Mommy's World

My world about breastfeeding and parenting

Nice to meet you!

Owner @AuraBatik | Mompreneur - Vlogger - Blogger - Loves Cooking & WomenPreneurCommunity | Coffee Addict | caroline.adenan@gmail.com
Oline

What Read Next

5 Langkah Yang Harus Dilakukan Untuk Atasi Gigi Anak Berjejal


Hi moms! Kali ini kita bahas soal gigi anak yuk. Materinya tentang gimana caranya kita mensiasati supaya gigi anak tidak tumbuh berjejal. Tau kan berjejal ya? Bertumpuk-tumpuk moms. Kan pastinya mengurangi nilai estetika ya moms 😁Pas banget nih, saya lagi concern soal gigi anak saya si Narend, karena saat ini kan usianya masuk 6 tahun, saatnya gigi susunya mulai tanggal dan gigi tetapnya satu persatu tumbuh.

Saya pikir kalo gigi susu anak susu rapih itu saya bisa berbangga, karena saya pikir nanti gigi tetapnya juga sama seperti gigi susunya (rapih). Dulu saya pernah sih dengar selentingan info yang bilang bahwa, kalau gigi susu anak itu rapih 'belum tentu' giginya akan rapih saat dewasa nanti. Justru yang bagus itu adalah yang memiliki gigi susu yang renggang-renggang. Lalu saya pikir, ah itu cuma mitos aja, saya gak mau percaya ah, toh juga gigi anak saya selalu dirawat kok! Tapi ternyata setelah saya ikutan kulwap yang diadakan oleh Difa OHC minggu lalu, dan ternyata info yang saya dengar itu bukan mitos, disitulah saya baru concern lagi soal gigi anak. 

Di kulwap yang saya ikuti ini ada beberapa info yang saya dapatkan berupa apa penyebab gigi anak bisa berjejal (tumpang tindih) tidak rapih, lalu bagaimana cara mengatasinya, dsb. Nara sumbernya adalah dr. Dita. Nah, supaya info ini tidak saya aja yang tahu, sekarang saya mau share untuk moms semua. Siapa tau bisa bermanfaat. 


Baca tulisan saya sampai selesai ya moms.

Gigi anak yang rapih pastinya impian semua orangtua. Gigi yang rapi selain enak dilihat, juga akan memudahkan anak untuk membersihkan giginya. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan rongga mulut dan kesehatan anak secara keseluruhan.

Cara Sederhana Mengetahui Gigi Anak Akan Berjejal Atau Tidak

Kita bisa lihat struktur gigi anak kita di usia 5 - 6 tahun. Harusnya yang baik itu gigi anak harus mulai renggang-renggang. Ini pertanda bahwa rahangnya udah berkembang, jadi diharapkan rahangnya bisa menampung gigi permanen yang tumbuh. Jadi istilahnya gigi yang renggang itu memberikan space untuk gigi permanent mulai tumbuh. 

Harus renggang-renggang?

Yes, karena gigi permanen ukurannya lebih besar dibanding gigi susu. Jadi kalau di usia 5 atau 6 tahun gigi anak belum juga kelihatan renggang-renggang, bisa dipastikan rahangnya gak akan cukup untuk menampung gigi permanennya. Alhasil gigi akan berjejal (crowding). Artinya, nanti saat dewasa harus bertemu ortodontis supaya dipakaikan kawat gigi, atau treatment lainnya.


Jadi supaya giginya tidak berjejal di rahangnya, yang utama lengkung rahangnya harus bisa menampung semua gigi. Ukuran lengkung rahang dan lebar gigi itu bawaan genetik, jadi kalau ayahnya ounya gen rahang yang besar sementara ibunya punya rahang yang kecil, nanti gennya menurun banget ke anaknya, jadi ya mau kita pasrah aja 😁 Karena bisa dipastikan giginya akan berjejal.

Tapi kita tetap harus berusaha dengan cara menjaga supaya rahang yang kecil tersebut bisa berkembang maksimal, supaya gigi permanennya nanti bisa mencapai susunan yang seideal mungkin. 




Faktor Luar Yang Harus Diperhatikan

Kita bahas soal faktor luar dulu ya moms. Ada beberapa faktor luar yang harus diperhatikan. Apa saja itu?

1. Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk. Apa saja itu?

Males mengunyah, mengempeng, mengemut jari, bernapas melalui mulut, sampai gigit bibir. Dibahas satu persatu ya.

Males mengunyah, pakai empeng, pakai botol susu, dot dan sejenisnya adalah kebiasaan yang hampir dianggap wajar ya. Ini terjadi juga kepada kedua anakku moms. Kalau dulu si kakak pakai dot sampai usia 2,5 tahun. Dan sekarang adiknya, Rissa usia 1,5 tahun, kalau gak pakai empeng, dia gak bisa tidur. Saya sih udah tau konsekuensinya nanti gimana. Tapi ya gimana ya moms, anak-anakku kalau gak pakai empeng dia rewel banget, susah untuk tidurnya. Daripada ngempeng di puting saya, ya kupikir mending pakai dot aja, gitu.

Ya solusinya harus distop katanya 😟 karena kebiasaan ini tidak baik.

Menurut American Academys of Pediatric, penggunaan empeng sebaiknya dihentikan saat usia 6 bulan lho. Bisa dilakukan bertahap, sampai waktu gigi susunya tumbuh semua, udah gak ngempeng lagi. Kalau udah terlanjur jadi berantakan giginya, perbaikannya harus dimulai sedini mungkin.


Dua-duanya anakku pakai empeng, kalau Narend palai dot (empeng) sampai usia 1,5 tahun. Kalau Rissa juga masih pakai empeng di usia 1,5 tahun ini.

Ya saya sangat paham akan konsekuensinya, susah sekali untuk anak-anak saya gak pakai empeng, apalagi menjelang tidur 😒 kegiatan saya banyak sekali di rumah, jadi alternatifnya karena gak ada ART, jadinya saya agak susah kalau buat ngelonin, jadi saya pakaikan empeng aja. 


Ya kalau sampai gigi anak saya gak bener, saya pakaikan behel lah nanti, pikir saya dalam hati. Yang penting pertumbuhan, pola makan dan kebersihan giginya saya jaga baik-baik.


Rissa pakai empeng saat mau tidur


Mengemut jari, hampir sama dengan ngempeng. Biasanya ini adalah masalah psikologis anak aja, karena ngemut jari akan memberikan kenyamanan seperti yang dirasakan anak sewaktu menyusu. Kebiasaan buruk ini harus dihentikan secepatnya, selain bikin jari jadi gak cantik, kebiasaan ini bikin gigi jadi berantakan juga.


Bernapas lewat mulut. Kalau hidungnya mapet gimana dong? Bernapas disini maksudnya dilakukan terus menerus ya, bukan hanya pas pilek atau flu aja, trus hidungnya jadi mampet, tapi memang selalu anaknya bernapas gak lewat hidung. 

Masalah ini sering terjadi pada anak dengan pembengkakan adenoid.


Kalau memang ada pembengkakan adenoid, bisa konsultasi ke dokter THT. 

Bernapas lewat mulut bukan hanya membuat masalah pada susunan gigi, tapi juga kualitas udara yang masuk ke dalam tubuh, karena mulut kan gak punya saringan. Kalau lewat hidung kan partikel debu akan tertahan dengan bulu hidung, makanya kualitas udara akan berbeda dibandingkan kalau bernapas lewat mulut.


2. Jangan sampai giginya berlubang

Kenapa? Karena kalau giginya berlubang, trus keburu rusak sampai hampir setengah gigi hilang, rahangnya jadi kurang berkembang, jadi berjejal deh gigi permanen yang muncul.

Karena gigi itu senangnya dekat-dekatan moms, jadi kalau ada gigi yang berkurang ukurannya, otomatis ada jarak kan sama gigi sebelahnya, nah gigi sebelahnya ini akan menempel, berusaha untuk deketin gigi di depannya, jadinya bikin rahang jadi kurang berkembang.


3. Jangan mencabut gigi susu sebelum waktunya

Lalu segera cabut gigi susu kalau gigi permanennya sudah mulai kelihatan. Kalau gigi susu terlanjur dicabut, sebaiknya dibuat penahan ruangan supaya gigi sebelahnya gak bergeser, jadi rahangnya akan tetap berkembang normal.

Sebaliknya, kalau gigi susu masih ada tapi gigi permanen sudah mulai muncul, segera ke dokter gigi untuk dicabut, Supaya ada tempat untuk gigi permanenya untuk tumbuh dengan benar.

Poin ini terjadi juga dengan mas Narend. Waktu usia 6 tahun kemarin, saya sempat kelolosan, gigi permanennya sudah tumbuh duluan ketimbang gigi susunya tanggal. Akibatnya jadi berjejal deh giginya, jadi tumpang tindih. Saya sempat bingung kenapa giginya jadi double-double ya? Oh iya, ini yang namanya gigi tetap, maklum kan baru pertama kali ngalamin kayak gini, jadi saya agak kurang aware soal ini.




4. Makan Makanan Yang Keras

Terkadang orangtua suka malas memberikan makanan yang keras untuk anak-anaknya ya, padahal harus disarankan berikan makanan yang keras sesuai dengan usianya. Karena makan makanan yang keras akan merangsang rahang untuk berkembang.

Kalau sudah saatnya anak makan makanan keluarga, ya dikasih saja. Jangan terlalu terlena dengan makanan yang lembek-lembek. 

Tekstur keras seperti wortel (yang matang) akan memaksa anak untuk mengunyah yang akhirnya akan merangsang rahang untuk berkembang.

Saya jadi ingat, waktu dulu Narend usia 3 tahun, saya pernah ketemu dengan anak yang sedang disuapi oleh baby sitternya. Waktu itu makanannya masih bubur atau nasi lembek deh, kalau gak salah ingat, saya lupa juga tepatnya apa. Lalu saya tanya ke baby sitternya, makannya kenapa masih bubur aja, bukannya nasi? Usia anaknya berapa? Lalu baby sitternya menjawab, "Iya, anaknya usia 3 tahun. Sudah dicoba kasih nasi gak mau, makanya balik lagi ke bubur. Giginya sih sudah banyak, tapi ya anaknya gak mau, masih nyaman makan bubur, yaudah orangtuanya kasih bubur lagi." Gitu katanya.

Saya pernah dengar juga bahwa anak-anak itu harus sering dikasih makan makanan daging-dagingan supaya sering mengunyah, sehingga rahangnya jadi besar.


5. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Sikat gigi sebaik dan sebersih mungkin. Bisa gunakan tablet disclosing untuk cek apakah anak sudah menyikat giginya menjadi bersih.

Gigi susu yang tetap berada di tempatnya smpai saatnya tanggal akan menjadi panduan gigi permanenya untuk tumbuh. Jadi gigi permanen yang akan tumbuh gak kehilangan arahnya untuk tumbuh di posisinya yang benar. 




Khusus untuk kebiasaan buruk, kelainan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh lamanya kebiasaan buruk, tekanannya, dan frekuensinya.

Setelah mengikuti kulwap ini, saya jadi makin concern deh terhadap kesehatan gigi anak, pasalnya dulu saya paling takut ke dokter gigi, cara perlakuan mama saya terhadap kesehatan gigi saya juga tidak terlalu intens, akibatnya gigi saya sekarang jadi gak rapih deh 😊 Makanya sekarang saya sebagai orangtua, mau concern terhadap kesehatan gigi anak, terutama soal pemberian tekstur makan nih, mumpung belum terlambat, dua-duanya masih gigi susu, masih bisa dirawat, sebelum terlanjur berantakan jadi membuat mereka jadi pakai behel atau kawat gigi 😁

Kalau moms sendiri gimana tentang kesehatan gigi anak? Biasa-biasa aja atau malah concern banget supaya giginya rapih? 😊 Boleh dong share di kolom komentar bagaimana moms menjaga kesehatan gigi anak, supaya saya juga bisa mendapatkan masukkan dari moms semua.

Ohya moms, kalau moms mau ikutan kulwap seperti ini tentang kesehatan gigi anak, bisa lho gabung fi whatsapp groupnya Difa OHC, cari aja di twitter, hubungi drg. Dita-nya, nanti bisa diinvite ke WA groupnya 😊 karena bermanfaat banget kita sebagai orangtua upgrade knowledge kita soal gigi anak moms.

Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya moms 😊

Comments

  1. AKu kok gak merhatiin ya dulu gigi pascal itu agak renggang atau gak, tapi tumbuh gigi skr gak menumpuk sih.Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk supaya gigi jadi bagus & tetap sehat ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kudu banget diperhatikan kebiasaan2 buruk seperti makan coklat gak sikat gigi, atau minum susu sebelum tidur tanpa sikat gigi, dsb. krn gigi susu yang sehat cikal bakal gigi tetap yang sehat juga.

      Delete
  2. Pantesan gigi keponakan saya kok kayak desak2an padahal pas balita mah rapi banget gigi susunya. Ternyata karena gak renggang2 toh. Kalau gigi anak saya sendiri usia 2 th ini, habis gara2 suka coklat. Wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, pengaruh banget kalo masih balita rapih jali, nanti gedenya belum tentu rapih juga :)
      Pinter2nya si orangtuanya deh merawat gigi anaknya :)

      Delete
  3. Auto cek cek gigi anakku yang paling kecil hehe.. mmm dia termasuk yang renggang deh ini.. dan siap siang tanggal deh gigi depannya karena sudah ada yang berwarna abu abu huhu dan ada gigi bolong dibagian belakang huhu aku kecolongan nih anakku udah ada gigi yang ditambal hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm Narend juga ada gigi yang ditambal kok, padahal giginya rajin dirawat. Gapapa, yang penting kita sbg orangtua aware aja untuk merawat gigi anak :)

      Delete
  4. Ngomongin gigi anak, sebetulnya aku juga sedih karena pertumbuhan gigi anakku gitu lah 😔 kudu mulai tak ajak ke dokter gigi lah

    ReplyDelete
  5. Kompeng memang pengaruh banget, ponakan yang satu kecilnya doyan banget ngompeng sekarang giginya jadi berantakan dan mulut depan rahangnya jadi agak maju. Ntar bakal dipakaikan behel juga biar rapih.

    ReplyDelete
  6. Saya gak terlalu perhatikan nih dua anak saya giginya renggang apa gak. Tapi mereka emang ga pake mpeng sih..sempat saya belikan, cobain, tapi ternyata pada ga betah.

    ReplyDelete
  7. Efek gigi berjejal cukup bikin pusing, apalagi saat anak-anak menginjak remaja, mulai deh rikues minta di behel agar giginya lebih rapi dan "cantik".

    ReplyDelete
  8. Yup, seingat saya gigi saya waktu kecil enggak renggang deh, makanya gigi tetapnya berjejalan enggak keruan... Memang rahangnya kecil... Meski nurun mudah-mudahan dengan stimulasi yang tepat, rahang anak-anak bisa lebih berkembang optimal...

    ReplyDelete
  9. Aku baru tahu loh kalau ternyata gigi susu yg renggang itu malah bagus ya.
    Tp bener deh, secara gigi tetap itu gede2 yaa..

    Aku lagi galau mau ke dokter gigi atau gak, soalnya gigi anak perempuanku lagi bermasalah. Kayaknya numbuh tapi berhenti, nah itu udah rusak giginya pusing bgt huhu

    ReplyDelete
  10. waaaah makasi banyak sharingnya mbak oliiinnn, ngerawat gigi anak anak emang susah susah gampang yaaaa.. yang penting tetep rutin periksa ke dentist pertiga bulan sekali yaaa

    ReplyDelete
  11. Nah Raffi ini ga meregang jadi pas tumbuh giginya ga langsung maju, kudu dimajuin. Kemaren sarannya makan yang alot2 xD

    ReplyDelete
  12. Ini gigi anakku juga bermasalah, kayaknya juga faktor keturunan ya, dari bapaknya. karena struktur giginya jadi mirip banget, sampe ke pecah giginya persis hihi

    ReplyDelete
  13. Untunglah dua anak ga ada yang kubiasakan isap jari dan ngedot
    Namun sekarang 1 malas ngunyah 1 lagi suka ngunyah

    ReplyDelete
  14. Nah ini pernah kejadian sama anak keduaku. Gigi susunya belum ada tanda-tanda mau tanggal, tapi gigi tetapnya udah tumbuh. Mana di bagian atas tengah pula. Duuh sekarang jadinya berjejalan deh. Semoga aja ntar gigi lainnya menyusul tanggal dan jadi rapi susunannya.

    ReplyDelete
  15. 𝘞𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘮𝘣𝘢𝘬. 𝘕𝘰𝘰𝘧𝘢 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘨𝘪𝘨𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘎𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴 𝘨𝘪𝘨𝘪 𝘴𝘶𝘴𝘶𝘯𝘺𝘢

    ReplyDelete

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *