Mommy's World

My world about breastfeeding and parenting

Nice to meet you!

Owner @AuraBatik | Mompreneur - Vlogger - Blogger - Loves Cooking & WomenPreneurCommunity | Coffee Addict | caroline.adenan@gmail.com
Oline

What Read Next

5 Tips Mengatur Stamina Mama Saat Anak Libur Sekolah Karena Virus Corona Selama 2 Minggu Supaya Tidak Kelelahan



Halo Moms! Sehubungan dengan merebaknya wabah kasus Corona, per tanggal 16 Maret 2020 ini pemerintah menetapkan kebijakan bahwa semua orang disarankan untuk melakukan social distancing (menjauhkan diri dari keramaian) dan bagi perusahaan atau kantor bisa memberikan hak untuk bisa karyawannya kerja dari rumah, work from home (WFH). Imbasnya gak hanya buat pekerja kantoran aja, tapi juga buat dunia pendidikan juga, sekolah diliburkan selama 2 minggu alias14 hari, wakwaww! 😁 saya terima infonya by whatsapp group sekolah per tanggal 15 Maret 2020 kemarin. Kenapa harus 14 hari? Karena masa inkubasi virus Corona adalah 14 hari.

Lebih tepatnya belajar di rumah ya moms, bukan full libur 😊🏋️

Pusing gak tuh moms? Bagi saya punya 2 anak, dan masih kecil-kecil, iya pusing. Karena mereka belum mandiri. Saya harus atur kondisi supaya : anak gak bosan, tapi KBM tetap terlaksana. Gimana caranya supaya si kakak gak terus-terusan cuma gangguin adiknya aja tiap hari yang berakibat jadi berantem terus? Mau ajak ke mall juga gak mungkin, lha wong gunanya diliburkan bukan untuk jalan-jalan, tapi memang benar2 menjauhkan diri dari lingkungan. Untuk memutus rantai kontak langsung dengan orang-orang yang tidak kita kenal dan tau riwayat perjalanan sebelumnya.

Karena kasus Corona ini gak main-main ya moms, penyebarannya sangat masif, dan cepat. Untuk itu perlu adanya pembatasan bagi orangtua supaya anaknya tidak terlalu sering berada di dunia luar.

Sebenarnya sih kondisi seperti ini sama seperti libur lebaran 2 minggu. Hanya saja saat libur masih bisa ajak anak-anak tamasya, liburan. Kalau sekarang kan kondisinya harus benar-benar 90% banyak di rumah.

Saya pikir-pikir, libur sekolah corona inilah saatnya saya benar-benar memanfaatkan situasi ini. Kebetulan waktu saya terima raport Narend kemarin, ada beberapa hal yang menjadi concern saya dan suami, Narend  mengadu kepada gurunya, bahwa dia merasa diskriminan dan kurang perhatian dari saya dan suami, karena saya terus menerus memperhatikan adiknya, katanya. Padahal sih menurut saya dan suami, baik-baik and normal aja kok?

Nah, saya berpikir, mungkin ini saatnya saya harus melakukan pendekatan padanya supaya dia merasa kasih sayang yang kami berikan memang adil.

Lalu, Aktivitas Apa Saja Yang Berubah?


Otomatis buat ibu rumah tangga SAHM seperti saya, jam aktivitas saya dan Narend berubah 180 derajat. Yang tadinya setiap sore saya keluar rumah menemani mas Narend aktivitas gym, kemudian saya bisa me-time (baca buku, nulis, dsb), sekarang semuanya saya kerjakan di rumah bersamaan dengan menjaga anak-anak. Aktivitas saya jadi bertambah, tapi jam istirahat saya berkurang.

Yang tadinya saya masak dan dan cemilan gak terlalu sering, eh sekarang saya jadi lebih sering terjun ke dapur. Bolak-balik cuci piring gak selesai-selesai.

Otomatis saya jadi lebih rentan capek.

Tapi katanya libur 2 minggu ini sangat crutial buat ibu rumah tangga, katanya bisa membuat ibu stress. Apa iya? Iya banget. Kalau kelelahan, bawaannya jadi emosional.

Untuk itu perlu adanya pembagian waktu dan stamina supaya saya tidak merasa kelelahan.

Lalu bagaimana caranya saya membagi waktu?


1. Bangun Support System


Hal yang pertama saya mintakan bantuan adalah orang terdekat, adalah suami. Minta bantuan orangtua, sangat tidak mungkin. Lokasi rumah orangtua saya adalah di Jawa Timur 😟

Selain suami, kemudian mama mertua. Walaupun tidak bisa membantu 100%, tapi paling tidak mama mertua bisa menggantikan posisi saya sementara saat saya butuh istirahat atau butuh pergi keluar sebentar.

2. Istirahat


Sesempit apapun waktunya, sempatkan waktu untuk istirahat. Bagi saya, waktu istirahat terbaik adalah saat Rissa tidur.

Rissa itu tidur per 2-3 jam. Jadi misalnya dia bangun jam 7 pagi, kemudian mandi dan makan. Nah, saya harus ngejar kerja ini itunya sampai jam 10. Karena jam 10 teng Rissa udah mulai ngantuk dan tidur. Kalau saya telat dikit, anak ini bakalan rewel. Bisa berakibat saya stress.



Jam tidur saya itu jam 11 - 1. Itu udah harga mati, saya gak boleh diganggu gugat. Karena saya bangun too early jam 5.30 pagi lanjut beberes rumah, jadi biasanya jam 10 saya sudah ngantuk berat.

3. Batasi Pekerjaan Rumah


Sebisa mungkin saya tidak terlena untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Karena saya harus membagi perhatian dengan anak-anak.

Saat anak-anak meminta perhatian saya, tidak jarang saya harus berhenti dari pekerjaan rumah. Alhasil, terkadang rumah jadi berantakan kayak kapal pecah. Entah dapur banyak cucian, atau baju di tempat jemuran belum dijemur. Yah udah gapapa, toh gak ada yang menilai juga. Pikir saya dalam hati 😁mau tamu ke rumah juga sebodo teuing rumah berantakan, toh pastinya mereka memaklumi juga.

Relaks, everything's will be oke. Dunia gakkan kiamat kalau rumah gak diberesin.

Itu yang saya tanamkan setiap kali saat lihat rumah berantakan.

4. Skala Prioritas

Disaat saya punya seabrek aktivitas, saya menerapkan skala prioritas. Saya harus bisa menempatkan mana yang lebih dulu saya kerjakan, mana yang bisa saya kerjakan nanti. Yang bisa saya kerjakan nanti, saya minta tolong suami yang kerjakan. Karena kalau saya kerjakan semuanya bersamaan, bisa-bisa saya kelelahan deh.

Disaat si Rissa minta saya temani, saya minta tolong suami untuk menemani Narend. Walaupun ia cuma sekedar baca buku.



5. Me Time


Sesibuk apapun, sempatkan untuk me time. Bagi saya me time saya adalah nonton TV. Walaupun cuma punya waktu 1 - 2 jam, saya sempatkan untuk nonton. Ya entah nonton acara gosip, berita, anything.

Selain nonton TV, kalau TV lagi dirajai oleh anak saya, saya bisa nonton Youtube.

Kalau nonton Youtube gak bisa juga, saya biasa bikin kopi and roti favorit, lanjut makan. Biasanya saya makan saat sikon anak-anak bisa kompromi.

Atau minum kopi gak bisa juga? Saya sempatkan untuk baca buku. Walaupun cuma bisa 1 bab aja, gapapa 😊



Atau saya bisa menulis seperti yang saya lakukan ini saat tulisan ini tayang. Saya menulisnya saat anak saya tidur.

Pokoknya apa aja deh saya lakukan supaya bisa me-time tanpa mengganggu quality time bersama anak. Karena biasanya sehari-harinya saya keluar rumah. Anak juga sekolah paginya. Jadi saya gak terlalu capek. Tapi kali ini keadaan berbeda. Saya terpaksa harus naik 5 oktaf suara saya. Supaya apa? Supaya everything tight on schedule. Supaya disiplin. Supaya saya tetap bisa ada jadwal napas (baca : istirahat).

Nah supaya saya gak stress, saya harus punya pengalihan kegiatan supaya pikiran saya tetap waras dan melanjutkan aktivitas saya sehari-hari 😊

Nah, itulah ke-5 tips ala saya bagaimana saya memaintain stamina dan waktu saya saat libur sekolah selama 2 minggu ini. Mudah-mudahan saya bisa survive sampai 2 minggu ini ya! 😁

Kalau moms sendiri apakah punya tips bagaimana memaintain stamina yang lebih oke? Boleh lho berbagi ceritanya di kolom komentar. Saya tunggu saya komennya.

Terima masih yang sudah mampir 😊

Comments

  1. Kebayang waktu anak-anak saya masih kecil dulu, gimana repot dan capeknya ngurus kebutuhan mereka. Apa lagi kalau sekolah dari rumah ya, nambah deh kesibukan. Tapi buntut-buntutnya akan kembali kepada kesiapan emak juga dalam mengelola waktu dan tenaga ya. Selamat berjuang Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul mba, kalo anak masih kecil repot dan lelahnya bukan main. Thank you :)

      Delete
  2. sama Oline akupun begitu, meski berduaan aja di rumah tapi aktivitas selama di rumah aja kebanyakan didapur.. ujung rambut sampe ujung kaki rasanya bau asap dapur haha tapi Alhamdulillah dinikmati aja biar happy yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheee iyaa, makanya stock bahan makanan kudu ada terus ua di rumah mba :)

      Delete
  3. Relaks, everything's will be oke. Dunia gakkan kiamat kalau rumah gak diberesin.

    AKu DEMEN Dan SETUJU BANGET dengan kalimat ini hahahahaha.
    Soalnya kalo dibawa pusing ya makin setres banget ya Mbaaa

    Bismillah, semoga corona segera berlaluuuu!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhuu iyaaa, please go away Coronaaaa :((((

      Delete
  4. Tips nya bagus, oline. Aku pribadi, karena anak2 sudah remaja, jadi lebih bisa diajak kerjasama. Selama physical distancing juga aku sama anak2 menikmati waktu berkumpul, yang lumayan lama udah jarang kita lakukan. Tapi bisa dipahami kalau ada juga buibu yang mulai kewalahan, apalagi yang punya anak balita. So, please take your time to me time, karena kalau hati ibu tenang, keluarga Inshaallah aman dan bahagia ya.

    ReplyDelete
  5. Kebayang lelahnya ya Olin, kalau aku keduanya udah SD saja rasanya capek, bikin camilan terus dan diajak main..hihi semoga sehat selalu dan cepat berlalu wabahnya ya aamiin

    ReplyDelete
  6. Kalau aku, me timenya tidur. Biasanya aku tidur siang setelah sholat dzuhur, walau satu jam terasa nikmat banget bisa tidur siang.
    Yang bikin puyeng aku saat ini itu bolak balik ke dapur karena nafsu makan anak-anak meningkat, sama kalau mereka berantem.
    Biasanya kan pada di sekolah dan kampus, ini ketiganya libur bareng, sering banget ribut. Biasanya ku diamin atau tinggal tidur saja :)

    ReplyDelete
  7. Wah asyik tuh Mbak, me time dengan baca buku ditemani segelas kopi. it's a leasure time

    ReplyDelete
  8. Catet tipsnya ya, Mak. Karena masih gadis, agak kebayang keriwehan Bu-Ibu yang kini anaknya mulai belajar di rumah. Ini keponakan sudah kangen sekolah dan tanya kapan bisa ketemu temannya lagi

    ReplyDelete
  9. support sistem itu ya yang perlu, karena kalau tanpa support sistem kita kayak kerja rodi ya, Mba. Kebanyakan yang stress karena ga ada support sistem di keluarga.

    ReplyDelete
  10. Kebetulan anakku belum sekolah, jadi aku lah yang WFH di rumah, sungguh terkadang aku juga mengalami kejenuhan

    ReplyDelete
  11. Untuk masa #dirumah aja seperti sekarang ini, kayaknya gak harus perfect dalam megurusi rumah tangga. Standar kerapian di rumah pun bisa ditolelir karena anak-anak terus bergerak aktif.
    Satu-satunya untuk bisa menikmati hidup yaitu menjalankan me time

    ReplyDelete
  12. Aku juga membatasi kerjaan rumah nih. Setrikaan gak kepegang..yang penting rumah bersih aja dan jadwal pelajaran anak bisa disetor tepat waktu.

    ReplyDelete
  13. Rasanya udah nahan napas aja skrg mak. Sebenarnya aku ga ada beda, yg beda cuma anak2 aja kesian g boleh main di luar ga ketemu temen dan aku berasa ga totog gt megang anak2 *lohhh curhaaat

    ReplyDelete
  14. Keren nih tipsnya. Aku nih masih belom bias kayak gitu. Masih susah buat nentuin prioritas. Ditambah sama makan yang gak teratur dan kurang olahraga jadinya sering banget deh badan lemes.

    ReplyDelete
  15. Thank You tipsnya mba Oline. Saya sendiri 2 minggu kemarin di kampung, beneran menikmati banget, biarpun kerjaan nambah. Soalnya tiap hari kerja ini itu, dan jauh dari anak. Jadi pas ketemu beneran bisa habiskan waktu. Ibuku aku suruh diem, dan happynya bisa kedapur lagi. Tapi keingetan sama temen yang anaknya 4, kerjaannya berlipat ganda banget.

    ReplyDelete
  16. iya sih kondisi saat ini butuh tenaga dobal, lelah dobel, apalagi kalau anak masih kecil belum bisa diajak kerja sama. aku sendiri bsa pegang laptop tunggu malam tunggu anak tidur.., work from home..bisanya dijam malam kalau siang ..di recokin anak

    ReplyDelete
  17. Ini di cekulah anak2 juga diperpanjang, yg bikin stres kalau pas ngajarin krn emang emaknya gak ada skill guru. Trus rasa bosan krn di rumah aja itu yg kadang bikin uring2an. Tapi ya gmn ya dinikmati aja deh waktu skrng, berusaha nyari sisi positifnya aja, gak ngoyo jg urusan belajar anak dan kerapian hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, berusaha nyari sisi positifnya aja deh sekarang. Karena kalo mikir negatifnya terus jadi stres ya.

      Delete
  18. Tipsnya bagus buat diterapkan nih mbak oline, apalagi anakku ada 6 kan, alhamdulillah yang butuh ditemani belajar cuma 3 orang, karena yang kakak kakak udah besar. Sementara yang bungsu masih batita, jadi Nemani main aja sambil belajar. Bener banget, buat skala prioritas ya, agar kita ga kelelahan

    ReplyDelete
  19. Enak dong kalo dua minggum aku 5 minggu loh mom. Hiks.. udah mulai menikmati sih tapinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini juga kayaknya diperpanjang sampai 2 bulan sih.

      Delete

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *