Masukkan perlahan-lahan tepung terigu dan tepung maizena. Aduknya bisa menggunakan spatula (sendok nasi yang terbuat dari kayu)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
4. Tambahkan keju cheddar parut, kemudian aduk terus sampai rata.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
5. Ambil adonan lalu gilas rata dengan ketebalan kira-kira 0,5 cm. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
6. Cetak sesuai bentuk yang diinginkan (kalau mau rata bisa menggunakan cetakan, kalau tidak ada bisa menggunakan pisau untuk memotong)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
7. Panaskan oven suhu 170 derajat. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
8. Beri topping sebelum dipanggang. Kemudian masukkan loyang ke dalam oven.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
9. Tunggu sekitar 15 menit sampai warna menguning kecoklatan kemudian angkat!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
10. Oleskan dengan bahan-bahan yang tadi disiapkan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dan hasilnya seperti dan sebanyak ini! 😊</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyChp3ehF72uMy261YoZR-NN_YM7Hl67AOxFzvV5pSP8zWE6YrPYUXXaL-OIW3HcUy_NYZCLGPszM3Dt_Uzdk9u2N4yM-9XbWUcIsGuEKTEcyBb6fSDIlkEIm1HWHMw-znxCKu49PDoa4d/s1600/Kastengel+Keju+tanpa+Mixer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="751" height="452" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyChp3ehF72uMy261YoZR-NN_YM7Hl67AOxFzvV5pSP8zWE6YrPYUXXaL-OIW3HcUy_NYZCLGPszM3Dt_Uzdk9u2N4yM-9XbWUcIsGuEKTEcyBb6fSDIlkEIm1HWHMw-znxCKu49PDoa4d/s640/Kastengel+Keju+tanpa+Mixer.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Selamat mencoba. Semoga berhasil ya moms! 😊</div>
Olinehttp://www.blogger.com/profile/18363836536904589410noreply@blogger.com1