Kalau melihat Ramadhan tahun ini rasanya sedih karena harus berdampingan dengan pandemi Corona. Kebiasaan yang seharusnya ada, jadi tidak boleh dilakukan. Sempat berpikir, kenapa pandemi ini hadir bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan dan Lebaran ya? Apa ini saatnya umat manusia harus merefleksi diri? Ah entahlah, mungkin itu hanya logika ngawur saya aja. Tapi memang ada benarnya sih, selama pandemi ini kita jadi banyak beribadah di rumah, berhemat dari pengelauran-pengeluaran yang tidak penting, berbuat baik dengan berdonasi terhadap yang membutuhkan, dsb. Harus jaga jarak, physical distancing, keluar rumah juga harus buru-buru pulang, tidak boleh beribadah di mesjid, dsb. Makanya saya berharap Ramadhan tahun depan keadaannya tidak seperti tahun ini.
So, jika saya panjang umur, harapan apa sih yang saya inginkan di tahun depan?
Ingin Keadaan Kembali Normal
Saya ingin semua kehidupan back to normal. Tidak adalagi yang namanya jaga jarak. Saya ingin menghirup udara bebas di luar rumah tanpa memakai masker. Ya walaupun saya dengar beritanya sebenarnya pandemi ini belum jelas sampai kapan berakhirnya, tapi setidaknya gak ada lagi keluar rumah dengan memakai masker, cukup tahun ini saja.
Menurut literatur yang saya baca, puasa Ramadhan diwajibkan bagi anak laki-laki saat ia sudah mengeluarkan sperma. Lazimnya sih di usia 10-12 tahun. Kalau dr. Apin bilang, tidak ada patokan yang pasti, tapi belajar puasa bisa dimulai sebelum di usia akil baliqh. Yang pasti sih sebelum usia wajib puasa, anak saya, Narend udah terbiasa dengan berpuasa sih.
Yang pasti jaga cukup serat, cukup minum serta cukup tidur supaya puasanya tetap lancar.
Nah, itulah sedikit harapan saya untuk puasa tahun depan. Kalau moms sendiri apa harapannya? Semoga sehat-sehat selalu ya moms.
Fokus Beribadah
Insyallah tahun depan saya bisa full beribadah karena sudah selesai masa menyusui, saya bisa fokus beribadah. Saya juga mau fokus mengajarkan anak untuk beribadah, karena tahun depan Narend sudah berusia 7 tahun. Tahun ini Narend masih berusia 6 tahun, jadi puasanya masih setengah hari. Ikut sahur saat dini hari, dan buka puasa saat siang hari. Kembali puasa lagi, dan buka puasa lagi jam 6 sore. Saya ingin dia bisa puasa full day tahun depan. Makanya saya fokus mengajarkan dia puasa tahun depan.Menurut literatur yang saya baca, puasa Ramadhan diwajibkan bagi anak laki-laki saat ia sudah mengeluarkan sperma. Lazimnya sih di usia 10-12 tahun. Kalau dr. Apin bilang, tidak ada patokan yang pasti, tapi belajar puasa bisa dimulai sebelum di usia akil baliqh. Yang pasti sih sebelum usia wajib puasa, anak saya, Narend udah terbiasa dengan berpuasa sih.
Yang pasti jaga cukup serat, cukup minum serta cukup tidur supaya puasanya tetap lancar.
Pribadi Yang Lebih Baik
Saya juga ingin pribadi yang lebih baik lagi, sholat lima waktu juga bisa lancar. Jadi istri yang baik juga.Dberikan Rezeki Yang Cukup
Tahun depan saya ingin keuangan saya dan suami jadi lebih baik, sehingga saya bisa membantu orangtua dengan maksimal. Keadaan pandemi ini serta bersamaan dengan anak masuk sekolah sungguh membuat saya dan suami tidak bisa membantu orangtua dengan maksimal. Untuk itu saya ingin sekali jika saya panjang umur, kami tetap diberikan rejeki yang cukup.Sehat Wal Afiat
Dan ini keinginan saya yang terakhir, gak muluk-muluk, saya pengen tetap sehat aja. Gak hanya saya, tapi juga suami dan anak-anak. Supaya ibadah tetap lancar.Nah, itulah sedikit harapan saya untuk puasa tahun depan. Kalau moms sendiri apa harapannya? Semoga sehat-sehat selalu ya moms.
Comments
Post a Comment