Mommy's World

My world about breastfeeding and parenting

Nice to meet you!

Owner @AuraBatik | Mompreneur - Vlogger - Blogger - Loves Cooking & WomenPreneurCommunity | Coffee Addict | caroline.adenan@gmail.com
Oline

What Read Next

5 Tips Ala Mommy Oline Supaya Anak Gemar Membaca

 


Saya ingat betul waktu Narend berusia 2,5 tahun, hampir mengalami speech delay, belum bisa lancar berbicara, apalagi membaca, saya sempat panik waktu itu.,karena anak lain seusianya sudah hampir jauh melampaui skill Narend. Akhirnya saya konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak waktu itu, dan solusinya adalah Narend coba untuk sekolah, dan pada akhirnya Narend mulai masuk PAUD di usia 2,5 tahun, usia termuda dari anak-anak sebayanya di sekolah 😁

Saya sempat berkonsultasi dengan gurunya, saya sangat-sangat minta tolong untuk diberi perhatian, karena Narend belum bisa lancar berbicara dan juga membaca. Akhirnya Narend dimasukkan ke dalam kelas khusus di PAUD tersebut. Biayanya juga sedikit lebih mahal ketimbang anak-anak lain, karena memang perlakuannya juga khusus mom. Misalnya, diberi pemantapan lebih di kelasnya, lalu yang pegang langsung juga guru yang bersangkutan, one on one, jadi Narend tidak berbarengan masuknya dengan anak-anak lain, dsb. 

Karena usianya masih 2,5 tahun dan belum saatnya masuk KB, jadi Narend terpaksa mengulang 2 tahun untuk kelas KB. Jadi masuk kelas A di usia 4 tahun, dan kelas B di usia 5 tahun. Tadinya saya mikir, duh, kok malah jadi makin lama ya sekolahnya nih anak, TK aja jadinya 3 tahun lebih dong? Karena ada pepatah yang bilang, kalau anak kelamaan sekolah di usianya (TK), nantinya si anak berpotensi akan bosan masuk sekolah saat ia SD dst. Ya gapapalah pikir saya dalam hati, toh juga saya masukkan dia ke TK juga karena ada keperluan speech delaynya itu. Ya mau gak mau juga gak ada pilihan.

Ya alhamdulillah Narend selalu semangat sekolah kok sampai sekarang ia SD, mitos tersebut gak berlaku sih buat Narend 😁

Ohya, tadi kan saya bilang, saya sempat curhat sama gurunya waktu di PAUD, saya sempat khawatir Narend benar-benar mengalami speech delay berkepanjangan, dan jadi anak paling lamban di sekolahnya nanti. Padahal di rumah saya tak henti-hentinya menstimulasi. Belajar mengeja 2 kata, 3 kata, dsb. Saya juga sudah tidak pernah lagi menyetel channel yang berhubungan dengan bahasa asing, dsb. Tapi untuk kemampuan bicaranya masih aja kurang 😥

Lalu gurunya sempat bilang ke saya seperti ini, "Jangan khawatir ma, Narend kan masih usia 2,5 tahun, belum terlambat banget, masih ada waktu untuk mengejar keterlambatan bicaranya, kalau sampai usia 3 tahun ia belum lancar juga, baru dipikirkan cara lainnya bagaimana. Sementara kita harus rajin menstimulasi aja ya ma. Bacakan buku cerita, mendongengkan setiap malam, banyak bercerita, dsb. Saya yakin ma, sebenarnya ia mau ngomong cuma belum saatnya aja. Lihat nanti deh ma, Narend kalau sudah waktunya lancar bicara, dia akan dengan sangat lancar sekali bicaranya. Bahkan ia akan gemar membaca. Karen saya pernah ketemu sama anak yang hampir mirip gwjalanya dengan Narend. Dan sekarang ia tumbuh jadi anak yang pintar, lancar bicaranya dan lancar juga mbacanya. Jadi mama bersabar aja ya."

Begitu kata gurunya.

Awalnya saya gak percaya, lha wong kenyataannya Narend kalau diajarkan kayak gak antusias gitu. 

3 tahun berlalu, Narend akhirnya lulus TK B dengan nilai yang sangat memuaskan. Dia jadi lancar berbicara. Dan gurunya juga bilang Narend murid yang pintar, dan nilai membacanya paling tinggi diantara murid-murid lainnya. Alhamdulillah. Waktu lukus juga gurunya sempat menitikkan air mata, karena mengingat perjuangannya dulu, dari yang awalnya tidak bisa membaca, dan sekarang dia jadi hobby membaca 🤗

So, mungkin ada beberapa tips yang ingin saya share mom, supaya anak mau atau gemar membaca :

1. Jadilah role model.
Ingat kan pepatah yang bilang, buah jatuh gak jauh dari pohonnya? Atau like mother like son? Nah, kalau mau anak kita gemar membaca, kita sebagai orangtua juga kudu banget.

2. Berikan buku bergambar.
Anak-anak itu paling suka buku-buku yang bergambar. Jadi sebisa mungkin berikan buku yang minum tulisan dan banyak gambar (berwarna). Insyallah anak tambah semangat membacanya.

3. Biarkan anak memilih buku favoritnya sendiri.
Saya sering mengagendakan pergi ke toko bersama anak, dan biarkan ia memilih sendiri buku favoritnya. Karena buku-buku pilihannya cukup pricey, 1 bukunya aja bisa minimal 90ribuan, jadi saya menganggarkan beli buku per bulannya 200ribu. 

4. Mendongeng untuk anak
Nah, mendongeng ini penting sekali mom manfaatnya. Selain bonding time orangtua dan anak, si anak juga jadi senang membaca. Sedikan waktu 1 jam sebelum tidur untuk mendongeng ya mom.

5. Berikan buku sebagai hadiah.
Saya pernah memberikan Narend buku sebagai hadiah, buku favoritnya. Alhasil dia senang luar biasa mom 😁

Alhamdulillah sekarang Narend jadi hobby membaca, karena selain memang ia suka membaca (dari dirinya sendiri), saya juga memotivasinya dengan memberikan reward. Setiap buku yang berhasil ia taklukan (baca), saya berikan tambahan berupa uang jajan 😁

Nah, itulah ke-5 menurut saya supaya anak gemar membaca. Yang penting konsisten dan jangan patah semangat ya mom.

Semoga bermanfaat




Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *