Mommy's World

My world about breastfeeding and parenting

Nice to meet you!

Owner @AuraBatik | Mompreneur - Vlogger - Blogger - Loves Cooking & WomenPreneurCommunity | Coffee Addict | caroline.adenan@gmail.com
Oline

What Read Next

Pentingnya MPASI untuk Mencegah Defisiensi Besi dan Stunting Pada Anak (Balita)



Hi moms! Di artikel saya kali ini masih membahas seputar MPASI, karena memang sesuai dengan kondisi anak saya yang saat ini masih masuk MPASI. Jadi apapun sebisa mungkin, apa yang bisa saya share, akan saya saya share ya moms.  

Tanggal 13 Maret 2020 lalu saya berkesempatan untuk ikutan kulwap Orami Parenting yang membahas seputar MPASI. Wah pas banget deh nih dengan kondisi anak saya yang saat ini bener-bener butuh masukkan banget dari ahlinya.

Nara sumbernya adalah dr. Citra Amelinda Sp. A, M. Kes, IBCLC.  Beliau adalah dokter spesialis anak yang mendalami laktasi dan tumbuh kembang, penulis artikel medis di alomedika dan blog pribadi di www.citraamelinda.com. Instagram citra_amelinda.




Tema kulwap yang akan dibahas tentang :

MPASI, zat besi dan pencegahan stunting.


Kita bahas satu persatu moms.

MPASI

Apa sih MPASI itu?

MPASI  adalah fase transisi dari ASI menuju makanan keluarga. Selama periode transisi ini anak akan belajar. 

Belajar apa saja?

1. Belajar makan makanan padat bertahap dari sebelumnya cairan (ASI)
2. Memeuhi mengenali cita rasa makanan sehat itu seperti apa, punya hubungan yang baik dengan makanan, dan merupakan ajang mengenali kebiasaan orang rumah

Periode MPASI berlangsung dari usia 6 bulan sampai 2 tahun. Bintang utamanya tetap ASI, namun makanan pendampingnya gak kalah penting. Sesuai dengan periode emas tumbuh kembang anak di 1000 hari pertama kehidupan. 

Oleh karena pentingnya MPASI, kita harus memahami konsepnya dulu. Beberapa sumber bacaan yang penting antara lain :

1. Pedoman MPASI dari IDAI
2. Pedoman MPASI dari WHO dan Unicef

Kesimpulan dari guidelines tersebut 




Mulai pemberian MPASI saat anak sudah menunjukkan tanda kesiapan makan, umumnya di usia 6 bulan. Tekstur, umumnya di usia 6 bulan. Tekstur, porsi dan frekuensi naik naik ber sesuai kemampuannya.



Gak kalah pentingnya, variasi makanan harus lengkap. Minimal seperti isi piring makan kita di rumah yang isinya beragam yaitu : nasi, lauk pauk dan sayurannya.

Jadi kalau diterjemahkan (dulu disebut juga sebagai 4 bintang plus plus), yaitu :
Grains, breastmilk, dairy, vitamin A rich fruits and vegetables, legumes and eggs.
Karbohidrat, protein nabati, protein hewani, sayur, buah-buahan, lemak tambahan.

Semua jenis makanan diperlukan oleh anak. Termasuk juga lemak (penambah kalori dan mengandung berbagai asam lemak esensial dan media vitamin A, D, E dan K, supaya lebih mudah diserap tubuh.

Anjuran pemberian MPASI adalah usia 6 bulan. Boleh mulau lebih awal 4,5 bulan, kalau anak sudah menunjukkan kesiapan MPASI yang dicek oleh DSA.

Nah, bagaimana buat anak yang baru mulai MPASI, lalu sulit makan, pastinya kita khawatir dengan tumbuh kembangnya kan mom? Menurut dr. Citra, pantau anak kkta selama 14 hari pemberian MPASI. Kemudian catat hasilnya. Setelah itu, konsultasikan hasilnya ke DSA. 

Stunting

Stunting itu adalah dari istilah yang digunakan untuk menggambarkan tinggi anak tidak bertambah panjang jadi twrlihat lebih pendek dari seharusnya.

Zat Besi

Begitu banyak mikronutrien yang sangat diperlukan tubuh antara lain besi, zinc, vitamin A, dll. Semuanya penting, tapi kali ini yang dibahas adalah zat besi.

Seringkali disebut sebagai ADB (Anemia Defisiensi Besi). 

Berdasarkan laporan dari UNICEF tahun 2019, salah saty penyebab kekurangan asupan gizi pada anak adalah konsumsi lauk hewani yang kurang adekuat.



Disarankan untuk pengecekan lab besi berkala untuk penyesuaian dosis.

Saran pemberian makan harus dengan wajah manis menyenangkan dan penuh keikhlasan dalam hati, tanpa hints frustasi karena anak bayik itu sangat sensitif perasaannya. Maksudnya mereka sangat memperhatikan raut wajah bahasa tubuh ibunya 

Seandainya mau memilih menu fortifikasi, beneran coba semua merk. Perhatikan penyajian MPASI (selain tekstur) :

1.  Suhu makanan (subjektif)
2. Sendok yang digunakan (anak ada yang suka tipia, tebal, lentur, kepala lebar, kepala datar, dsb).

Anak secara alamiah akan suka dengan yang manis dan segar (soft watery macam buah)

Tetap seimbangkan dan dan man makanan lainnya juga walaupun gak disentuh. Sama kayak kita dulu belajar makan maicih (makanan lainnya yang lagi trend padahal pedes banget gak manusiawi). Belajar menyukai dan menoleransi rasa karena dapat suasana support yang mendukung.

Kalau gak disentuh, dilepeh dan gak dimakan, kita sebagai ortu gak perlu baper. Tetap sajikan lagi sampai15x. Sama aja gak semua orang bisa pergi ke restoran michelin 3 star dan menikmati hidangannya kan 😁.

Bukan salah koki yang memasak 😝

Zat besi itu adalah salah satu dari sekian banyak mikronutrien. Semuanya bekerja bersamaan beriringan dan akan bekerja maksimal dengan jumlah optimal (gak kebanyakan atau kekurangan).

Kelebihan zat besi dampaknya adalah mengganggu penyerapan zinc. Kalau kelebihan zat besinya, sangat kebanyakan bisa terlihat mudah cranky, gak aktif karena tampak capek terus, sakit tulang, dsb.

Jadi tetap pemberian suplementasi apapun baiknya konsultasi dokter.

Pemberian zat besi akan optimal jika diberikan dengan vitamin C, karena vitamin C akan meningkatkan penyerapan zat besi. Jadi dikombinasikan misalnya masak paprika (vitamin C) lalu diblender dijadikan bubur MPASI






Zat besi sebaiknya pilih dari daging-dagingan yang mudah diserap.

MPASI VS Alergi?


Bagaimana dengan bayi yang memiliki bakat alergi?

MPASI tetap diberikan semuanya dari awal supaya tubuh mengenali makanan-makanan tersebut aman. Malah makin ngasihnya apalagi makin besar sistem imun alergi anak makin kokoh dan galak, makanan-makanan baru dan asing itu makin makin ditandai sebagai alergen (micu alergi).

Tetap waspada dan dan perhatikan selalu apakah muncul reaksi yang tidak diinginkan. Kemudian dicatat.

Sebagai tambahan, makanan pemicu alergi tersering pada bayi yaitu :

1. Udang
2. Gandum
3. Telur
4. Kelapa / santan
5. Ikan
6. Kacang-kacangan
7. Susu
8. 



Penyebab alergi terparah, tersering dan paling utama adalah protein susu sapi. Belum tentu pasti menetap sampai dewasa (hal ini diaebut allergic march). 

Double Protein Hewani



Isi piringku

1/3 mangkok isinya lauk hewani (ayam aja atau ayam campur udang gak masalah).

Bagaimana cara kita tahu bahwa anak kita kelebihan atau kekurangan zat besi?
Dicek fisik dan di laboratorium.

Nah, itulah hasil kulwap yang saya ikuti beberapa waktu lalu. Bener-bener ilmu semua ya moms.

Kalau moms juga mau mendapatkan info-info seputar tumbuh kembang anak, bisa join juga di appsnya Orami Parenting. Tinggal download aja, lalu masuk deh ke beberapa room chat. Pilih yang sesuai profile.

Kalau moms ada masukkan seputar MPASi dan tumbuh kembang anak, boleh lho drop komen dibawah.

Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya moms 😊

Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *