Mommy's World

My world about breastfeeding and parenting

Nice to meet you!

Owner @AuraBatik | Mompreneur - Vlogger - Blogger - Loves Cooking & WomenPreneurCommunity | Coffee Addict | caroline.adenan@gmail.com
Oline

What Read Next

Social Distancing, Bagaimana Penerapannya di Lingkungan Rumah dan Tempat Umum?

Doc : Vecteezy

Sejak tanggal 15 Maret 2020 Pemerintah sudah mengumumkan untuk para siswa belajar di rumah. Dan per tanggal 15 April 2020 kemarin berarti sudah total 1 bulan kita beraktivitas di rumah aja. Penerapan social distancingpun sudah diberlakukan. Social distancing bertujuan supaya menekan laju penyebaran virus Corona di Indonesia. Untuk itu beberapa perusahaan sesuai dengan anjuran pemerintah, setiap orang diharuskan bisa Work From Home (WFH). Yah, walaupun gak semua bisa WFH sih, contohnya suami saya nih, masih aja sih kerja and masuk ke kantor seperti biasa. Yang beda cuma jam masuknya aja, yang biasanya 5 hari kerja, sekarang 4 hari kerja. Karyawan mendapat jatah 1 hari WFH saja. Pemilihan harinya dilakukan bergantian.

So, bagaimana penerapan di lingkungan rumah dan di tempat umum?

Sebentar, sebelum saya jelaskan lebih jauh tentang penerapannya di rumah saya, saya mau jelaskan dulu ya, apa itu social distancing.


Apa Itu Social Distancing?

Kalau dari yang saya baca dari literatur, social distancing adalah tindakan menjauhi dari segala bentuk perkumpulan, sekolah, tempat kebugaran, mall, bioskop, tempat wisata dsb. Pokoknya setiap tempat yang dikunjungi oleh orang banyak wajib dihindari. Intinya harus menjaga jarak sih. Kalaupun terpaksa berada di lokasi, minimal kita harus berjarak 1-2 m dengan orang lain.

Apa Bedanya Dengan Physical Distancing?


Menurut saya sih tidak berbeda, hanya pemilihan kata (diksi) saja. Dan saya rasa kalau mengacu kita harus menjaga jarak, istilah physical distancinglah yang paling tepat. Karena supaya orang tetap bersilahturahmi atau bernetworking walaupun tidak secara fisik.

Bagaimana Penerapannya Social Distancing Di Lingkungan Rumah?


Dulu sebelum PSBB diberlakukan, waktu awal-awal penerapan social distancing kalau saya perhatikan, masih ada beberapa restoran yang buka. Gak hanya restoran, tapi juga beberapa mall, coffee shop, dsb. Intinya sih orang-orang masih banyak yang beraktivitas normal. Tapi sejak diberlakukan PSBB di Bekasi dan diperluas, sejak itulah satu persatu restoran sudah mulai banyak yang tutup. Gak hanya resto, tapi juga ternyata mall diharuskan tutup. Awalnya cuma beberapa tenant aja yang di dalam mall itu tutup. Lama kelamaan mallnya sendiri tutup. Sedih sih lihatnya, saya membayangkan seandainya saya yang buka usaha di mall tersebut, pasti terasa terpukul sekali. Apalagi kan sekarang menjelang Lebaran, otomatis orang-orang akan mengejar omset dan keuntungan penjualan? 

Jujur aja sebulan sebelum booming Corona dan PSBB diberlakukan, saya sempat diskusi dengan suami, bahwa saya pengen banget jualan saat bulan puasa, pengen banget mencoba peruntungan di dunia kuliner. Saya mau jualan takjil. Tapi ternyata keadaan berkata lain. Untungnya saya belum persiapan apa-apa. 

Sekarang totally cafe and beberapa resto di sekitar rumah sudah tutup total. Gak hanya resto, tapi juga toko-toko lainnya. Termasuk mall. Mungkin untuk meminimalisir pengeluaran ya, seperti gaji karyawan, listrik, makan, pengeluaran harian lainnya, dsb. Dan mungkin maksud dan tujuan pemerintah mengharuskan mall tutup supaya orang-orang tidak bepergian ke mall untuk liburan juga kali ya?

Penerapan Social Distancing di Tempat Umum


Saat ini untuk transportasi seperti TJ sudah dibatasi jam operasionalnya. Gak hanya TJ, tapi juga commuterline. 



Kalau di supermarket, sekarang sudah diberlakukan menjaga jarak antar pengunjung. Tapi ya pada pelaksanannya tetap aja sih ada yang nyelak antrian 😋 keselnya tuh disini. Suami saya tuh pernah diselak sama bapak-bapak yang gak tau bahwa kita sekarang sedang physical distancing. Karena nyelak antrian, langsung aja deh tuh bapak disemprot sama suami saya 😀




Jujur aja awalnya sih keadaan ini aneh buat saya, karena yang biasanya beraktivitas biasa sekarang harus berjauh-jauhan dengan orang lain. Harus beraktivitas di rumah aja, layaknya dipenjara hiks..

Semoga saja keadaan ini semoga berlalu ya. Saya sudah sangat ingin mengajak anak-anak untuk liburan, bukannya social dictancing lagi dengan oranglain.

Semoga bermanfaat.

Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *