Mommy's World

Gak terasa Narend sekarang sudah memasuki semester I akhir. Kemarin minggu ketiga Desember 2016 dia ujian akhir. Yang tadinya saya hanya dengar dari teman-teman yang anaknya sudah lebih besar, anaknya ujian, sekarang finally saya mengalami sendiri ^^ 

"Saya yakin pasti setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh hebat dan cerdas. Cerdas secara emosional maupun kognitifnya. Karena anak yang cerdas dan hebat akan memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap sesamanya"

Hari Rabu, 14 September 2016 kemarin, ini pertama kalinya saya mengajak Narend syuting, mommies. Biasa-biasanya sih saya kalau syuting sendirian. Tapi kali ini karena permintaan klien boleh mengajak anak, jadi ya sudahlah, saya ajak aja sekalian. Dan ini kali kedua saya bepergian berdua saja dengan Narend untuk lokasi yang lumayan jauh dari rumah.

Mommies, Narend lagi masuk moment-moment happynya ke sekolah. Jadi setiap hari dia selalu excited kalau saya bilang, "Narend hari ini mau ke sekolah?" Mauuu! Katanya.

Bicara soal sekolah, waktu kemarin saya ke rumah adik saya, saya sempat dikagetkan oleh besarnya angka uang pendaftaran sekolah dari pertanyaan dari adik saya.

Per bulan Februari 2017 nanti, Narend akan genap usianya 3 tahun. Selama usia golden age, saya selalu memberikan stimulasi demi stimulasi positif untuk menunjang tumbuh kembangnya, Karena masih terlalu dini untuk memutuskan dan mengetahui minat dan bakat Narend dimana, jadinya semua stimulus baik psikomotorik dan kognitif sebisa mungkin saya berikan secara konsisten.

Untuk mengetahui minat dan bakat anak menurut teori dan pakar psikologi anak, yang saya tahu, akan terlihat saat anak berusia sekitar 4 atau 5 tahun. Berarti 2 tahun lagi waktu saya untuk mengenalkan semua stimulus kepada Narend. Dulu sih saya memberikan stimulus melalui gadget. Karena melalui gadget-lah Narend bisa mempelajari semuanya, baik dari menari, bernyanyi, menulis, membaca, dan sebagainya. Tapi ternyata anak usia 2 tahun tidak boleh terpapar oleh gadget terlalu lama. Akhirnya saya putuskan Narend boleh bermain gadget saat weekend dan maksimal 2 jam per harinya saja. Awal-awal sih berat, tapi lama kelamaan bisa juga moms.

Sudah seminggu ini timeline saya dipenuhi dengan pemberitaan Full Day School. Dari judulnya aja sih saya tau membahas tentang sekolah yang satu hari penuh. Yang ada di pikiran saya itu adalah anak seharian belajar di sekolah. Tapi penerapan belajar mengajar yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy merujuk kepada memperkuat pendidikan karakter peserta didik menjadi rujukan dalam menentukan sistem belajar mengajar di sekolah. Hmm, pendidikan karakter yang seperti apa ya yang ingin diciptakan oleh pak mentri ini?

Saat ini Narend memasuki usia golden age, yaitu usia dimana penyerapan akan segala pembelajaran yang ia terima. Oleh karena itu saya sebagai orangtua sangat menginginkan Narend tumbuh kembang dengan baik. Oleh karena itu saya selalu mendampingi di segala aktivitas anak saya. Salah satunya adalah sekolah. Saat ini Narend sudah sekolah, saya ingin Narend belajar untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Usia Narend adalah saatnya ia meniru segala sesuatunya, baik dari ucapan orangtuanya, tingkah laku orangtuanya, ataupun lingkungannya. Jadi sebisa mungkin saya selalu berlaku hal-hal dan bertutur kata yang baik di hadapan Narend.

Saya dan suami termasuk orangtua yang tidak mengekang anak. Kami selalu membiarkan Narend mempelajari hal apapun. Karena kami percaya semakin luas wilayah atau lingkungan tempat anak belajar, maka semakin banyak hal juga yang akan dibutuhkan untuk perkembangan mental, otak dan fisiknya.

Mommies, urusan tidur anak itu jadi PR banget buat para orangtua. Karena saya termasuk salah satu orangtua yang tersiksa karena tiap malam harus begadang.  Jam tidur si Narend itu kalau gak malem banget atau malah sore banget. 

Mommies, kalau pernah baca postingan saya sebelumnya tentang Narend ke Dokter Tumbuh Kembang Anak, nah mungkin artikel ini adalah sebagai bukti nyata bahwa Narend saya sekolahkan untuk menunjang tumbuh kembangnya.

Memilih sekolah untuk anak ternyata gampang-gampang susah. Apalagi menyatukan dua buah pikiran antara saya dan suami. Tadinya mau asal aja milih sekolah yang mana ajalah, yang penting sekolah. Tapi setelah saya flash back bahwa memilih sekolah itu penuh pertimbangan yang akurat. 

Hari Senin, 20 Juni 2016 lalu saya berkesempatan untuk hadir ke acara Parenting Class bersama Tiga Generasi di Hotel Veranda Pakubuwono, Jakarta Selatan. Ada tiga materi kelas kecil yang dihadirkan waktu itu, tapi saya hanya bisa memilih salah satu kelasnya, yaitu Mendisiplinkan Anak Sejak Bayi? Bisa Gak Ya?