Kayaknya kalau bahas soal gizi anak, sebagai orangtua, sudah punya 2 anak, masih aja saya punya kekhawatiran, apakah gizi anak saya tercukupi ya dari makanan yang saya berikan selama ini? Sudah saya tambah dengan suplemen sih, itupun kadang-kadang aja. Karena suplemen itu fungsinya kan hanya sebagai tambahan, dokternya anak-anak juga pernah bilang bahwa, suplemen itu kalau bisa jangan diberikan tiap hari, karena fungsinya kan sebagai support system tubuh aja, jadi berikan berkala saja. Jadi saya berikan per 3 hari sekali misalnya. Tapi ya sebagai orangtua tetep aja sih, kepikiran gizi anak saya cukup apa gak, karena anak-anak saya dua-duanya tergolong anak yang kurus, Rissa aja sudah mendekati garis merah. Makanya nih, saya beberapa waktu lalu ikutan Roompi Parenting yang diadakan oleh Orami Community pada tanggal 16 September 2020 lalu. Topiknya adalah Gizi Seimbang Untuk Pertumbuhan Balita.
Periode Emas Balita
Pengaturan Gizi Seimbang
- Umur 0-6 bulan
- Umur 6-9 bulan
- Umur 9-12 bulan
- Umur 12-24 bulan
Pengaturn gizi seimbang disini gak jauh berbeda, dimulai dengan ASI Eksklusif (ASI aja selama 6 bulan), lalu MPASI, serta dukungan pola asuh dari orangtua atau keluarga.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita adalah keturunan, asupan makanan, infeksi (sakit), asuhan dan stimulasi dari lingkungan sekitar khususnya orangtua dan keluarga. Keturunan atau genetik sebetulnya hanya mempengaruhi bebrapa persen saja, jadi sangat sedikit, faktor utama yg lebih besar itu asupan gizi makanan dan infeksi/sakit.
0-6 bulan Hanya ASI Eksklusif
Untuk anak yang berusia 0-6 bulan, harus diberikan ASI saja atau ASI Eksklusif, kenapa? Karena ASI itu adalah makanan dengan zat gigi paling lengkap. Kandungan gizi dalam ASI juga sudah sesuai dengan pencernaan dan kebutuhan bayi, ada kandungan Whey yang biasanya tidak ada di sufor. Berbeda dengan susu formula (sufor), walaupun kandungan gizinya bisa lebih banyak, tapi belum tentu sesuai dengan kondisi pencernaan tubuh bayi untuk menerimanya. Itu kenapa sering kita temukan ada anak yang alergi sufor, diare, sakit atau kegemukan karena sufor.
Baca juga : Ini Alasanku Memilih Morinaga Platinum Sebagai Susu Anak Untuk perkembangan Buah Hatiku
Bolehkah bayi usia 0-6 bulan diberikan air putih? Tidak boleh moms, pokoknya hanya ASI, ASI, ASI dan ASI. Apapun kondisinya. Kecuali obat dari dokter atau petugas kesehatan, itupun sebaiknya minum pakai ASI.
Bagaimana Jika Sudah Masuk Masa MPASI?
Sebaiknya memberikan makanan yang diolah atau dimasak sendiri, sebisa mungkin jangan sering memberikan MPASI (kemasan). Kenapa? Karena makanan yang fresh dimasak lebih baik untuk pertumbuhan bayi, baik juga untuk stimulasi bayi untuk mengenal jenis bahan makanan dan rasa, kita juga bisa meminimalisit bahan-bahan tambahan pangan yang bersifat kimiawi.
Saat anak tepat berusia 6 bulan, mulailah diperkenalkan MPASI. Tapi tetap teruskan pemberian ASI ya moms. Tekstur MPASI di awal pemberian harus KENTAL, jadi kayak bubur kental (indikatornya, dibalik pakai sendok itu gak mudah tumpah). Pemberian di awal-awal ini cukup 2x sehari, 2-3 sendok setiap makan, bisa dimulai dengan bahan makanan pokok seperti nasi kentang jagung ubi, dsb. Boleh ditambah dengan kaldu asli untuk rasa. Lebih baik hindari pemakaian bumbu tambahan.
Bayi Usia 6-9 Bulan
Teruskan pemberian ASI. Frekuensi makannya sudah bisa ditingkatkan menjadi 3x sehari. Jumlahnya juga bisa ditingkatkan menjadi setengah cangkir (takarannya ukuran 250ml). Teksturnya lunak, bisa diblender atau dihaluskan. Komposisi menunya mencakup 4 bintang (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah).
Saat bayi usia 8 bulan, bayi sudah bisa diberikan finger food atau makanna yang bisa ia pegang sendiri.
Bayi Usia 9-12 Bulan
Teruskan pemberian ASI. Pengaturannya sama seperti usia 6-9 bulan, tapi teksturnya mulai bisa dipotong-potong atau cincang, bukan blender lagi.
Bayi Usia 12-24 Bulan (1-2 tahun)
Disini kita diberikan pilihan, bisa melanjutkan pemberian ASI atau tidak. Tapi kalau mau full ASI teruskan saja pemberian ASI sampai 2 tahun, kalau anaknya masih mau.
Untuk makanan, tekstur makanannya bisa dipotong atau diiris. Frekuensi makanan sudah bisa ditingkatkan menjadi 5x sehari.
Pantau Grafik Tumbuh Kembangnya
Selain kita memantau pola makannya, kita juga harus memantau grafik pertumbuhannya ya moms, rutin setiap bulan kita ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya, untuk mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan, juga dapat suplementasi vit A setiap 6 bulan (Februari dan Agustur).
Segera ke dokter atau faskes kalau anak sakit, menolak disusui, muntah, diare (BAB cair lebih dari 3 kali sehari selama 2 hari atau lebih) atau ada darah di BAB nya, ada tanda infeksi pernafasan atau dada bag bawah cekung saat anak menarik nafas, ada tanda-tanda gizi kurang atau BB anak tidak naik berturut2.
Jangan lupa juga kita wajib menjaga kebersihan juga, seperti :
- Sebelum memegang anak
- Sebelum dan sesudah menyiapkan menyusui
- Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan dan menyuapi anak
- Sebelum dan sesudah ke toilet
Pola asuh yang baik juga bisa jadi faktor yang mempengaruhi. Selalu berikan kasih sayang, dukungan dan tindakan yang baik dari orangtua ke anak, menstimulasi anak dsb, dan jangan lupa harus SABAR dalam perawatan pengasuhan anak
Semoga kita selalu menjadi orangtua yang terbaik untuk anak-anak kita ya moms. Jangan lupa, perbanyak stock sabaaaar. Karena sabar itu tidak ada batasnya 😇
Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya.
Comments
Post a Comment