Hai moms, finally saya mau update blog lagi nih. Kali ini saya mau share tentang tumbuh kembang anak nih.
Narend itu termasuk anak dengan postur yang kurus. Kurus sekali malahan. Saya sebenarnya malu juga karena anggapan oranglain, kok ya anaknya kurus banget, apa iya gak dikasih makan? Tapi kembali lagi saya ingat waktu saya mengikuti sebuah talkshow parenting, bahwa anak yang (tampak) kurus belum tentu kekurangan gizi. Karena semua tergantung pola pertumbuhan individu si anak juga.
Buat yang ingin mengetahui apakah anak kita kekurangan gizi atau tidak, mungkin moms bisa cek melalui grow chart. Bisa jadi anak kita kurus karena faktor genetik. Dan yes, setelah saya tanyakan kepada pihak suami, bahwa benar, waktu suami berusia balita, tubuhnya memang tidak gemuk, dan persis sekali apa yang dialami oleh Narend. Jadi, setidaknya walaupun punya anak berbadan kurus, saya tidak terlalu khawatir banget ya 😚
Tapi bulan lalu, Narend sempat jatuh sakit. Agak lama ya sakitnya, hampir sekitar 1 mingguan. Sempat sehat, lalu sakit lagi. Gara-garanya saya ajak Narend ke area playground, lalu pulangnya (sore hari), Narend bersin-bersin lebih dari 3x. Finally malamnya berlanjut dengan pilek dan batuk. Yeah, secepat itu reaksinya. Padahal pagi harinya sehat wal'afiat tidak ada tanda-tanda sakit sama sekali dan saya rajin memberikan vitamin untuknya. Narend termasuk anak yang super aktif (attention deficit/hyperactivity disorder), jadi kemungkinan sakit juga karena faktor kelelahan. Moms tau itu attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) itu apa? Itu adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan anak-anak beraktivitas berlebihan. Bahkan saya juga pernah control ke dokter perkembangan anak demi menurunkan hyperactivity disorder itu.
Lalu saya coba bawa Narend ke dokter. Finally setelah 1 minggu lebih akhirnya Narend sembuh total.
Upaya saya untuk Narend sembuh juga tidak mudah, karena Narend termasuk anak yang terbilang susah makan (picky eater). Dia hanya ingin makan makanan yang menurut dia enak. Waktu ia sakit, berat badan Narend sempat turun 1 kg. Ini terlihat dari angka timbangan waktu di rumah sakit saat control dan juga badan Narend terlihat mengurus.
Disitu saya merasa sangat-sangat sedih. Saya merasa sudah berusaha sekuat tenaga, dengan memasak kesukaannya Narend, tapi ia tetap tidak mau makan. Waktu control ke dokter anak, saya diberi amanah oleh dokter bahwa saya harus memperhatikan asupan nutrisi untuk Narend, terutama asupan asam lemak yang baik dan proteinnya harus ditambah, karena once Narend tidak mau makan, komposisi nutrisi yang dibutuhkan Narend akan berkurang. Dan ini akan berakibat pada pengurangan berat badan Narend. Padahal untuk menaikkan berat badannya saja setengah mati rasanya 😒
Asam lemak yang baik yang disarankan adalah Omega 3 dan Omega 6.
Kalau dari info yang saya baca, untuk menurunkan gejala hyperactivity disorder itu, saya harus banyak memberikan nutrisi Omega 6 kepada Narend. Karena Omega 6 bisa meringankan gejala ADHD itu. Gak cuma untuk anak-anak sih, Omega 6 juga bermanfaat untuk orang dewasa, seperti menjaga kesehatan jantung, menurunkan level kolesterol jahat, meningkatkan kolesterol baik, mengurangi gejala reumatik, dan menurunkan tekanan darah. Sebanyak itu ya manfaatnya 😊
Omega 6 bisa didapat dimana sih? Paling simplenya Omega 6 bisa ditemukan pada kacang-kacangan dan biji-bijian. Kalau di protein hewani, terdapat pada daging merah, telur, serta minyak zaitun.
Lalu untuk Omega 3, adalah asam lemak yang tergolong polyunsaturated fatty acids (PUFA). Asam lemak ini tidak diproduksi oleh tubuh kita, makanya saya perlu menyajikan makanan yang banyak mengandung asam lemak Omega 3 ini.
Apa manfaat Omega 3? Omega 3 baik sekali untuk mencegah penggumpalan darah, perkembangan sel-sel otak, mengurangi resiko penyakit jantung dan anti inflamasi. Khusus untuk anak-anak sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya.
Omega 3 bisa didapat dimana sih? Bisa didapat pada ikan tuna, sarden, makarel dan salmon. Kalau untuk protein hewani bisa didapat di kacang-kacangan. That's why saya selalu menyajikan makanan yang mengandung ikan-ikan di rumah.
Tapi seiring pekerjaan dan aktivitas saya, ada kalanya saya suka absen memasak, dan membeli makanan untuk Narend di rumah. Dulu saya sempat pusing, gimana caranya kedua nutrisi omega 3 dan omega 6 harus tercukupi, sementara saya tidak punya banyak waktu memasak? Satu-satunya saya hanya bisa memberikan susu. Karena susu bisa dengan mudah diserap oleh tubuh.
Walaupun Narend tergolong anak yang picky eater, tapi Narend suka dengan susu. Alhamdulillah saya masih terbantukan, ada cara lain untuk mempertahankan berat badannya di batas normal, yaitu memberikan asupan susu dengan kuantitas 2x lebih banyak dibanding biasanya.
Saya pernah konsultasi dengan dokter anak, jika anak yang gak doyan makan, apakah tidak apa-apa bila saya berikan susu dengan kuantitas 2x lebih banyak dari biasanya? Apakah nanti pola makannya terganggu? Kata dokter, "Memberikan susu lebih banyak dibandingkan pemberikan susu normal, nafsu makannya masih sama aja kan?" 😊
Jadi intinya, pemberian susu lebih sering kepada anak yang picky eater bisa membantu mempertahankan berat badannya.
Tapi saya juga gak bisa sembarangan kasih susu kepada Narend. Ada kriteria-kriteria tertentu yang boleh dan tidak boleh saya lakukan.
Pertama, pesan dari guru sekolahnya Narend, saya tidak boleh memberikan susu coklat kepada Narend. Karena susu coklat mengandung gula, dan gula sangat tidak dipebolehkan untuk anak yang memiliki kriteria ADHD.
Kedua, jika saya memberikan susu kepada Narend, usahakan untuk tidak menambahkan apa-apa ke dalamnya, baik gula atau madu. Karena lagi-lagi gula adalah musuh utama untuk anak yang ADHD. Anak yang ADHD tidak boleh diberikan susu yang tinggi kadar gulanya. Karena bisa memicu gejala ADHD nya lebih tinggi, membuat dia semakin aktif dan semakin tidak fokus. Ini bisa berbahaya jika ia akan memasuki usia sekolah. Mungkin usia pra-sekolah belum terlalu bermasalah, tapi jika diteruskan dan saya tidak concern terhadap masalah ini, ini akan berakibat kepada nilai akademik dan prestasi di sekolahnya.
Mau kasih susu, tapi banyak kriterianya. Mau masak yang cukup nutrisinya, tapi saya gak punya waktu.
Saya pernah konsultasi dengan dokter anak, jika anak yang gak doyan makan, apakah tidak apa-apa bila saya berikan susu dengan kuantitas 2x lebih banyak dari biasanya? Apakah nanti pola makannya terganggu? Kata dokter, "Memberikan susu lebih banyak dibandingkan pemberikan susu normal, nafsu makannya masih sama aja kan?" 😊
Jadi intinya, pemberian susu lebih sering kepada anak yang picky eater bisa membantu mempertahankan berat badannya.
Tapi saya juga gak bisa sembarangan kasih susu kepada Narend. Ada kriteria-kriteria tertentu yang boleh dan tidak boleh saya lakukan.
Pertama, pesan dari guru sekolahnya Narend, saya tidak boleh memberikan susu coklat kepada Narend. Karena susu coklat mengandung gula, dan gula sangat tidak dipebolehkan untuk anak yang memiliki kriteria ADHD.
Kedua, jika saya memberikan susu kepada Narend, usahakan untuk tidak menambahkan apa-apa ke dalamnya, baik gula atau madu. Karena lagi-lagi gula adalah musuh utama untuk anak yang ADHD. Anak yang ADHD tidak boleh diberikan susu yang tinggi kadar gulanya. Karena bisa memicu gejala ADHD nya lebih tinggi, membuat dia semakin aktif dan semakin tidak fokus. Ini bisa berbahaya jika ia akan memasuki usia sekolah. Mungkin usia pra-sekolah belum terlalu bermasalah, tapi jika diteruskan dan saya tidak concern terhadap masalah ini, ini akan berakibat kepada nilai akademik dan prestasi di sekolahnya.
Mau kasih susu, tapi banyak kriterianya. Mau masak yang cukup nutrisinya, tapi saya gak punya waktu.
Finally sekarang sudah ada solusinya, susu Bebelac GO! Ini adalah susu terbaru dari Bebelac, yang bentuknya susu UHT yang dikemas dalam kemasan tetrapack, yang mengandung Omega 3&6 plus kadar gula yang rendah.
Bebelac GO! ini adalah susu UHT dengan kadar gula yang rendah. Walaupun Narend tergolong anak yang berbadan kurus, bukan berarti asupan gulanya harus ditambah 2x lipat. Justru yang ditambah adalah nutrisi protein dan asam lemak baik ini.
Ohya moms! Pernah mendengar gak, bahwa pemberian susu lebih dari 2x dalam sehari pada anak bisa meningkatkan konstipasi (sembelit)? Nah, ternyata minum Bebelac GO! ini gak perlu khawatir. Karena susu Bebelac GO! ini mengandung serat pangan Inulin, vitamin dan mineral. Jadi nutrisi tercukupi, dan sistem pencernaan anak juga tetap terjaga. Jadi paket komplit ya moms! 👌
Susu Bebelac GO! ini hadir dalam 2 rasa, yaitu Vanilla dan Coklat. Karena Narend lebih suka rasa coklat, jadi saya selalu memberikan susu Bebelac GO! ini rasa coklat ke Narend. Sayapun gak perlu khawatir lagi deh.
Bukankah orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya kan moms? 😇
Bukankah orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya kan moms? 😇
Padahal anak-anak sukanya susu coklat ya? Tapi untuk kasusnya Narend gitu gak boleh ternyata ya?
ReplyDeleteWah susunya Narend sama kayak Manda, nih :))
ReplyDeleteSorry, oot Mbak, aku baru tahu kalau Nared ADHD. Itu taunya gimana mbak awalnya?
Aku taunya saat Narend usia 2 tahun, saat aku control ke dokter tumbuh kembang anak, saat Narend belum lancar bicara. nah disitulah narend didiagnosa anak yang super aktif. baru deh aku dikasih tau do and donts, serta penanganan terhadap anak aktif seperti apa. Aku browsing2 ternyata anak hiperaktif itu adalah salah satunya ADHD.
DeleteNarend suka yah bebelac GO, Leah juga suka nih.. Dia suka rasa coklatnya :D
ReplyDeleteToooossss sama Leaah :))
DeleteJarang ya susu uht dilengkapi omega 3 dan 6
ReplyDeleteIya betul mba. salah satu susu yang sudah dilengkapi dengan Omega 3 & 6 ya si Bebelac ini.
DeleteKalau anak susah makan itu memang ibunya jadi was was. Takut kurang nutrisi. Untungnya ada Bebelac GO yg nutrisinta komplit ya.
ReplyDeleteAnakku juga suka susu ini, kalo anak susah makan emang paling pas kasih uht supaya gizinya tetep seimbang
ReplyDeleteSusu ini rasanya yummy banget
ReplyDeleteToss Narend, di rumah susu coklat juga paling laris. Seemak bapak juga doyan...
ReplyDelete